Part.25

1 0 0
                                    

Paginya, Shawn terbangun dengan senyuman.

Pikirannya melayang kearah dimana ia memeluk Lily dengan sangat erat di depan publik.

Shawn bangkit dari kasurnya dan berjalan ke luar kamarnya.

Matanya menangkap Josh sedang menyiapkan sarapan di meja makan.

Shawn menghampiri Josh.

"Selamat pagi, bos!"sapa Josh dengan senyuman

Shawn hanya mengangkat tangannya saja lalu menatap makanan makanan itu.

"Kemana Lily?"tanya Shawn dengan suara masih serak

"Oh... Lily sedang berjalan jalan di luar. Katanya ingin jogging."tutur Josh seraya menarik kursi untuk Shawn,"duduk."

Shawn mendudukkan dirinya di kursi dan melamun.

Kenapa perasaannya tidak enak?

"Aku akan menyusul Lily."ujar Shawn hendak bangkit namun Josh menahannya

"Kau gila? Kau bisa dihabisi di luar sana. Makanlah disini. Sebentar lagi pasti ia akan datang,"

Shawn menghembuskan kasar nafasnya,"aku rasa dia mulai mencintaiku."

Josh berbinar,"benarkah? Bagus! Tandanya tantanganmu berhasil,Shawn! Benar ya, semua wanita bisa saja jatuh cinta dengan seorang Shawn Mendes dalam hitungan detik bahkan!"

Shawn hanya menaikkan kedua alisnya lalu menghabiskan makanannya.

"Kau ngapain berdiri? Duduk!"ujar Shawn

Josh membelalakkan matanya. Ada apa dengan bosnya?

Shawn tak pernah menyuruhnya duduk di sebelahnya namun kini ia meminta Josh duduk. Mempersilahkan.

Suatu hal yang unik,bukan? Apa ini efek dari Lily?

Josh mendudukkan tubuhnya di kursi sebelah Shawn dan menyodorkan minum untuk Shawn.

"Zayn belum pulang?"tanya Shawn

"Belum. Sepertinya lusa ia akan pulang kata Sam."

"Baguslah. Aku sudah tidak ingin membuat Lily jatuh cinta lebih dalam denganku. Bagaimana pun juga ia kekasih Zayn."

"Benar juga. Tapi perasaan seseorang tidak bisa direncanakan,Shawn."

Shawn menatap Josh,"aku tidak mungkin merebut wanita yang dicintai kakak kandungku sendiri walaupun aku sangat membenci Zayn. Aku akan membuat Lily membenciku agar perasaannya terhadapku akan hilang."

"Apa?! Kau akan membuat Lily membencimu?!"

Shawn menaikkan kedua alisnya lalu mengalihkan pandangannya.

"Tidak begitu caranya,Shawn."

"Begitu,Josh. Sudah tidak ada cara lain untuk menghilangkan perasaan Lily terhadapku atau ia akan semakin mencintaiku dan meninggalkan Zayn! Aku merasa menjadi sosok terjahat di dunia yang merenggut kebahagiaan kakak kandungku sendiri."ujar Shawn dengan murung

Josh perlahan menganggukkan kepalanya.

Shawn berubah.

Shawn yang dulu kini datang lagi, dan Shawn yang emosional, perlahan menghilang.

Dan Josh yakin, ini semua karna Lily.

"Kau menyayangi Zayn namun disisi lain kau mencintai Lily. Dan kau tidak mau dua orang yang kau sayangi itu berpisah hanya karna kau."tutur Josh perlahan

Shawn menaikkan alisnya sebelah,"tak usah sok tahu."

"Aku tahu,Shawn. Kau tidak ingin merenggut kebahagiaan Zayn karna kau menyayanginya! Dan kau akan merelakan Lily membencimu nanti juga karna kau mencintainya,bukan membencinya!"

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang