Part.33💔

3 0 0
                                    

Michael dan Cameron berjalan menyusuri lorong rumah sakit itu dengan sangat cepat.

Saat menemui Josh, Michael langsung menghampirinya.

"Dimana Lily? Ia tidak berhak menemui Shawn."desis Michael

"Oh, tentu saja dia berhak."ujar Josh santai

"Kau...-"

"Dad?"

Michael menoleh kearah belakang dan melihat Lily di belakangnya.

"Lily,pulang sekarang! Kau tidak boleh disini!"ujar Michael seraya berusaha menarik tangan Lily namun Lily menghempasnya.

"Dad,stop!"ujar Lily dengan nada tinggi

Michael dan Cameron menatap Lily bingung.

"Jangan paksa aku! Aku berhak memilih apa yang kumau! Aku sudah dewasa!"

"Lily-"

"Dan aku memilih Shawn!"ujar Lily tegas

Michael tersenyum sarkastis,"oh ayolah. Ia tidak mencintaimu!"

"Aku mencintainya."

Michael menoleh kearah belakang dan melihat Shawn yang sedang berdiri dengan infus dan dituntun Zayn. Lily tersenyum.

Shawn menatap Lily sekilas dengan lembut lalu menatap Michael tajam.

"Sangat."lanjut Shawn

Tangan Michael terkepal,"kau tidak berhak mendapatkan putriku. Kakakmu berhak."

"Kau tidak berhak mengatur takdirku. Kakakku berhak."ujar Shawn sinis

"Dan aku mengatur Shawn untuk bahagia bersama Lily."ujar Zayn tegas

"Zayn,tapi..-"

"Maaf,tuan Dallas. Aku lebih bahagia jika melihat adikku bahagia dengan gadis yang kucintai. Daripada harus bahagia dengan gadis yang ku cintai namun adikku tersiksa."ujar Zayn

Lily tersenyum terharu. Shawn menatap Lily dan tersenyum. Keduanya Beradu pandang secara diam diam,dan tersenyum.

"Tidak bisa, aku memilihmu untuk menikahi Lily sebagai amanah ayahmu!"

"Shawn yang melunasi hutang itu. Bukan aku."potong Zayn

Michael terdiam dan membeku. Lalu matanya menatap Shawn.

"Kau membayar hutang itu?"tanya Michael

"Sepertinya tadi Zayn sudah mengatakannya."jawab Shawn santai

"Bagaimana bisa-"

"Shawn tahu kau selama ini palsu. Dan ia tahu kau tidak pernah menyukainya. Ia memintaku untuk memberikan uang pelunasan itu atas nama Zayn."potong Josh

Michael berdecih,"jangan mengarang cerita kau budak."

Josh menghidupkan rekaman yang ia simpan saat Shawn mengatakan semuanya tentang pembayaran hutang itu.

"Sepertinya itu bukti yang sangat kuat."ujar Josh santai saat mematikan rekaman itu

Michael membuang wajahnya lalu mengarahkan telunjuknya kearah Shawn.

"Jika satu saja tetes air mata Lily jatuh, kau tidak akan bernafas lagi."desis Michael tajam lalu pergi meninggalkan mereka.

Shawn hanya menaikkan alisnya tak peduli sedangkan Zayn dan Josh tertawa.

Cameron tiba tiba menghampiri Shawn dan mengulurkan tangannya.

Shawn membalas uluran tangan itu,"untuk apa?"

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang