Marun yang melihat kejadian tadi sore merasa terusik hati nya. Kenapa juga Magenta harus bertemu dengan makhluk yang satu itu. Bahkan Marun tidak tahu nama makhluk itu.
Oke mungkin ini berlebihan. Toh, Magenta boleh berteman dengan siapa saja asal dia tidak tersakiti. Pikir Marun.
Tapi laki-laki itu tetap membuat Marun penasaran. Ia tak pernah melihat nya di sekolah, dia hanya melihat nya di rumah Magenta.
"Mending gue cari tau aja kali ya itu siapa" kata Marun sambil tersenyum.
.......
Setelah Alam pergi, Magenta memasuki rumah nya dengan senyum yang masih mengembang.
Lalu, selintas bayangan tentang masa lalu nya melewati pikirannya. Ia berhenti sejenak si ruang tamu, menutup mata.
"Neng Magen gapapa?" kata mba Riska.
Magenta membuka matanya.
"Gapapa kok mba" kaya Magenta sambil tersenyum lalu kembali melangkah ke kamar nya.
Tapi di balik itu, mba Riska tahu persis apa yang sedang Magenta rasakan.
Mba Riska turut merasakan kesedihannya. Tapi tak berlama-lama, mba Riska langsung kembali ke kamarnya.Magenta ke kamar nya dan langsung menelpon Marun.
"Halo Run!"
"Ape woy?"
"Gue dapet bantuan lagi nih"
"Bantuan apa?"
"Bantuan dari temen gue"
"Temen lo yang mana? temen lo kan gue doang"
"Ada deh, gue kenal dia dari metro mini. Dia tuh Run, mau juga bantuin kita"
"Gen, fyi lo gabole langsung percaya sama orang"
"Ih Marun!, gue gak asal percaya. Dia baik kok"
"Yaudah deh Gen terserah lo, tapi inget lo harus hati-hati. Besok mulai cari sama siapa?"
"Sama LO!"
"Selaw napa"
"HAHAHAHHAHA"
"Btw Gen, kenapa kita gak nanya nyokap lo aja siapa bokap kandung lu"
"Gaperlu Run, gue muak liat mereka berdua"
"Yaudah deh, dari pada mood lo ancur mending lo seneng-seneng gih"
"Tapi gue ga yakin deh Run, kalo ayah gue udah meninggal"
"Semua orang pasti balik ke Tuhan Gen, cuma kita gatau kapan. Soal bokap lo yang udah meninggal apa belum kan emang kita gatau. Toh, selama ini juga kita gatau bokap lo ada dimana?"
"Iya juga sih Run"
"Mending lo berdoa aja, minta sama Tuhan yang terbaik buat lo, buat kita semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
أدب المراهقين[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...