[25]

5.3K 291 33
                                    

"Eza!!" seru Magenta dan Marun.

"Astaga Gen lu kemana si?! kemaren gua telpon ga di angkat, ini penting banget tau gak?!" kata Eza yang langsung menghampiri Magenta dan Marunz

"Tunggu-tunggu lu kok tau kita disini?" kata Marun heran.

"Yauda ga penting, intinya kemaren gue denger nyokap gue telponan sama orang, dan dia ngomong gini-"

flashback on

Setelah mengambil beberapa cemilan untuk di bawa ke kamar nya, ia tak sengaja mendengar percakapan mama nya dengan seseorang di telepon.

"Iket aja mereka berdua, 2 laki-laki gak berguna"

"Iya simpen aja"

"Bayaran? beres"

"Ya"

flashback off

"Nah gue langsung nyimpulin kalo Alam itu di sekap sama nyokap gue!" jelas Eza panjanv lebar.

"Tunggu-tunggu jadi ini rumah Alam?" kata Marun yang masih tidak mengerti.

"Iyaa!" seru Eza.

"Kok lu tau?" tanga Marun.

"Duh! ratu di balik drama ini tuh nyokap gue! Gue sering denger percakapan nyokap gue sama bokap gue dan kadang sama beberapa preman, gue pikir Alam siapa, gue pikir ini gaada hubungan nya sama kalian, sama Magenta terutama. Tapi di suatu waktu, nyokap gue entah sengaja atau engga, nyebut nama 'Magenta' dan nama bokap nya-" kata Eza yang tiba-tiba kalimat nya terpotong.

"Siapa nama bokap gue?!" seru Magenta yang sedari tadi hanga menyimak.

"Pak Da- Darman, Eh iya Darman! iya iya! nyokap gue pernah ngomong gitu" kata Eza.

"Kita dobrak aja nih pintu!" kata Marun.

"Yaudah, 1,2,3!" kata Eza.

Marun dan Eza mendobrak pintu itu. Dengan sekali dobrakan dari 2 kuli bangunan ini, pintu itu langsung terbuka.

Rumah itu tampak nyaman, bersih, dan rapih. Tetapi tampak dari luar, rumah itu tampak tak bertuan.

Magenta langsung duluan memasuki rumah itu. Magenta ke dapur, tapi tidak ada. Marun ke kamar mandi, tapi tidak ada juga. Lalu Eza curiga dengan kamar yang gelap dan terkunci.

"Woi Run, gue penasaran sama nih kamar, dobrak kuy" ajak Eza.

"Kuy" sahut Marun.

Brakk

Magenta yang di dapur pun segera berlari ke arah datang nya suara.

Pintu itu lepas dari engsel nya. Marun meraba-raba saklar lampu di sekitar pintu, setelah menemukan saklar nya di tekan lah saklar itu dan menyala lah lampu kamar itu.

Mereka sangat terkejut karna melihat 2 laki-laki terikat di kursi kayu. Satu remaja, Alam. Dan satu lagi seorang bapak paruh baya. Tangan mereka terikat tali ke belakang dan mulut mereka tersumpal dan terikat kain.
Wajah Alam tampak babak belur.

Iced GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang