Magenta tertidur di samping Marun.
Marun masih setia dengan stirnya.
Marun membelokkan mobil nya di blok, komplek itu. Dan berhenti di rumah yang sang empunya sedang tertidur di jok mobil nya itu."Bocah malah molor, ngorok lagi" Marun bermonolog.
"Bangun wei!" kata Marun sambil membuka pintu mobil.
Magenta dengan muka super bantal itu langsung mengerjapkan matanya.
"Hah? udah sampe?" tanya Magenta.
"Ya pikir aja" kata Marun.
"Otak gue lagi gak kerja sementara, lagi resign" kata Magenta asal.
"Yeh, bangun gece ntar gua di omelin bokap lu" kata Marun yang melirik jam tangan nya dan melihat sekarang adalah pukul 2 pagi. Malam. Pagi. Malam.
Bahkan Marun tidak tahu pagi atau malam.
"Iya-iya" kata Magenta sambil keluar dari mobil dan berjalan terhuyung-huyung.
Magenta memegan lengan Marun yang sedang membuka pagar. Marun berjalan lebih dahulu dan membuka pintu rumah Magenta.
Sepi. Satu kata yang terlintas di pikiran Marun. Rumah Magenta sepi sekali. Dan Gelap.
Lalu Marun meraba saklar di dekat pintu dan menekan nya. Lalu ia menemuka 2 sosok laki-laki sedang tertidur di sofa ruang tamu.
Salah satu dari mereka mengerjapkan mata dan langsung melompat bangun.
"Siapa kamu?!" kata laki-laki itu sambil memegang sapu dan memasang kuda-kuda ingin memukul.
"Ehh om! saya Marun! nih Magenta!" kata Marun yang hampir terpukul oleh sapu dan ia sambil menunjukkan Magenta yang menyengir.
Laki-laki itu mengerjapkan dan mengucek mata nya.
"Eh, Marun! kirain siapa! Magenta kenapa jam segini baru pulang?!" kaga Darman.
"Dari Bandung pa, maaf Magenta pulang kemaleman terus bikin papa nungguin" kata Magenta.
"Oh yasudah gapapa, mending kamu tidur sana, Marun kamu tidur dimana? disini?" kata Darman.
Magenta pun langsung pergi ke kamarnya.
"Saya pulang aja deh" kata Marun.
"Makasih ya, sudah jaga Magenta" kata Darman.
"Iya om sama-sama" kata Marun.
"Alam bangun!" kata Darman sambil menarik jempol kaki Alam dan membuat sang empunya terlonjak.
Alam mengucek matanya malas.
"HOAMM!! Magenta udah balik yah?" kata tanya Alam sehabis menguap.
"Udaah sana kamu pindah ke kamar nanti masuk angin lagi" kata Darman yang tidak menjawab pertanyaan Alam.
"Oke, eh Run" kata Alam dan menegur Marun sekilas.
"Eh Lam!" sahut Marun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
Teen Fiction[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...