"Gen ayo pulang" kata Marun.
"Nanti dulu ah" kata Magenta dengan muka cemas dan masih duduk di kursinya dengan perasaan gusar.
Marun bingung dengan sikap Magenta yang biasanya paling pertama menerobos pintu kelas untuk pulang, tapi sekarang malah bermalas-malasan.
Magenta mengedarkan seluruh pandangannya ke penjuru kelas. Setelah sudah tidak menemukan manusia selain Marun dan dirinya sendiri akhirnya dia angkat suara.
"Ih lu mah" kata Magenta.
"Kenapa si?" tanta Marun.
"Ih gue lagi dapet" kata Magenta terus terang.
"Terus?"
"Ya tembus Marun ih! ini banyak banget" kata Magenta.
Marun hanya melongo. Dan Magenta tanpa malu membeberkan rahasia nya yang menurut perempuan lain itu adalah hal yang memalukan jika orang lain tahu.
"Kenapa tadi gak ganti sih?" kata Marun.
"Ih tadi pas mapel terakhir gue liat dikit, trus tembus ya masa gue ke kamar mandi, ya keliatan lah sama anak-anak" jelas Magenta.
"Yaudah terus gimana nih?" tanya Marun.
"Gatau" jawab Magenta.
"Yaudah lu pake jaket gue nih, tutupin tuh yang tembusnya, motor lu taro sini aja, nanti sore kita ke sini lagi" kata Marun.
"Yaudah"
"Nih" kata Marun sambil menyodorkan jaketnya.
Magenta melilitkan jaket Marun di pinggang nya.
"Keliatan gak?" kata Magenta sambil membelakangi Marun.
"Engga, yaudah yuk cepet" kata Marun.
Magenta pun jalan di depan Marun dengan maksud untuk menutupi rok nya. Parkiran sekolah sudah mulai sepi, Magenta dan Marun pun pulang.
....
Magenta pov'
Setelah kejadian pulang sekolah tadi, aku jadi tidak enak pergi kemana-mana. Motor ku pun telah ku ambil tadi. Ku putuskan untuk bermalas-malas an saja di kamar sambil membaca novel dan berkumpul dengan beberapa snack ku. Tapi aku rasa ada kurang?
Latte.
Ah! iya es krim vanilla latte di kedai depan komplek! hariku tambah sempurna! . Sebenarnya sih malas keluar, tapi apa boleh buat aku tidak suka menyuruh seseorang kalau tidak karna keadaan genting.Dengan mengenakan piama, aku pergi dengan sandal jepit ku menyusuri blok-blok di komplek. Agak jauh sih, aku tidak menggunakan motor karna mana mungkin aku dengan keadaan seperti ini lalu naek motor ninja kayak gitu.
Tidak perlu lama, aku sampai di kedai es krim itu. Aku membeli 2 es krim vanilla latte topping milo, dan 1 es krim matcha topping oreo. Setelah pesananku jadi, aku langsung menenteng nya pulang.
"Permisi, mba numpang tanya" kata seseorang menepuk pundakku saat aku baru saja melangkahkan kaki ku keluar dari kafe.
"Ya ada apa?" kataku. Ternyata suara lembutnya, benar menyatakan kalau dia seorang perempuan. Dia cantik, berkulit putih, bermata biru dan rambut nya juga pirang.
Dengan membawa koper dan tas gendong seperti backpacker,dia merasa kebingungan.
"Anu, komplek Mutiara di mana ya?" tanya nya.
"Ohhh, mba salah turun angkot kali ya, kompel Mutiara masih 5 gang di depan sana" jelas ku.
"Hah?! jadi saya salah turun nih? iihhhhh udah mana cape lagi" kata nya panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
Teen Fiction[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...