[7]

8.8K 323 0
                                    

"Aduh duh duh gue telat nih" kata Magenta sambil mengikat tali sepatunya.

Ia sudah menduga jika kali ini ia akan terlambat, karna sekarang saja jam sudah menunjukkan pukul 6.50 sedangkan dari rumah butuh waktu 15 menit untuk sampai ke sekolah.

Magenta mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Setelah sekolah sudah diujung mata tiba-tiba motornya oleng.

brukk

Magenta dan motornya terjatuh beberapa meter dari gerbang sekolah. "Aduhh sakit"

Magenta bangun dan mengecek motornya. "Yah ban nya bocor ini mah"

Magenta terpakasa mendorong motornya menjauh dari sekolah untuk ke bengkel. Ia tinggal motornya itu dan berlari menuju sekolah. Penampilannya sudah tak di pedulikan lagi. Seragam nya sedikit kotor karna ia jatuh tadi, dan rambut nya acak-acak an, wajahnya juga penuh peluh. Tapi yang terpenting sekarang ia selamat dari cengkraman Bu Feni, sang guru BK yang selalu berjaga di depan gerbang sekolah bersama Pak Ali sang satpam,saat upacara berlangsung.

Tapi usaha Magenta sia-sia. Ketika ia sampai di gerbang, gerbang itu jelas sudah tertutup rapat. Alhasil Magenta hanya berdiri di depan gerbang sekolah nya sampai gerbang itu di buka kembali sehabis upacara.

"Sendirian aja neng" kata seseorang sambil menepuk pundak nya.

Magenta tersentak kaget.

"Mau bolos apa masuk?" kata Eza. Ya orang itu adalah Eza.

"Masuk" kata Magenta.

"Motor lo mana?" Tanya Eza.

"Bengkel"

"Pantes"

"Motor lo?" tanya Magenta.

"Parkir warung Mpo Acih" kata Eza.

"Tapi kalo masuk kita dihukum" kata Magenta tiba-tiba.

"Dihukum nya kan berdua, jadi gapapa" kata Eza sambil menyunggingkan senyumannya.

'Bener kata orang-orang, nih anak manis juga' batin Magenta.

"Kalo sama Troye Sivan si gapapa, ini sama lo"

"Gapapa yang penting sayang, kan dia maho,eh" kata Eza yang sok keceplosan.

"ih, biarin" kata Magenta.

Eza malah cengar cengir.

Setelah sekitar 20 menit mereka menunggu di depan gerbang, akhirnya mereka di perbolehkan masuk. Eitss, masuk bukan berarti selamat. Mereka harus melewati kekejaman mulut Bu Feni dan menjalani hukumannya yaitu berdiri di lapangan sampai istirahat.

Akhirnya Mereka berdua pasrah dan menjalankan hukuman Bu Feni.
Mereka berdiri di lapangan di bawah tiang bendera. Matahari pagi ini mampu membuat keringat terus mengucur dari kedua badan pasangan itu. Pasalnya, pas sekali posisi mereka berhadapan langsung dengan matahari.

"Lo kenapa telat?" tanya Eza.

"Jatoh dari motor" kata Magenta.

"Dimana?!" tanya Eza.

"Noh deket, pas mau sampe sekolah eh jatoh yaudah gua bawa ke bengkel" kata Magenta santai.

"Ati-ati makanya, ada yang luka gak?" kata Eza.

"Ck!, lo sendiri kenapa telat?" kata Magenta yang malah tidak menjawab pertanyaan Eza.

"Males ikut upacara" kata Eza terang terangan.

"Dih kok gitu?" kata Magenta heran.

"Bukan apa-apa ya, kepsek nya tuh kalo kasih amanat ampe 1 jam, lo tau kan?" kata Eza sambil terkekeh kecil.

Iced GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang