[23]

6K 257 52
                                    

Notif mu bahagia ku❤️.

............................

"Kali ini pasti ketemu" kata Magenta.

"Aamiin" kata Marun

Marun mengendarai motornya ke alamat yang sudah ia dapat. Yaitu ke pasar jalanan dekat sekolah nya. Jalan Bakti. Di perjalanan Magenta terus memikirkan apa yang akan terjadi sehabis ini.

Ia terus berdo'a agar sesampainya di sana, ia segera menemukan petunjuk atas apa yang ia cari.

Semakin jauh motor Marun berjalan, matahari semakin panas. Padahal tadi waktu mereka di tukang ketoprak, matahari terhalang awan.

Kepanasan.

Terjebak Macet.

Magenta hanya menghelan nafas nya berkali-kali.

Sekitar 1 jam ia berasa di atas motor Marun, akhirnya mereka sampai juga di jalan Bakti.

Ia telusuri jalan itu sambil tengok kanan kiri mencari orang yang mereka maksud.

"Kata nya pak Darman jualan batagor di sekitar sini kan? berarti bisa aja dong setiap hari dia lewat sekolah kita" kata Marun menyimpulkan.

"Iya, dari tadi juga gua mikir gitu" kata Magenta sambil terus memperhatikan sekitar, tengok kanan, tengok kiri.

"Gen! itu ada tukang somay!" kata Marun yang langsung minggir ke warung kopi yang terdapat gerobak di depan nya.

Magenta dan Marun langsung turun dan memasuki warung kopi itu. Tatapan Magenta dan Marun menyapu seluruh warung kopi tersebut dan hanya menemukan seorang bapak paruh baya yang sedang menulis pengeluaran pembelanjaan di dekat pintu masuk.

Magenta dan Marun langsung menyimpulkan kalau ialah tukang somay yang memarkirkan gerobak nya di delan warung ini.

Magenta dan Marun langsung menghampiri.

"Permisi, pak. Saya mau tanya, bapak yang jual somay itu?"

"Iya dek, kenapa? mau beli?"

Magent adan Marun bersitatap.

"Iya pak!"

"Beli berapa?"

"5000"

"Oke 5000 2, makan disini?"

"Iya"

Setelah beberapa menit menunggu sang bapak membuat somay, akhirnya 2 piring itu tersaji juga di depan mereka.

Mereka makan di warung kopi berasama sang bapak yang sedang meminum kopi. Marun pun memulai percakapan nya dengan si bapak.

"Pak saya mau tanya, bapak kenal tukang batagor yang namanya pak Darman?" tanya Marun.

"Pak Darman sih engga, tapi kalo Pak Dadang kenal" kata tukang somay tersebut yang raut wajahnya seketika berubah.

"Ah! Bapak kenal pak Dadang?" seru Magenta.

"Saya akrab dengan dia. Dia orang yang baik. Tapi- , ah sudahlah tidak usah di bahas" kata bapak itu seperti menyembunyikan sesuatu, kesedihan.

Iced GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang