Magenta sedang memainkan game online nya bersama Marun di atas kasur. Magenta terus mengunyah coklat yang ada di dalam mulut nya. Tangan kanan nya memegang handphone dan tangan kirinya meraba kasur, ia sedang mencari coklat nya.
"Loh kok tinggal bungkus nya doang?" kata Magenta yang matanya tetap terfokus pada handphone nya.
"Yaiyalah, orang tadi lu makan ga berenti-berenti" kata Marun yang matanya juga tidak berpaling dari handphone nya.
"Ah masa si? lo kali ikut makan" kata Magenta tetap dalam posisi dan gaya yang sama.
"Yeh si juminten, dari tadi lu makan kek orang kesetanan, kedengeran lagi nyiplak nya, jorok!" kata Marun.
"Ah masa sih" kata Magenta dengan wajah heran nya.
"Gen serang tower nya Gen!" kata Marun dengan wajah tegang.
"Siap!" sahut Magenta.
1 menit mereka bertempur di dunia maya, akhirnya lolos lah satu suara,
"YES VICTORY!" seru mereka berdua.
"Yes gue MVP" kata Marun.
"Lagi gak nih?" kata Magenta.
"Gak ah capek, inget besok lu masi harus berpetualang kek dora" kata Marun sambil menuju meja kecil ubtuk men-charger handphone nya.
"Iya-iya" kata Magenta.
"Gak sama gue kan?" tanya Marun yang sedang naik ke kasur.
"Engga, gue sama Alam" kata Magenta.
"Oke" sahut Marun.
Marun membelakangi Magenta dan memeluk guling.
"Lah kok lu tidur disini?" tanya Magenta yang heran, tumben sekali ia mau tidur di kamar Magenta.
"Emang kenapa?" tanya Marun heran.
"Ya gapapa si" kata Magenta.
5 menit
10 menit
15 menit
Magenta mendengkur. Tanda ia sudah tertidur pulas. Marun pun membuka matanya dan terduduk di sisi tempat tidur.
Ia berdiri lalu menuju meja belajar Magenta yang berantakan, dia ambil pena dan kertas lalu ia menuliskan sesuatu.
"kalau memang matahari tenggelam karna senja, lalu ia terbit karna fajar, berarti aku harus tetap disini karna mu. karna aku tidak ingin kau sendiri karna matahari saja meninggalkan mu karna fajar dan senja"
Setelah menulis sajak itu Marun mengambil guling dan selimut nya, lalu meninggalkan Magenta sendiri di kamar nya. Marun ke luar kamar dan tidur di sofa depan kamar Magenta.
..........
Magenta mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia berguling ke seluruh kasur dan merentangkan tangan nya.
"Duh pegel banget!" seru Magenta.
1 detik
2 detik
3 detik
"GUE KESIANGAN!" seru Magenta dan mata nya melotot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
أدب المراهقين[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...