Magenta pov'
Aku sangat sangat speechless saat Eza menarik ku ke dalam pelukannya. Karna ini baru pertama kali aku di peluk cowok selain Marun.
Mungkin dia reflek atau apa, aku tidak mengerti.Setelah kejadian itu aku masih termangu dan kotak makan yang ia berikan masih ku genggam erat. Sejurus itu Marun menyadarkan ku dari lamunan lalu menarik ku ke lapangan.
Pelajaran olahraga kali ini kelas ku di gabung dengan kelas IPS 5, karna guru olahraga ku berhalangan hadir. Otomatis aku olahraga bareng kelas nya Eshter.
Aku melihat Eshter tidak punya teman, dan saat ia melihat ke arah kami, ehemm aku koreksi, ke arah Marun ia langsung menghampiri.
"Gue gabung kalian ya?""Iya" Marun menjawab. Aku sih diam saja. Aku merasa ada yang tidak beres dengan Eshter. Sepertinya dia menyukai Marun, tapi aku memang tidak boleh egois sih masa melarang orang suka sama Marun.
"Run nanti pulang sekolah main yuk?"
"Kemana?"
"Eumm, anterin gue ke mall deket sini mau ga?"
Dan Marun meng-iya kan nya.
"Eh Gen lo ikut ga?"
"Engga deh kayaknya, gue lagi mager hehe"
Dia senyum dan berpaling langsung menatap Marun.
Kok lama-lama aku jadi kambing congek gini ya?
Aku pergi dan melihat anak IPS 5 dan kelasku sedang bermain bola. Marun tidak suka bola. Ia suka basket. Makanya ia tidak ikut main bola dan memilih untuk menemani Eshter.
Aku jenuh dan mencoba melamun sebentar tentang cowok yang ku temui tadi di Metro.
Dia cool, menarik. Mungkin aku suka. Tapi tak mungkin aku akan bertemu dengannya lagi. Entahlah.Omong-omong aku merasa bersalah dengan Eza. Dengan statusku yang masih pacar nya aku malah melirik cowok lain. Tapi aku benar-benar tidak ada perasaan sama dia. Juga kalau di tanya
Kenapa merasa bersalah?
Karna aku bersikap kasar kepadanya.
.......
Marun pov'
Aku hanya menganga dan kaget setengah mati saat Eza manarik Magenta ke pelukan nya.
Aku jadi agak bengong waktu itu, apa Magenta senang ya di peluk sama Eza?
Apa Magenta sudah mulai suka ya sama Eza?
Apa aku harus move dan cari orang lain?
Dan jawabannku adalah Ya.
Aku harus mencari orang lain.
Tapi siapa? Lihat nanti, waktu akan menunjukkannya.Eshter menghampiri ku tadi, dan tiba-tiba meminta ku untuk menemani nya ke mall sekitar sini. Dan aku menyetujuinya. Toh, daripada aku galau tidak jelas seperti ini.
Sekarang Eshtet ada di samping ku. Ia sedang menyesap jus alpukat nya yang ia pesan. Kantin ini ramai, tapi aku merasa sepi. Apa benar selama ini Magenta memang tidak menyukai ku?
Apa benar selama ini Magenta hanya menganggapku saudara nya?Dan sepertinya waktu telah menjawabnya. Jawabannya adalah Ya.
"Run! kok ngelamun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
Teen Fiction[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...