Magenta sedang menguncir rambut nya dan bersiap untuk masuk sekolah. Ia memasang earphone dan membenarkan baju olahraga nya itu. Karna ia sudah mulai memasuki masa liburan, maka ini sekolah nya yang terakhir. Dan hari ini saja,ia hanya mengikuti pertandingan bola tangan putri, you know what i mean, classmeeting.
Magenta sudah bersikeras agar tidak diikuti satu macam pertandingan pun, tapi apa daya ke-tiga temannya cidera saat mengikuti lomba yang lain. Mau tak mau agar mereka tidak di diskualifikasi, Magenta harus mau mengikuti pertandingan itu.
Kelas nya melawan kelas 12 IPA 1 yang memang sedari kemarin sangat ganas di lapangan, makanya mereka bisa masuk babak final ini.
Setelah ia rasa rapih, ia turun ke bawah dan melihat hanya ada Alam di meja makan yang hendak bersiap untuk makan.
"Ayah mana Lam?" tanya Magenta sambil menuruni tangga dan mencopot satu earphone nya.
"Udah pergi duluan Gen dari pagi, sini sarapan dulu" kata Alam.
"Nih udah gua bikinin roti nya, selai kacang kan?" tanya Alam.
Tiba-tiba suara Marun menggelegar di rumah Magenta.
"Magentaaa cepetannn anak-anak udahh ngomelll lu belom dateng!" teriak Marun. Padahal jam masih menunjukkan pukul 6.30.
"Eh iya! Lam gue berangkat sama Marun ya gua ada tanding hari ini, makasih roti nya, gue duluan ya bye!" kata Magenta yang sedang mengisi air minum lalu mengambil roti yang ada di pirin Alam dan berlalu begitu saja.
"Jangan lupa menang! Dasar gentong!" seru Alam.
........
"Lama banget si lo anak-anak ngoceh noh di grup" kata Marun di depam rumah nya sambil melempar helm ke arah Magenta.
"Ye sorry, tadi kan gue leha-leha duls" kata Magenta yang dengan sigap menangkap helm itu.
"Kaga ada kata leha-leha! hari ini lo harus menang!" kata Marun.
"Iye-iye!" kata Magenta.
"Biar cepet motornya gue aja yang bawa" kata Magenta.
"Kagak-kagak! lu bawa motor nyaudah kaya orang kesetanan!" kata Marun sambil tangany nya mencegah Magenta untuk mengambil alih motor nya.
"Aah bacot! sini kuncinya" kata Magenta yang langsung merampas kunci yang di pegang Marun.
"Naek lo ge-ce!!" kata Magenta yang sudah terlebih dahulu naik motor Marun.
"Awas lo Gen kalo ngeBUT-NGEBUT!" kata Marun yang sedang memakai helm dan tiba-tiba Magenta langsung meng-gas pol motor nya.
Magenta memacu motor nya dengan kecepatan tinggi ke sekolah dengan membonceng Marun yang sudah ketakutan setengah mati di belakang pundak nya.
Magenta fokus mengendarai. Sementara Marun hanya melafalkan do'a-do'a agar mereka tak mati konyol hanya karna takut telat classmeeting dengan seragam olahraga.
Motor Marun dengan lihai nya melewati bus, mobil, dan kendaraan lainnya di jalanan Jakarta. Magenta yang melihat Marun yang sedang menutup mata dan mulut nya komat kamit dari kaca spion pun membuat nya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iced Girl
Teen Fiction[END] Saat semua begitu bodoh karena tak ada yang berani mengungkapkan perasaan. ........... Magenta cewek dingin seperti antero sekolah yang menyukai sahabat nya sendiri, tapi tak mampu mengungkapkannya karna takut perasaanya tak terbalas, ia mala...