Dua puluh. Broken but healed

1.1K 159 45
                                    

Mungkin 2 chapter kedepan masih full of conflict ya chingu :")

Then, Happy Reading chingu deul ❤

For some reason today of all days
Why does my heart hurt?
Today’s the day you left me
Why do I always do lonely love?
I don’t understand at all
It’s a weird day -Bolbbalgan

-----^^-----

Saat kamu berjalan tertatih keluar gerbang, Jaehyun yang tadinya bersandar di Audinya dan sibuk dengan hp ditangannya pun berlari tergopoh ke arahmu.

"Lo kenapa? Lututlo lama lama busik semua anjir" (busik: kayak semacam penuh bekas luka) Jaehyun mengambil alih tas olahragamu dan membantumu berjalan ke mobilnya.

"Untung lo bawa mobil Je, gue udah bayangin gimana susahnya naik motor lo tadi" kamu terkekeh saat pantatmu mendarat di bangku penumpang. Tapi Jaehyun hanya mencebikkan bibirnya dan sibuk mengambil sesuatu dari bagasi.

"Keluarin kaki lo" pinta Jaehyun sembari berjongkok di samping pintu mobil yg terbuka.

"Ha?"

"Ck keluarin" kamu menuruti permintaan Jaehyun dan mengeluarkan kaki kirimu yang luka dan sedikit biru.

"Yang merban siapa?"

"Hyerin" jawabmu saat Jae mengecek balutan perban Hyerin yang rapi.

"Hmm" tangannya sibuk membuka botol air dan membasuh luka di lututmu.

"Pelan bego" cengirmu saat rasa sakit sedikit menggigit.

"Ck iye iye" Jaehyun membiarkan lukamu terbuka setelah diberi obat merah.

"Dah, masuk" Jaehyun menutup pintu mobilnya setelah kakimu kembali masuk kedalam mobil.

"Y/n" panggilnya sambil tetap lurus memandang kedepan.

"Hmm?"

"Nangis aja kalo mau" kamu memandang Jaehyun dengan wajah bergurau.

"Ngapain gue nangis" kamu menunjukkan senyum kotak itu lagi.

"Setiap lo senyum mirip abang lo, berarti ada yang gak beres. Lo pikir kita temenan berapa lama?" kamu hanya terkekeh dan menatap Jaehyun lama. Namun wajah Jae lama kelamaan berubah buram. Dengan cepat kamu memalingkan wajah ke jendela mobil, menatap keluar.

"Aduh mata gue kemasukan keringet" gumammu.

"Hmm, makanya mandi abis latian biar gak kemasukan keringet" balas Jaehyun sambil memutar setir dengan piawai.

"Sakit banget Je"

"Apanya?"

"Keringetnya masuk mata, sakit banget lah bego!" air matamu mengucur, gak lagi cuman menetes seperti saat bertemu Bobby. Tangan kananmu memukul lengan Jaehyun, dan tangan kirimu mengucek matamu.

Jaehyun melirikmu sedikit lalu berdecak, dia memutuskan untuk menepikan mobilnya sebentar. Cowok itu menghembuskan nafas lalu merengkuh tubuhmu yang masih berkeringat kedalam pelukannya yang wangi.

"Lo bau" cibirnya. Tapi kamu gak menjawab dan masih terus menangis. Sesekali melemparkan lontaran bahwa kamu menangis karena matamu kemasukan keringat dan gaada alasan lain sementara Jaehyun hanya mengiyakan.
Ada kekesalan kenapa dulu bukan orang sebaik Jaehyun aja, kenapa bertemu dan jatuh buat orang seperti Suga terlebih lagi seperti Hanbin.

"Mi, Pi?" teriakmu dari depan pintu saat melihat keadaan rumah yang gelap dan kosong.

"Bang Te?" teriakmu lagi sambil menyusuri lorong rumahmu yang gelap, mencari saklar lampu.

Hollow [Kim Hanbin iKON] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang