Tiga puluh sembilan. Taktik Gerilya

1K 150 87
                                    

Aku re-publish krn ada perubahan ide buat chapter 40.

Teknik yang mengepung dengan cara tak terkesan (invisible), dilakukan dengan menghantam musuh secara tiba tiba lalu menghilang ditengah kegelapan malam -Taktik gerilya

-----^^-----

Dua minggu telah berlalu setelah kalian pergi ke taman bermain dan Hanbin menghilang begitu saja dari peredaran. Line mu gak dibalas, dia juga gak pernah lagi dateng ke fakultasmu untuk sekedar rapat membicarakan prokernya. Hanbin benar benar hilang.

Banyak hal yang membuatmu merasa makin kesepian, Taehyung sedang di masa sibuknya, Papi sibuk dinas luar kota ditemani Mami, dan Jaehyun hanya pulang ke apartemen sesekali dengan wajah layu. Kamu bahkan belum berbaikan dengannya tapi melihat Jaehyun yang lelah membuatmu selalu mengurungkan niat untuk bicara. Kamu jadi ingat perkataan Hanbin sebelum cowok itu meninggalkan apartemenmu.

"Gue akan ada saat lo butuh karena lo berharga buat gue--" bukan woy, bukan yang itu.

"Kalau lo mau baikan sama Jae lo dobrak aja kamarnya, terus kalo dia nolak dengerin lo iket tu orang diujung kasur jangan lupa lakban mulutnya, dan ceritain apa yang lo pikirin. Daah gue balik" kamu masih ingat semangatnya memperagakan apa yang harus kamu lakukan pada Jaehyun. Maka saat jam menunjukkan pukul 10 malam dan kamu mendengar suara password kamar sebelah dimasukkan, kamu pun mulai berdiri menghampiri Jaehyun.

"J, kita perlu ngobrol" ucapmu saat Jaehyun hendak masuk ke kamarnya.

"Sure" jawabnya sambil berusaha tersenyum. Ternyata gak perlu diiket diujung kasur :"" yaah

"Lo tunggu disini dulu ya? Gue mau mandi bentar" kamu mengangguk saat melihatnya melepas kancing kemeja.

Suara percikan air terdengar sampai telingamu karena apartemen Jaehyun yang terlalu hening sekaligus terasa canggung. Padahal kamu selalu keluar masuk dengan santainya sebelum pertengkaran kalian tiga minggu yang lalu. Bau strawberry coklat menguar diudara saat Jaehyun keluar dari kamar mandi.

"Lo make sabun gue ya?" pertanyaanmu dibalas anggukan Jaehyun.

"Sabun gue habis sih dari dua minggu yang lalu, yaudah gue pake" kamu manggut manggut sebelum Jaehyun melanjutkan.

"Gue pake karena gue kangen lo" lirihnya membuatmu tersenyum kecil dan menepuk sofa disebelahmu.

"Gue juga, gimana di kampus tiga minggu ini?"

"Berat, gue gaktau semester ini dapet IP berapa. Tes mingguan blank semua" gumamnya sambil melesakkan hidung di ceruk lehermu.

"Lo ngerjain tesnya ngeblank? Tumben" tanyamu sambil menyisir rambutnya yang basah.

"Gak ada yang nemenin belajar"

"Udah gue tungguin setiap Kamis sama Jumat dikamar tapi lo gak dateng dateng"

"Gue takut lo marah, gue kemarin keterlaluan" ujarnya.

"Kalo yang lo maksut keterlaluan itu ngebanting pintu kamar gue berarti iya, soalnya engselnya hampir copot" Jaehyun langsung mendongak dengan mata membulat kaget.

"Sumpah?! Terus bang Tae bilang apa?"

"Ya ngomel doang sambil ngebenerin, gakpapa kok" bohongmu, padahal Hanbin yang membenarkan engsel pintumu sambil mengomel pastinya.

"Haduh goblok!" keluhnya, namun dengan cepat kamu mengecup bibirnya sehingga cowok itu bungkam.

"Jangan ngomong kasar, ntar gue suruh bayar 500 perak tau rasa lo"

Hollow [Kim Hanbin iKON] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang