"Ya kau gadis sialan!"
Kubalikkan tubuhku setelah mendengar kalimat yang membuatku kesal sampai ke ubun-ubun itu.
Sunbae idiot itu lagi.
"Mwo?", jawabku cuek sementara Soo Ji seperti ketakutan melihat kami.
"Kau lancang ya... ah, aku jadi semakin ingin memberimu pelajaran."
Taehyung melipat kedua tangannya didada kemudian menyunggingkan senyuman iblisnya.
Aku berdecak sebal melihatnya. "Aku sudah kenyang memakan pelajaran yang diberikan Minho seonsaengnim tadi. Jadi tidah repot-repot ingin memberiku pelajaran, sunbae."
"Kau bercanda atau bodoh?"
"Bukan aku tapi ka-li-an.", ujarku penuh penekanan sambil menunjuk ketiga senior bodoh itu.
"Yuna-ya jangan membangunkan sisi iblisnya, aku takut."
"Kalau begitu kau pulanglah. Aku bisa mengurusnya."
Soo Ji menatapku khawatir, aku mengangguk padanya sebagai sinyal bahwa ia harus meninggalkanku.
Soo Ji pergi menjauh lalu pandanganku teralih kembali pada senior itu.
"Jadi kau mau apa, sunbae?"
"Ikut aku!".
Taehyung menarik tanganku secara paksa lalu menyeretku. Ini pemaksaan! Aku meringis kesakitan karena perlawanan yang kulakukan.
Ia menyeretku cukup jauh lalu melemparku ke lantai.
Aku meringis lalu melihat pergelangan tanganku yang memerah dibuatnya.
"Ya idiot! Tanganku sakit sekali."
Taehyung dan teman-temannya tampak marah.
Taehyung berjongkok dihadapanku sambil menjambak rambutku. Aku meringis sakit.
"Ya! Kau sangat berani rupanya. Baiklah aku akan memberimu pelajaran. Jimin!"
Seketika ia melepaskan jambakannya lalu berdiri. Aku meringis memegangi kepalaku yang sedikit pusing.
"Yuna-ya apa itu sakit?", ujarnya lalu mengelus kepalaku dengan lembut.
Aku menatapnya tidak percaya. Ia berbeda. Aku mengangguk sebagai jawaban.
Ia menatapku, semakin lama aku menatapnya aku seperti terhipnotis. Tanpa kusadari tangannya menjelajah paha mulusku.
Saat itu aku tersadar karena melihat 'smirk' milik Taehyung.
Ini bahaya. Ini pelecehan.
"S-sunbae apa yang kau lakukan!"
Aku menepis tangan Jimin yang hampir mencapai pantatku. Ia tersentak kaget.
Segera aku berdiri dan hendak pergi. Namun aku dicekat oleh seseorang.
Taehyung. Senior idiot itu ia memegang tanganku.
"Le-lepas!"
Brengsek. Bukannya dilepas ia malah menarikku dan menjebakku ditembok.
Aku tidak bisa kabur. Semua akses keluar sudah diblock olehnya.
Kemudian ia mengisyaratkan kedua temannya untuk pergi. Seketika itu Jimin dan Jungkook pergi.
Aku menatapnya dengan tatapan tajam.
Ia menyeringai.
"Yuna-ya..."
Ia mengusap pipiku lalu turun ke bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfic[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.