flashback pt.01

364 42 3
                                        

Taehyung's POV

Akhirnya appa menepati janjinya untuk membiarkanku berlibur di Florida, Amerika. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki dibenua paman sam ini.

Menghabiskan waktu liburan musim panas disini kupikir sangat menyenangkan apalagi bersama sepupuku, Kylie.

Dia adik perempuan yang sangat kusayangi. Biasanya bibi Zoe dan paman Rude ke Korea dan menitipkan gadis kecil itu di rumahku. Mereka punya cabang perusahaan disini, jadi tak heran mereka kadang-kadang kemari.

Dan sekarang giliranku untuk mengunjungi mereka.

Mobil sport hitam kesayangan appa melaju memasuki sebuah rumah besar seperti kastil. Aku dibuat menganga menatap rumah ini, sungguh seperti kastil!

"Welcome!"

Appa dan paman Rude berpelukan secara jantan sementara eomma dan bibi Zoe saling berpelukan lalu bertukar pikiran tentang ' awet muda'.

Kau tahulah wanita sangat ingin terlihat muda diusia apapun.

Tapi sungguh bibi Zoe tidak terlihat berbeda setelah 2 tahun lalu. Dia sangat keren!

Aku celingak-celinguk mencari sosok gadis kecil cantik yang tak lain adalah adik sepupuku. Dia memang tak sekecil itu tapi dia punya wajah baby face.

"Dimana Kylie?"

"Mungkin sedang bersembunyi, katanya ingin memberi kejutan untukmu", papar bibi Zoe.

Kejutan? Wah anak itu.

Aku segera berlari masuk ke dalam mencari Kylie sembari meneriakkan namanya. Tanpa sengaja aku melihat sebuah catatan Post-it tertempel dilayar LCD TV berukuran besar itu.

Aku mendekatinya dan ada sebuah tulisan yang tertulis disana.

Go to the right door.

Aku mengedarkan mataku mencari pintu yanga dimaksud. Aha! Ketemu.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu itu dan membukanya, pintu itu menuju sebuah lorong dengan gaya klasik.

Dengan ragu kulangkahkan kakiku menyusuri lorong itu sendirian. Post-it lagi! Aku melihatnya.

follow this aisle.

Oh ayolah, dimana anak itu sekarang. Dia tidak tahu jika aku melewati perjalanan yang panjang?

"Keluarlah Kylie!", teriakku.

Namun tidak ada jawaban yang mana mau tidak mau aku harus berjalanan menyusuri lorong ini. Memang tidak seram tapi aku lelah.

Aku berjalan kembali sekitar belasan langkah lagi dan kutemukan sebuah Post-it berwarna merah.

Don't complain.

Tunggu, apa dia seorang peramal? Lupakan saja. Dasar anak ini! Akan kugelitiki dia sampai mampus nanti.

Setelah beberapa menit menyusuri lorong aku mulai takut. Bagaimana jika aku tersesat? Ini kali pertamanya aku menginjakkan kaki di rumahnya.

"Aish, kenapa lorong ini panjang sekali? Atau perasaanku saja?", gerutuku.

"Ya, bocah keluarlah!"

Samar-samar aku melihat cahaya didepanku. Apa itu cahaya surga? Tidak, jangan hiraukan kata-kataku.

Aku berlari menuju cahaya ilahi itu berharap semoga Kylie ada disana karena aku tidak menemukan Post-it lagi.

Kusipitkan mataku dan sedikit menutupi mataku dengan tangan kananku karena sinar matahari terlalu terik.

Nae Sarang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang