Kylie's mind

428 39 4
                                    

Aku sedang memainkan ponsel canggihku dengan posisi bersandar di headboard ranjang. Bibirku menyunggingkan senyum karena melihat foto-foto yang diposting Yuna di Instagram.

Gadis itu hanya memposting beberapa foto, tapi sungguh dia kelihatan sangat cantik!

Ia memposting sebuah boomerang dengan ia yang mencium pipi ibunya. Sebenarnya aku iri.

Kalau dipikir-pikir ini sangat membosankan. Semenjak aku datang kemari, aku hanya pernah ke pantai dan setelahnya hanya berdiam diri di rumah. Mungkin aku akan mengajak Yuna jalan-jalan disekitar sini.

Aku membuang asal ponselku diranjang lalu berlari kecil keluar kamar. Aku mencari Yuna di kamarnya tapi ia tidak ada. Kuturuni anak tangga satu persatu menuju dapur dengan senyum mengembang lebar.

"S-sunbae..."

Langkahku terhenti diikuti dengan senyumanku yang mulai pudar. Aku diam terpaku menyaksikan Taehyung yang sedang menyesapi bibir Yuna, mereka sedang berciuman.

Tenggorokanku tercekat, aku tak tahu kenapa aku langsung bersembunyi di belakang tembok. Aku mengintip dari balik tembok bercat cream ini.

Hatiku seperti diremas kencang-kencang lalu ditusuk-tusuk oleh jarum. Siapa yang tidak sakit melihat orang yang kau cintai berciuman dengan orang lain?

"Kau menggangguku memasak sunbae!"

Yang aku tahu mereka tidak saling mencintai tapi kenapa mereka berciuman?

"Kau istriku jadi wajar kau melayani suamimu ini."

Cih, suami? Istri? Taehyung bercanda?

"Jangan memanggilku seperti itu, aku tidak suka sunbae!"

Perlahan sesak didadaku sedikit lebih baik saat Yuna menolak untuk dipanggil istri. Tepat seperti dugaanku, Yuna tak mungkin menyukai Taehyung.

"Kau membantah lagi? Akan kuberi kau hukuman."

"Su---mphhh"

Aku menengok lagi berusaha mengintip apa yang mereka lakukan. Aku tak tahan lagi, hatiku sakit sekali. Aku pun berlari menuju kamarku sedikit tergesa-gesa namun berhati-hati agar mereka tak tahu aku mengintip sedari tadi.

Aku mengacak-acak isi kamar berusaha meluapkan kemarahan, kesedihan, dan kekecewaan yang menjadi satu dihatiku.

Aku menangis terisak sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku. Ini lebih menyesakkan saat semua orang menentangku yang tak lain adalah seorang lesbian.

Apa salahnya menjadi lesbian? Seseorang berhak jatuh cinta bukan? Aku tak meminta menjadi seperti ini tapi memang aku memutuskan seperti ini karena dari dulu aku tak bergairah dengan laki-laki.

Karena yang kutahu semua laki-laki berengsek, seperti Taehyung.

Tapi kenapa Yuna? Kenapa harus ia yang menikah dengan Taehyung? Padahal perasaan bertahun-tahun lalu saat pertama kali bertemu dengannya tak pernah hilang. Aku masih menyimpannya dengan sangat baik.

Kamarku sudah tak seperti kamar manusia, semuanya berantakan begitu juga dengan hidupku.

Wajahku sudah tak berupa lagi, sangat kacau dan pucat. Mataku sembab sampai-sampai hampir menutup.

Suara teriakan nyaring Yuna yang memarahi Taehyung menembus dinding kamarku, menyapa indra pendengaranku.

Aku menyukai suaranya, kadang terdengar tenang, datar, nyaring, dan imut. Entahlah aku sangat menyukai suaranya.

Nae Sarang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang