Heart

384 37 6
                                    

Yuna's POV

Rasanya aku tidak ingin pulang ke rumah. Aku takut Taehyung akan menanyakanku jawaban atas pengakuan cintanya itu.

Berulang kali aku menelpon Kylie tapi tak ada jawaban darinya. Sepertinya ponselnya mati atau sengaja dimatikan.

"Masuklah", ucap Minhyuk setelah mengecup keningku.

Pria ini romantis sekali, aku merasa bersalah.

Aku tahu Minhyuk sangat mencintaiku, begitupun juga diriku. Tapi sebagian hatiku berlabuh pada Taehyung.

Oh berapa kali lagi aku harus mengatakan ini, aku tidak bisa memilih.

Namun aku juga tidak bisa menggantung perasaan mereka. Hubungan ini tidak jelas dan semakin tidak jelas lagi jika aku tidak memberi keputusan.

Bercerai? Oh ayolah, aku terlalu muda untuk disebut janda, bukan?

"Arasseo, aku masuk."

Aku memeluknya dengan begitu erat walaupun tahu jika besok kami akan bertemu disekolah.

"Kau pasti sangat merindukanku."

Aku tertawa kecil lalu melambaikan tanganku padanya.

"Sampai jumpa besok"

Kulangkahkan kakiku memasuki rumah yang sudah hampir setahun ini kutinggali.

Aku menutup gerbang sembari melihat ke arah Minhyuk, pria itu masih berdiri disana.

"Pulanglah, ini sudah malam!"

Ia menggeleng. "Aku ingin memastikan kau selamat."

Apa-apaan itu? Lebay sekali.

"Terserah kau saja, aku masuk."

"Huft... Apa semua akan sia-sia?"

Kubalikkan badanku karena merasa Minhyuk mengatakan sesuatu.

"Apa kau mengatakan sesuatu?"

"A-ani! Cepatlah masuk!"

Aku mencebikkan bibirku. Kenapa aku seperti diusir? Dasar!

Malam ini begitu menyenangkan. Kebersamaanku dan Minhyuk adalah hal favoritku. Bahkan kami tadi berbagi es krim!

Senyumku memudar begitu melihat seseorang bersandar dipintu. Apa itu dia?

"Darimana saja kau?"

Ah majayo, itu memang dia. Tapi kenapa dia berdiri disana?

"Pergi dengan teman, sunbae sendiri sedang apa disini?"

Ia berdehem lalu menggaruk tengkuknya. "Me-mencari angin malah, ya itu!"

Mencurigakan. Aku tidak percaya.

"Benarkah?", ujarku sambil memincingkan mataku.

"Ma-masuklah! Udara semakin dingin!"

"Aish, yang benar saja..."

Taehyung membukakan pintu untukku lalu aku pun menguncinya.

"Jangan dikunci, Kylie belum pulang."

"Mwo?! Katanya dia pergi ke supermarket."

"Entahlah."

"Kita tunggu saja didalam, kaja!"

Aku menariknya masuk dan mengajaknya untuk duduk di sofa.
Aku menghangatkan kakiku diatas karpet berbulu ini. Ah nyaman sekali...

Anjir kaget!

Kenapa sih orang ini?! Tiba-tiba bersender padaku, kan kaget.

"Kenapa berbohong?"

Nae Sarang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang