Aku sedang tidur meringkuk di atas karpet berbulu di ruang tengah dengan Mongmong. Sesekali ia mengibas-ngibaskan ekornya dan menjilat-jilati wajahku.
Aw, this cute puppy!
Permainanku dengan Mongmong terhenti saat serigala psico itu datang dengan wajah sayu.
Direbahkannya dirinya ke sofa lalu memberi sinyal padaku untuk mendekat. Aku hanya pasrah.
"Maori apayo, pijat aku." (Kepalaku sakit)
Aku memutar bola mataku malas. "Tinggal minum obat saja apa susahnya?"
Ia menarik tanganku untuk duduk disofa lalu meletakkan kepalanya dipahaku. Ugh, dia mulai lagi.
"Ya, sunbae!"
"Diamlah dan pijat kepalaku. Rasanya berdenyut-denyut sakit sekali."
Aku menghela napas lalu memijat kepalanya, dimulai dari gerakan memutar dikedua pelipisnya lalu beralih memijat dahinya.
Mongmong menaiki badan Taehyung dan tiduran disana. Tak lupa Taehyung mengelus-elus Mongmong dengan sayang.
"Lebih keras lagi.", pintanya.
Aku berdecak sebal lalu memperkeras pijatanku.
"Sunbae telat makan? Atau sedang banyak pikiran?"
Ia menghembuskan napas gusar. "Mollayo. Jangan banyak bertanya."
Tuhkan dia mulai lagi. Sifat menjengkelkannya itu sangat menggemaskan.
Iya. Menggemaskan minta di tendang.
"Sudah ya, tanganku lelah."
"Siapa yang mengijinkanmu berhenti? Pijat aku lagi sampai pusingku hilang."
Ingin rasanya aku dianugrahi kekuatan milik Sasuke---api amaterasu. Api yang tak bisa padam. Akan kubakar dia hingga tak tersisa.
Andai saja.
Aku kembali memijatinya sampai tanganku mau copot. Jari-jariku terasa nyeri dibuatnya. Aku tebak sekarang dia sudah tidur.
Yang benar saja, dia sudah terlelap dengan Mongmong diatas dadanya.
Aku mengangkat kepala Taehyung dengan hati-hati berharap aku tak membangunkannya.
Yup anak domba selamat.
Aku bergegas ke kamar mandi karena panggilan alam yang sedari tadi aku tahan.
Kulihat persediaan tisu dikamar mandi sudah habis. Jadi aku pergi untuk mengambil tisu yang diletakkan di gudang.
Aku berusaha meraih tisu yang terdapat diatas lemari. Sebenarnya aku dapat meraihnya tapi aku menjatuhkannya karena peganganku tidak kuat. Jariku terlalu nyeri karena memijat Taehyung tanpa henti.
Alhasil saat aku menungging untuk mengambil tisu yang jatuh, tanpa sengaja bokongku menyenggol kipas yang sudah rusak.
BRAKK.
Shit--- umpatanku tertahan karena sudah melihat Mongmong yang berlari masuk ke dalam gudang. Tak dipungkiri jika pria itu selanjutnya akan masuk.
See? Taehyung menyembul dari balik pintu gudang, wajahnya pucat.
"Sedang apa kau?"
MATI AKU. MATI AKU. TAMAT SUDAH
Aku menjawab gelagapan. "I--itu tisu toilet habis jadi aku kemari untuk mencari yang baru tapi tanganku tidak kuat menggenggamnya dan menjatuhkannya dan----tak sengaja juga aku menyenggol kipas itu.", ujarku sambil menunjuk kipas yang sudah tergeletak dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfiction[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.