Kicauan burung mengawali pagi yang cerah ini. Berkicau sangat merdu layaknya sedang bernyanyi. Sinar matahari menelusup masuk melalui gorden jendela.
Gadis itu menggeliat mencari kehangatan yang ia butuhkan, sesekali mengerang kesal karena hawa dingin menusuk kulitnya.
"Ireona.." (bangun)
Yuna mencebikkan bibirnya begitu mendengar kata yang menyebalkan itu. Sebuah kata yang selalu mengusik ketentraman tidurnya. Ia memeluk lebih erat gulingnya.
"Yuna-ya ireona.."
Taehyung terbatuk-batuk karena sesak napas, gadis itu memeluknya terlalu kencang.
Yuna mengerjap beberapa kali, hal pertama yang ia lihat adalah dada bidang milik seseorang.
"Bisa kau lepaskan aku?"
Yuna menengadah-- damn!
"Huh?", Yuna lantas melepaskan pelukannya lalu duduk. Dia malu sekali, dia pikir sedang memeluk guling.
Taehyung mengucek-ngucek matanya dan menguap. Ia merasa tubuhnya lemah sekali, tugas datang tiada henti. Untunglah sekarang hari minggu.
"Mian----"
"Tidak akan kumaafkan sebelum kau membuang boneka jelek itu."
Alis gadis itu bertauan, ia milirik boneka pink yang berada disebelahnya. Tidak--- dia tidak setega itu.
"Wae?"
"Menjijikkan"
"Sunbae jijik atau cemburu?"
Taehyung menatap gadis itu tidak percaya. Cemburu? Tidak! Walaupun ia mencintai gadis itu tapi ia tak berniat untuk cemburu, begitu pikirnya.
"Lucu sekali."
"Jadi sunbae sungguh suka padaku?"
"Menurutmu?"
Taehyung lalu bangun dan pergi menuju kamar mandi. Jadi gadis itu tidak sadar? Wah! Entah polos atau bodoh.
"Ya! Sunbae!"
"Menyebalkan", batin Taehyung.
Yuna berdengus lalu mengambil air putih digelas yang ada diatas meja. Ia meneguknya sampai habis. Tiba-tiba ia teringat dengan Hee Ji.
Ia tahu gadis itu menyukai Taehyung, ia berasumsi jika gadis itu orang yang nekat. Ia juga ingat dengan Soo Ji, entah ia harus menanyakan perihal ini pada Soo Ji atau langsung harus menjauhi Minhyuk.
Yuna menjambak rambutnya sendiri, semuanya rumit seperti rumus matematika. Kenapa dia selalu berada disituasi yang rumit dan membingungkan?
"Apa yang harus kulakukan?"
Tepat saat Yuna menjambak rambutnya kembali, Taehyung keluar dari kamar mandi. Ia kaget dan segera menghampiri gadis yang tampak depresi itu.
"Ya! Waegeurae?" (Kenapa kamu seperti ini)
Taehyung menarik paksa tangan gadis itu, ia mengangkat wajah Yuna agar menatapnya. Mata gadis itu berkaca-kaca.
"Membingungkan, aku tidak bisa mengatasinya."
Taehyung menarik tubuh kecil Yuna kedekapannya, mengelus lembut kepalanya dan menepuk-nepuk punggungnya. Mengambil keputusan tak semudah itu, ia tahu benar bagaimana rasanya.
"Jigeum nan yeogiseo, uljima" (aku disini, jangan menangis)
Yuna melingkarkan tangannya dipinggang Taehyung, ia bisa merasakan debaran yang berbeda jika bersama pria ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfic[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.