"Oh akhirnya selesai juga. Astaga badanku sakit semua."
Taehyung merentangkan tangannya keatas. Ia menguap sekali kemudian menumpu dagunya dengan tangan.
Hee Ji tersenyum tipis melihat pemuda yang beberapa hari ini bersamanya. Untuk apa? Tentu saja membuat tugas bersama atau belajar bersama.
Ia mengambil karet rambut dikantong sakunya dan menggigitnya. Menyisir rambut tebal coklatnya itu dengan tangan. Dan mengikat rambutnya itu dengan karet rambut dengan mainan bunga mawar merah.
Taehyung memperhatihan pergerakan gadis itu. Ia mengangumi garis lehernya, sangat cantik.
"Ah ngomong-ngomong. Yuna dan ayahnya sempat salah paham dengan pesanmu itu."
Hee Ji mengernyit. "Jinja? Jeongmal mianhae." (Benarkah? Aku benar-benar minta maaf)
"Gwenchana. Kesalahpahaman sudah teratasi.", ucap Taehyung dengan senyuman yang menenangkan.
"Kenapa tidak sekalian bertengkar sampai putus saja?", batin Hee Ji.
Hee Ji sudah mencintai Taehyung pada saat pandangan pertama. Memang klise, tapi begitulah adanya.
Pria yang baik dan hangat. Apalagi ia akan mewarisi perusahaan ayahnya. Tidak, Hee Ji bukan wanita matre. Ia hanya ingin hidupnya terjamin.
Taehyung menyruput kopinya. "Apa tugasmu belum selesai?"
Hee Ji mengangguk kemudian menutup laptop kesayangannya.
"Sudah, ayo kita pulang."
Segera mereka bergegas merapikan barang-barangnya meninggalkan kafe yang biasa mereka datangi untuk sekedar membuat tugas.
"Ini sudah malam lebih baik aku mengantarmu pulang.", ujar Taehyung.
"Tidak perlu, aku akan naik bus."
"Tidak, kau akan kuantar pulang. Kaja!"
Taehyung menarik tangan Hee Ji masuk ke dalam mobilnya. Hee Ji memang menolak tapi sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya ia sangat ingin pria itu mengantarnya pulang.
Di dalam perjalanan ada banyak hal yang mereka obrolkan. Topik pembicaraan mereka memang tak ada habis-habisnya. Tidak terasa mereka sudah sampai ditujuan.
"Gomawo."
"Baiklah kalau begitu aku pulang."
"Hee Ji? Apa itu kekasihmu nak?"
Hee Ji dan Taehyung membalikkan badannya serempak. Seorang wanita paruh baya keluar dari pekarangan rumah Hee Ji.
"Eomma? Ah dia---"
"Annyeonghaseyo eommonim.", ujar Taehyung sambil membungkukkan badannya 45 derajat.
"Aigoo kau sangat sopan. Mari masuk kedalam kita makan malam bersama."
Ibu Hee Ji langsung menarik masuk Taehyung dan Hee Ji masuk. Bahkan kedua orang tersebut belum menjelaskan semuanya.
***
Taehyung terkekeh saat mengingat momen tadi saat makan malam bersama ibu Hee Ji. Dia orang yang hangat dan baik. Taehyung merindukan ibunya.
Sebenarnya 3 bulan lagi ibu, ayah, dan mertuanya akan pulang kerumah. Taehyung menjadi tidak sabar.
"Yeoboseyo? Kenapa menelponku?", ujarnya karena Kylie menelponnya. Sangat jarang sekali.
"Ya! Yuna baru saja pergi dengan Minhyuk. Aku tidak bisa mengikuti mereka, aku sakit perut!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfiction[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.