Siapkan mental karena part kali ini agak 'ekhm'
Dont forget to vomment^^-------------
"Ya hoobae pegang tasku."
"Yuna belikan aku makan."
"Yuna singkirkan batu itu dari jalanku."
Blablablabla.
Ugh, kakiku pegel.
Si sunbae kejam ini tak berhenti-hentinya menyuruhku ini itu. Rasanya ingin ku patahkan lehernya!
"Ya, air minumku.", ujarnya sembari menunjuk botol minum disebelahku.
Aku meraihnya lalu melemparkan padanya.
"Handuk."
Menyebalkan.
"Ambil sendiri sunbae, handuknya ada dikursi didekatmu."
"Shireo! Hari ini adalah hari terakhirku disekolah. Jadi kau harus melayaniku!". (Tidak mau)
Aku bangun dari tempat dudukku lalu mengambil handuk dan memberikan padanya.
Ia sedang tanding basket dengan kelas 11. Dan aku disini sebagai anak dombanya.
Ia mencetak poin lagi, lagi, lagi, dan lagi.
Sorakan anak perempuan terdengar setiap kali ia mencetak poin. Mereka salah menggilai pria sepertinya. Serigala jahat kejam dan mesum.
"Ya, Taehyung fansmu sangat berisik."
Ia menyunggingkan senyumnya lalu melambai-lambaikan tangannya ke kursi para fansnya.
Teriakan histeris terdengar, telingaku sakit.
"Sepertinya fansku tambah banyak, Jim."
Jimin terkekeh kemudian mengelap keringat dilehernya. Itu sedikit sexy.
Ekhm, oke aku tidak salah kan cuci mata?
"Ya apa yang kau lihat?!"
Taehyung menyentil jidatku sedikit keras. Apa maunya sih?!
Aku mempoutkan bibirku kesal lalu memakinya dalam hati.
Mati saja kau sunbae, dasar psikopat gila.
"Ngomong-ngomong dimana Soo Ji?"
"Ia tidak masuk sekolah, sedang sakit."
"Wah sayang sekali padahal aku ingin menyuruhnya membawa tasku."
Aku memutar bola mataku. Untunglah Soo Ji tidak sekolah, kalau tidak Jungkook akan menjadikannya budak lebih parah dari Taehyung.
"Ah kalau begitu-- Tae aku boleh menyuruh Yuna membawakan tasku?"
Taehyung melirikku kemudian menyeringai. Oke, tamat riwayatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfiction[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.