Tanganku bergerak memilah kol yang bagus dan segar untuk kumasak nanti malam. Aku sedang belanja bulanan sekarang, tanpa Taehyung.
Jujur saja aku tidak mau melihat wajahnya.
Aku memasukkan 3 buah kol ke dalam trolley lalu bergerak menuju tempat mayones.
Tanganku baru saja ingin bergerak mengambil sebotol mayones di rak dan bersamaan dengan orang lain yang ingin mengambilnya juga.
Aku terkejut. "Minhyuk?"
"Sunbae? Kebetulan sekali kita bertemu. Sendiri?"
"Berdua."
Dahinya mengkerut. "Dengan Taehyung sunbae?"
"Aniyo. Dengan bayanganku."
Minhyuk tertawa mendengar leluconku. Sementara aku tetap diam karena kupikir itu sangat receh.
Begitu bahasanya jika di Indonesia.
"Kau belanja cukup banyak juga ya.", ujarnya sambil melihat ke trolleyku yang hampir terisi penuh.
"Begitulah."
Alhasil kami berbelanja bulanan bersama.
***
Aku dan Kylie masak bersama untuk dinner kali ini. Aku tidak takut lagi dengannya karena sekarang dia tak terlihat seperti lesbian, pikirku.
"Kalian bertengkar?", Kylie buka suara.
Aku hanya menggedikkan bahu sebagai respon atas pertanyaannya. Aku terlalu malas membahas ini.
Benar, sejak aku membaca pesan itu aku bersikap dingin padanya. Dia juga membalas sikap dinginku. Saat ini kami seperti mengadu sikap dingin.
Lagipula ia juga jarang di rumah. Aku tidak ambil pusing kalau ia sedang bersama Hee Ji. Lagipula dia harus mengurus bayi yang dikandung jalang itu.
Dan juga belakangan ini aku sering pergi dengan Minhyuk. Kami semakin dekat akhir-akhir ini.
Setelah menyelesaikan makan malam dengan Kylie saja, because of course namja itu pergi entah kemana. Aku menyesapi teh hangat di balkon sendirian sambil memandang bulan yang bersinar terang malam ini.
Malam ini langit cerah jadi cahaya bulan mendominasi suasana malam ini dengan angin sepoi-sepoi yang menerbangkan rambutku.
Aku hamil. Aku sangat senang!
Segera aku memukul pipiku guna menghilangkan pikiran aneh itu.
Sial, bayangan dari sms Hee Ji masih mendominasi pikiranku. Padahal aku sudah melakukan hal apapun untuk menyibukkan diriku agar tak mengingatnya.
Tetap saja apa Taehyung gila?! Kenapa ia menghamili Hee Ji?
Bodohnya lagi aku tak bisa menanyakan alasannya atau bahkan memarahinya. Hatiku sakit, pikiranku kalut.
Tapi kenapa juga hatiku sakit? Yuna kau gila!
KRIETT!
Aku menolehkan kepalaku kebelakang ingin tahu siapa yang membuka pintu kamar. Padahal tanpa menolehpun aku tahu siapa dia.
Taehyung.
Kami saling bertatapan beberapa detik namun aku lebih dulu membuang wajah karena jijik melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nae Sarang ✔
Fanfic[COMPLETED] Setelah perceraian orang tuaku. Aku dan ibuku kembali ke Korea. Aku menderita semenjak bertemu dengan seorang senior disekolah baruku. Kim Taehyung. Ia memperlakukanku seperti hewan, ia menjadikanku budaknya.