You

376 43 13
                                    

Suara decitan dan debu berterbangan diudara karena sebuah mobil yang mengerem ekstrim. Pintu mobil terbuka dan menampilkan seorang gadis dengan kacamata coklat yang sedang tren dikalangan remaja.

Ia melepaskan kacamata itu kasar lalu masukkannya kedalam tas coklat yang senada dengan warna kacamatanya itu. Ia tak menghiraukan bisikan mahasiswa lain yang mencibirnya.

Ia menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan. Emosinya harus diredam, ia harus bertemu pria itu.

"Aku tak percaya dengan bocah ingusan itu, Taehyung akan menjawab semuanya."

Hee Ji melangkahkan kedua tungkainya cepat menuju halaman belakang universitas, Taehyung biasanya sering bersantai disana, tepatnya dibawah pohon besar yang sejuk itu.

Tatapan gadis itu tajam, semua orang merasa bingung dengan ekspresi Hee Ji saat itu karena tidak seperti biasanya. Biasanya senyuman selalu menghiasi wajahnya.

"Taehyung!"

Pria itu mengalihkan pandangannya dari novel yang dibacanya, ia menyipitkan matanya seraya melihat seorang gadis yang sedikit berjalan cepat kearahnya, ia tahu siapa itu.

"Waeyo?"

"Tadi aku ke rumahmu", ujar Hee Ji lalu duduk disebelah Taehyung.

"Untuk apa?"

"Aniyo--- ah, tadi aku sempat menyapa Yuna."

"Lalu?"

Hee Ji berdehem menghilangkan rasa gugupnya, ia takut kalau perkataan Yuna benar adanya.

"Dia bilang kau dan dia------", Hee Ji menjeda ucapannya lalu menggaruk lehernya yang tak gatal. "---- akan segera bertunangan?", sambungnya.

Taehyung sempat bingung kenapa Yuna mengatakan hal seperti itu padahal ia dan Yuna sudah menikah. Tapi tiba-tiba ia teringat dengan Kylie.

"Ah, aku mengerti", batinnya.

Ia membenarkan posisi duduknya lalu menutup novel yang baru saja ia beli. Hee Ji menunggu jawaban pria itu gelisah.

"Majayo."

Seperti tersambar petir disiang bolong, Hee Ji diam membeku.

"Jeogiyo Hee Ji, hei!"

"Ne?"

"Kenapa diam saja?", tanya Taehyung.

"Aniyo, ah sepertinya ada yang sakit hati karena pertunanganmu."

Jangan ditanyakan lagi, tentu saja Taehyung pasti bingung. Siapa yang saki hati? Minhyuk? Mana mungkin Yuna memberitahukan hal ini padanya bukan?

"Nugu?"

"Seseorang, ah maaf aku tidak bisa berlama-lama. Aku pergi dulu!"

Hee Ji meninggalkan Taehyung dengn sedikit berlari, air matanya lolos begitu saja. Dadanya sesak sekali seperti ditikam oleh pisau.

"Apa maksudnya sih?"

Flashback off

***


Taehyung menyesap teh hangat yang ia sediakan diatas meja. Sesekali meniupnya karena terlalu panas, seperti keadaan hatinya.

Mau bertanya pun takut tapi penasaran, begitulah yangia rasakan. Siapa? Hati Yuna untuk siapa? Sungguh ia penasaran setengah mati. Apa Minhyuk?

"Boleh aku bertanya?"

Taehyung meletakkan cangkir teh lalu mengangkat sebelah alisnya.

"Ceritakan tentang Alexandra. Aku penasaran sekali"

Nae Sarang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang