MWTJ : 1

18.3K 789 23
                                    

•°•Happy reading•°•

***

'Dengan siapa aku bercerita tentang keluh kesah, dan kesakitan yang aku
rasakan? "

***

Author POV

Alesha merasakan lemas disekujur tubuhnya, dan kenyataan itu memang benar, setelah lima hari ia tersadar akhirnya ia boleh pulang, tetapi bukan kerumahnya melainkan ke mansion Rafael, ia harus tinggal bersama dengan Rafael, karena pria itu yang memintanya, belum lagi sekarang status mereka sudah menjadi suami istri.

Rafael Ferdinan, pria yang masuk jajaran terkaya di negara ini, ia adalah pembisnis saham yang sangat berpengaruh dan ia juga mempunyai perdagangan gelap, mulai dari senjata ilegal bahkan sampai obat-obatan terlarang, tapi semua itu jauh dari mata publik. Publik hanya mengenalnya sebagai pria kaya dengan milyaran saham ditangannya.

Pria ini cukup sukses diumurnya yang kini menginjak dua puluh delapan tahun. Ia mempunyai beberapa perusahaan besar, pulau pribadi, beberapa mansion dan villa, puluhan bar malam yang menjadi salah satu bisnisnya. Selain itu, ia juga mempunyai wajah yang sangat tampan dengan bola mata berwarna biru bersinar, hingga membuat semua kaum hawa mengidolakannya sebagai pria yang sangat sempurna dimata mereka.

Lamunan Alesha terhenti ketika mendengar daun pintu kamarnya terketuk.

Seorang wanita masuk dengan seragam pelayannya. Ia tersenyum ramah ke Alesha. "Maaf nona, saya telah mengganggu. Perkenalkan nama saya Lena, saya ditugaskan untuk menjadi pelayan pribadi nona."

Alesha menyunggingkan senyumannya. "Ah, kau tidak menggangguku, terimakasih ya."

"Sama-sama, saya membawakan sarapan untuk nona, akan saya suapi ya." Ucap Lena lalu ia menghampiri Alesha yang berada di sisi ranjang sambil membawa baki berisi makanan.

"Kau membawa menu apa untuk sarapan ini?" Tanya Alesha pada Lena.

"Saya membawakan sayur daging serta nasi merah untuk anda."

"Menu yang paling ku suka."

Kemudian Lena menyuapkan makanan dengan pelan pada Alesha, terbesit rasa kasihan pada Alesha, diumurnya yang sangat muda ia harus mengalami kebutaan, mungkin untuk sebagian orang tidak bisa menerimanya kalau mereka berada dalam posisinya.

"Lena, kamu tahu dimana Rafael?" tanya Alesha disela-sela suapannya.

"Hmm... mungkin tuan sudah berangkat bekerja."

Alesha langsung menganggukkan kepalanya pelan setelah mendengar ucapan Lena. Ia hanya ingin tahu dimana pria itu berada, sejak kemarin saat ia pulang dari rumah sakit, ia sudah tidak lagi mendengar suara pria itu lagi.

"Sudah selesai, saya permisi ke dapur ya non."

"Terimakasih Lena." Ucap Alesha dan menyunggingkan senyuman manisnya.

Setelah Lena kembali, Alesha hanya merasakan kesepian lagi dalam dirinya. Tidak ada hal menarik yang bisa ia lakukan, ingat sekarang ia adalah wanita cacat yang hanya bisa menyusahkan dan hanya ditemani dengan tongkat yang membantunya mengarahkan jalan.

Air matanya kembali menetes dipipinya, semua ini bagaikan penjara baginya.

Suara pintu terbuka dengan kencang membuatnya tersentak kaget. "Siapa ya?" tanyanya kepada seseorang yang telah masuk ke dalam kamarnya.

"Wanita cacat, kau hanya bisa menyusahkan." ucap seorang wanita parubaya dengan penampilan yang begitu elegan sambil menatap Alesha dengan tatapan jijik dan merendahkan. Kemudian wanita paru baya itu melangkahkan kakinya kearah Alesha dan melayangkan tamparan keras di kedua pipi Alesha serta menarik rambutnya dengan kencang. Hingga Alesha mengaduh kesakitan, siapa sebenanya wanita ini? Kenapa ia tiba-tiba bersikap jahat seperti ini?

"Sakit! Lepaskan aku." Pinta Alesha.

"Sakit ya? Hahaha..." wanita parubaya itu tertawa puas setelah melepaskan tangannya dari rambut Alesha.

"Kau siapa?" Tanya Alesha sambil membenarkan rambutnya yang berantakan.

"Aku Maura, ibu Rafael." ucap wanita itu kemudian menarik lagi rambut Alesha hingga beberapa helai rambut tercabut dari akarnya.

Alesha merasakan sakit di kepalanya, ia menangis tersedu-sedu. Sebenarnya apa yang wanita ini inginkan darinya? Apa ia melakukan kesalahan yang cukup besar sehingga wanita ini berbuat kejam kepadanya.

"Sakit! Lepaskan aku, aku mohon." Ucapnya disela-sela tangisannya.

"Tidak. Anakku menikahi gadis buta seperti mu dan itu membuatku malu, membuat keluarga Ferdinan malu. Kau hanya bisa jadi parasit dikeluarga ini."

Plak

Plak

Maura kembali melayangkan tamparan demi tamparan kewajah Alesha. "Ikut aku." Ucap Maura kemudian menarik paksa tangan Alesha. Dengan langkah cepat, Maura membawa Alesha masuk kedalam kamar mandi. Alesha hampir jatuh karena tidak bisa menahan keseimbangannya.

Maura menyelamkan kepala Alesha kedalam bat up yang berisikan air sabun. "Rasakan.. Hahaha.." ucap Maura dengan seringai jahat dan tertawa.

Alesha merasakan mulutnya tertelan air sabun yang begitu banyak, Maura terus melakukannya berulang-ulang sampai Alesha kehabisan nafas.

"Hari ini cukup sampai disini aku menyiksamu, dan kau harus menyiapkan mental dan fisik yang cukup kuat, mungkin ada beberapa kejutan menarik dari ku untuk mu. Ingat jangan bilang siapapun, jika kau melanggar, aku bisa memberikan yang lebih parah lagi dari ini." ucap Maura lalu mendorong kepala Alesha hingga terbentur dinding kamar mandi, dan meninggalkan Alesha dalam keadaan lemas.

Alesha hanya bisa menangis dalam kegelapan, ia memeluk tubuhnya yang basah dan gemetar merasakan dinginnya air.

Ia ingin kembali kedalam kamar, namununtuk berdiri saja ia tidak sanggup, apalagi untuk berjalan menuju kamar. Ia berusaha bangun dengan meraba-raba dinding kamar mandi, tapi sayang, saat ia sudah mampu berdiri, kakinya terpeleset oleh air sabun yang berceceran dilantai.

Kini ia sudah tidak mampu lagi untuk menahan kelopakmatanya untuk tetap tersadar. Kepalanya pun sangat sakit, ini mungkin karena air sabun yang tertelan cukup banyak, belum lagi, Maura menarik rambutnya dengan kasar. Akhirnya Alesha tak sadarkan diri dengan kepala menyentuh lantai kamar mandi yang dihiasi bebatuan marmer merah yang indah. 


***

TBC
Don't forget for Vote and Comment.
😍

Dukung selalu aku ya dalam cerita ini :')
Dukungan kalian, akan membuat aku semangat nulisnya, Hehe~•• 🌸

Kalian juga bisa kunjungi aku di Instagram @yolan_dta

Salam manis

Author :')

Married With The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang