MWTJ : 21

9.5K 420 30
                                    

Happy Reading. 



"Kau mau ice cream? "

Alesha langsung melebarkan senyumannya, "Green tea, please."

"Rasa favorite mu kan?" 

Alesha hanya membalas dengan senyum kearah Jonathan.

"Baik, pesanan akan segera datang."

"Terimakasih..."

Jonathan lalu pergi meninggalkan Alesha sendiri. Selama ini Alesha begitu sangat menderita, Jonathan tahu itu.

Beberapa minggu sebelumnya, Jonathan mencari-cari tentang Alesha. Wanita bar-bar dengan segudang masalah yang ia perbuat. Jonathan tahu, dulu Alesha gadis yang sangat nakal, ia bahkan sering pulang malam hanya karena untuk bersenang-senang dengan temannya.

Tapi setelah ia lupa ingatan sangat berbeda 180 derajat, sekarang ia menjadi wanita anggun, pendiam, dan bahkan sangat baik dengan orang-orang disekekilingnya yang bahkan menyakitinya.

***

"Kenapa wanita itu selalu saja mengganggu ku?  Aku tahu sekarang aku cacat dan tidak berguna, kenapa ia terus saja disampingku? " ucap Leon saat sedang sendiri.

Kemudian ia mendorong kursi rodanya dengan dua tangan. Dari kejauhan ia melihat sosok gadis yang selama ini ia rindukan, sungguh dunia memang sempit.  "Alesha ku." ucapnya, segera saja ia mempercepat kursi rodanya hingga sampai tepat di depan Alesha.

"Alesha.. " ucapnya

Alesha memutarkan pandangannya ia mencari asal suara yang memanggilnya.
"Yaaa? "

Leon berkaca-kaca ketika melihat Alesha, gadis yang ia rindukan sekarang berada didepannya.

"Aku Leon."

Seketika Alesha berfikir, nama itu tidak asing baginya. Mungkin dulu ia pernah kenal dengan pria ini saat belum lupa ingatan, fikirnya.

"Kau mengenal ku?" tanya Alesha.

"Aku sangat mengenal mu." ucapnya dengan tatapan rindu ke Alesha.

"Oh.. Begitu, apakah kau dulu adalah teman dekat ku?" tanya Alesha lagi.

"Kita bukan hanya sekedar teman dekat, dulu aku bagaikan musik dan kau bagaikan lirik. Tidak akan pernah terpisah, sekalipun itu terpisah...." Ucap Leon berhenti. 

"Hanya nada rusaklah yang memisahkan" Ucapan Alesha mengalir, seolah ia sangat kenal dengan kalimat ini. 

Leon langsung menyunggingkan senyuman. "Kau ingat dengan kalimat itu, kalimat yang sering kita ucapkan bersama?"  

"Aku, aku tidak tahu. Ucapan itu mengalir begitu saja di bibirku." 

Seketika Leon memeluk tubuh Alesha, Sontak Alesha terkejut, ia masih belum mengingat apapun untuk saat ini, dan berani-beraninya pria di depannya ini memeluknya. 

"Lepaskan aku, aku tidak mengenalmu!" Teriak Alesha sambil berusaha melepaskan tubuhnya dari pelukan Leon. 

"Aku sangat rindu padamu, biarkanlah sebentar lagi." Ucap Leon masih saja memeluk Alesha dengan sangat erat. 

Dari kejauhan Jonathan melihat Alesha degan pria asing menurutnya, "Alesha..." ucapnya sambil berlari dan melupakan Ice creamnya. 

"Ada apa ini?" ucap Jonathan lalu membantu Alesha melepaskan diri dari Leon. 

"Apa yang terjadi, apa kau baik-baik saja?" tanya Jonathan kepada Alesha, dan wanita itu hanya menganggukan wajahnya. 

Raut wajah Jonathan berubah penuh amarah. "Siapa kau?" 

"Aku Leon." 

"Maksudmu?"

"Aku Leon, aku adalah kekasih Alesha." 

"Dari mana kau? kau hanya mengada-ngada saja, Alesha adalah istri sepupu ku." 

Jonathan melihat kondisi Leon sekarang sangat kasihan. Pria tidak berdaya yang hanya mengandalkan kursi roda untuk berjalan. Ada luka luka disekujur wajah Leon, menampakkan bahwa ada kecelakaan yang menimpanya. 

Jonathan kembali berfikir, apa benar ucapan dia kalau Alesha adalah kekasihnya dahulu? setelah ia melihat kondisi Leon sepertinya ia mulai percaya, bahwa ada kecelakaan yang menimpa Alesha dan pria ini. 

"Aku tidak mengada-ngada, aku berani bersumpah." 

"Baik, kami bicarakan ini dengan baik baik. Maka kalau benar ingatan mu pasti akan pulih dengan bertahap bukan?" tanya Jonathan kepada Alesha yang tubuhnya masih gemetar.  

"Y.. ya." Ucap Alesha. 

***

"Sekarang ceritakan semua tentang Alesha." Ucap Jonathan pada Leon yang duduk di depannya. 

"Aku akan ceritakan satu persatu." 

Jonathan melirik Alesha, "Kau tidak masalah bukan kalau pria ini akan menceritakan kenangannya saat-saat bersama mu."

"Lanjutkan saja, aku juga ingin ingatan ku kembali seperti dulu." 

"Mulailah.." perintah Jonathan kepada Leon. 

"Dulu aku dan Alesha adalah sepasang kekasih yang sangat mencintai. Kami berpacaran sejak masuk Sekolah Menengah Atas. Waktu demi waktu kami lewati bersama dengan penuh suka maupun duka." Ucap Leon sambil membayangkan kenangan bersama Alesha yang tidak bisa ia lupakan. 

"Kita sering melakukan hal gila sekalipun, seperti minum-minuman beralkohol, melanggar lampu jalan, naik gunung yang bisa saja meluapkan api, pesta sampai pagi, menato punggungmu, dan bahkan tidur bersama." 

Alesha mengerutkan dahinya, "Apa seburuk itu kah aku?" 

"Dulu kau tidak pernah bilang ini buruk, ini adalah kesenangan kita sebelum kita mati." 

"Tidak, aku tidak percaya perkataan mu." Ucapnya

"Jo, sebaiknya kita pulang." Alesha meraba dan mengambil tongkat, ia berjalan dahulu dan kemudian disusul Jonathan yang memberikan kartu nama kepada Leon. 

"Kau bisa hubungi aku untuk penjelasan lebih lanjut." ucapnya pelan. 

TBC

List siapa yang mau Alesha lebih dulu kembali ingatannya atau kembali penglihatannya? 

IG : yolan_dta 

Jangan lupa di Follow.. 

Terimakasih... 

Married With The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang