MWTJ : 17

9.8K 434 16
                                    

•°•Happy Reading•°•

Pagi mulai menampakkan sinarnya, Alesha yang sedang tertidur pulas terbangun karena seseorang memanggilnya dari luar.

Ia menggerakan tangannya dan mencari tongkat untuk berjalan, tapi tangannya akhirnya memegang sesuatu seperti bagian perut seseorang. Ia sempat sontak akan hal itu.

"Siapa ini?" ia bertanya pada seseorang yang tidur bersamanya diatas ranjangnya.

Namun setelah beberapa lama, ia tak juga mendapat jawaban dari seseorang itu.

Ia berniat pergi, tapi tangannya dicekal oleh orang itu sehingga tubuhnya yang kurus teroleng masuk kedalam pelukan orang itu.

"Tidurlah lagi, aku sangat lelah hari ini." ucap orang itu, dan ia baru mengetahui kalau itu Rafael. Rafael yang sedang mengigau oh tidak, lebih tepatnya ia sedang mabuk.

Alesha sempat mencium aroma alkohol saat Rafael berbicara sambil menutup matanya. Alesha tidak bisa melawan tenaga Rafael yang begitu kuat, ia akhirnya mengalah.

Ia merasakan pelukan Rafael pada dirinya, ternyata seperti ini rasanya dipeluk oleh suami sendiri walaupun keadaannya tidak sadar. Alesha sempat tersenyum sendiri sampai seseorang masuk kedalam.

"Ups..." ucap orang itu begitu terkejut melihat mereka berdua. Dan ternyata itu adalah ibu Jonathan.

"Alesha, aku hanya ingin mengantarkan sarapan ini untuk kamu."

Alesha merasa malu akan hal ini. "Ba-baik, terimakasih."

"Sama-sama, silahkan dilanjutkan." ucap Sandra sambil tersenyum.

***

"Hei Chris.."

Christian yang mengunyah makannnya tersedak karena namanya dipanggil.

"Bibi, kau hampir membunuh ku." ucapnya setelah minum.

Sandra berdecak kesal. "Hmm.. Dimana ibu mu, dia tidak pulang?" tanya Sandra karena heran adik iparnya sangat jarang untuk pulang ke rumah, kalau dihitung-hitung mungkin dua atau tiga kali berada di rumah dalam satu minggu.

Christian mengangkat bahunya dan berkata. "Aku tidak tau kemana perginya bibi, dan jangan tanyakan aku. Coba kau tanyakan ka Rafael, mungkin dia tahu."

Sandra menggeleng pelan. "Sekarang kaka mu itu rupanya sudah menyayangi istrinya."

Chris tersedak makanan lagi, lalu ia mengambil minum. Begitupula dengan Jonathan, ia ikut ikutan tersedak layaknya akan terjadi sesuatu saja. 

Sandra mengerutkan dahinya. "Kalian ini, seperti anak kecil saja."

"Bagaimana bisa bi?" Christian yang lebih dahulu angkat suara.

Sandra menyunggingkan senyumannya. "Bisa saja, bukannya mereka adalah pasangan suami isteri?"

"Tapi kan perlakuan ka Rafael dengan dia sangat buruk."

"Gunung es yang besar saja bisa dicairkan, apalagi hati kaka mu."

Jonathan hanya msendengarkan Christian dan ibunya saja yang sedari tadi berbicara.

***

Rafael membuka matanya karena silau yang sangat terang. Ia sontak kaget, didepannya sudah berada Alesha, istrinya, yang masih tertidur pulas.

Rafael sadar, ia telah memeluk Alesha dalam tidurnya, tapi kali ini ia enggan melepaskannya. Rasanya sangat nyaman sekali.

Rafael menatap wajah Alesha yang sangat putih dan bersinar. Isterinya ini memang benar-benar sangat cantik. Tapi kenapa ia sangat sering sekali menyakitinya bahkan bermain fisik bersamanya?

Akibat ulah Akira, kaka Alesha, wanita ini menjadi tempat pembalasan dendamnya. Akira telah menyakiti bahkan membunuh wanita yang sangat dicintai Rafael.

Clara, nama wanita yang membuat Rafael tergila-gila padanya.

Flashback

Dering ponsel berbunyi sampai beberapa kali membuat Rafael tersadar akan tidur ayamnya.

Ternyata panggilan itu dari Clara, sahabatnya atau orang yang sangat dicintainya.

"Rafa, kapan kamu mau temenin aku beli kado untuk Akira?"  tanya Clara diseberang sana.

"Hmm.. Bagaimana kalau jam 10 pagi, nanti akan ku jemput kamu."

"Baik kalau begitu, aku tutup dulu ya teleponnya."

"Baik sampai ketemu nanti."

Ada rasa kekecewaan dalam diri Rafael, gadis yang dicintainya bahkan mencintai temannya sendiri. Bahkan ia pernah bermimpi ia akan menikahi Clara, dan mungkin mimpi itu telah sirna.

Saat ini Rafael, Akiran dan juga Clara adalah teman semasa kuliah dan sedang menjalani ujian akhir sebelum kelulusan. Kalau dihitung mungkin antara empat sampai lima bulan lagi mereka lulus.

Pertama kali menduduki bangku perkuliahan Rafael sudah mulai tertarik pada Clara, gadis yang sangat lugu dari semua gadis yang berada di tempat kuliahnya.  Karena keluguan Clara, Rafael akhirnya tertarik pada gadis itu. Clara adalah gadis sederhana yang tidak foya foya dalam hidupnya, jauh dibandingkan Alesha saat ia belum lupa ingatan. Alesha adalah gadis yang manja, banyak berfoya-foya dan menghabiskan uang orang tuanya hanya untuk keperluan yang tidak penting bahkan ia dan Leon sering sekali ketempat hiburan malam 4 kali dalam seminggu.

Kembali lagi kepada Clara, gadis yang sangat pintar di kelas, ia bahkan mendapatkan beasiswa full karena kepintarannya. Clara berasal dari keluarga yang sederhana, orang tuanya sudah tua, jadi hanya bekerja dengan cara membuka kedai roti setiap pagi. Walaupun begitu,  penghasilannya sangatlah cukup untuk kehidupan sehari-hari. 

Di mata Rafael,  Clara adalah gadis yang berhasil membuat hatinya berdebar, bukan tanpa sebab, melainkan dengan Clara, Rafael merasa nyaman.

Sempat pada waktu itu, Rafael berbohong kalau tidak membawa tugas yang dikerjakan dirumahnya ternyata alasan itu yang membuat ia ingin diajarkan oleh Clara, dan ia pura-pura bodoh supaya Clara mau membantunya.

***

TBC
Don't forget for Vote and Comment.
😍

Dukung selalu aku ya dalam cerita ini :')
Dukungan kalian, akan membuat aku semangat nulisnya, Hehe~•• 🌸

Salam manis

Author :')

Married With The JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang