Happy Reading :')
Sandra menyunggingkan senyuman saat Alesha datang. "Alesha, kau sangat cantik." ucap Sandra kepada Alesha.
Alesha hanya bisa tersenyum, ia bahkan tidak bisa melihat wajah seseorang yang telah memujinya.
"Dimana ibu tiri mu?" tanya Sandra dengan berbisik kepada Rafael. Maura memanglah ibu tiri Rafael dan juga Christian. Tapi yang mengetahui hal itu hanya Rafael beserta paman dan bibinya.
"Aku tidak tahu." jawab Rafael singkat.
"Seharusnya dia ada disini." Ucap Sandra lalu ia menatap Alesha. Ekspresi Sandra berubah menjadi tanda tanya, ia melihat bekas luka di wajah Alesha dan terlihat sekali kalau Alesha sedang sakit, wajah pucat yang menandakannya, bahkan tubuhnya pun sangatlah kurus.
Sandra bangun dari duduknya lalu menghampiri Alesha. "Kau terlihat pucat, apa kau sakit?" tanya Sandra sambil mengusap rambut Alesha.
"Aku baik-baik saja." ucap Alesha lalu ia menyunggingkan senyumnya, entah kebohongannya disadari atau tidak oleh Sandra, ia harus tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
"Sekarang kau harus makan." ucap Sandra lalu ia menyajikan makanan dan menyuapi Alesha.
Christian melihat Alesha yang sedang makan dengan pelannya ia bergumam sedikit, "Hm.. Seharusnya istri yang baik itu selalu melayani suaminya, benar kan ka?" tanyanya kepada Rafael.
Rafael seolah enggan membalas pertanyaan tidak berguna yang di lontarkan adiknya dan ia memilih diam saja.
"Kalau seperti ini terus, bisa-bisa keluarga ini hanya dijadikan panti sosial untuknya." lanjut Christian tetapi kali ini dengan suara yang sangat pelan. Tapi walaupun begitu, Alesha masih bisa mendengar. Perkataan Christian begitu menyusuk ke dalam hatinya, ia harus bisa berusaha menanah air mata yang sebentar lagi akan jatuh.
Sandra menggelengkan kepalanya sambil menatap Christian penuh dengan tatapan yang datar, ia mendengar juga kata-kata yang terlontar dari mulut Christian walaupun ia berbicara sambil berbisik.
"Besok Jonathan akan berkunjung kesini." ucap Sandra.
"What the?" ucap Christian dengan suara yang begitu kencang sambil menyemburkan makanan yang berada di mulutnya.
"Kau jorok sekali." ucap Farhat, yang baru berbicara.
Christian memandang bibinya dengan penuh tanda tanya. Jonathan, anak bibi nya itu akan berkunjung ke sini, ke mansion ini? Ia masih tidak percaya. Habislah sudah riwayat hidupnya. Dibandingkan dengan Rafael, Christian lebih takut dengan Jonathan.
"Benar kan Rafael, kau menyuruh Jo untuk kesini karena ada beberapa pekerjaan?" tanya Sandra kepada Rafael.
"Aku akan menyelesaikan beberapa pekerjaan dengannya.""Tapi kenapa ka Jo harus datang kesini? Kalian kan bisa menyelesaikannya di kantor saja, tamatlah riwayatku kalau dia datang." ucap Christian sambil memukulkan sendok ke kepalanya.
"Biarkan saja. Selama Jonathan disini, kau pasti akan menjadi hewan yang penurut dan menjadi anak yang pendiam." ucap Sandra sambil menunjukkan senyum serta gigi-giginya.
Wajah Christian seketika berubah menjadi kesal. "Menyebalkan." Ucapnya, sikap Christian menjadi bahan tertawa mereka semua kecuali Rafael.
"Sudah selesai Alesha, aku antarkan ke kamar mu ya."
"Tidak perlu nyonya. Nona Alesha sudah menjadi tanggung jawab saya, sebaikanya saya saja yang mengantarnya." ucap Lena.
"Tidak, lagi pula aku masih ingin berbicara dengan Alesha." cekal Sandra.
"Baiklah, nyonya."
Setelah Sandra dan Alesha pergi dari ruang makan, tersisa Farhat yang sibuk dengan korannya, Rafael yang sibuk dengan tabnya dan Christian yang sibuk menatap benci kakaknya.
"Ka, jam berapa ka Jo besok akan kesini?" tanya Chris lalu ia berpindah posisi hingga dekat dengan Rafael.
"Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Rafael sambil menyesap kopi panas ke dalam mulutnya.
"Aku akan melakukan persiapan seperti di film home alone, aku yang menjadi Kevin dan ka Jo yang menjadi penjahatnya."
Rafael terbatuk dan menyemburkan kopi hingga mengenai wajah Chris yang sangat dekat. "Kau membuat lelucon di pagi hari haha... Ingat Chris, kau sudah dewasa, tapi tingkah mu masih sama saja seperti anak kecil yang baru menginjak umur lima tahun."
"Tapi kak, selama dia disini pasti ada saja masalahnya." keluh Christian.
"Masalahnya ada pada dirimu bukan?"
"Sudahlah kak, kau sudah tidak bisa diajak berkompromi." ucap Christian lalu meninggalkan ruang makan.
***
"Dimana kamar kalian?" tanya Sandra sambil menggandeng tangan Alesha.
"Kamar aku ada di sebelah kamar Rafael."
Ucapan Alesha membuat dahi Sandra mengerut. "Kalian tidak satu kamar?"
Alesha hanya menganggukkan kepalanya pelan, entah apa yang harus ia katakan jika Sandra menanyai tentang ini.
"Apa Rafael memperlakukan mu dengan buruk?"
Alesha hanya diam, sangat sulit ia untuk menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan yang dari tadi tidak ingin ia dengar, akhirnya terlontar juga. Apa yang harus ia katakan? Kalau ia jujur, pasti bibinya akan menanyakan hal ini dengan Rafael, dan Rafael pasti akan menyakiti dirinya lagi.
"Tidak, aku baru menikah dengannya dan mungkin aku belum menyesuaikan diri ku."
Sandra menghela nafas panjang, "Jika ada sesuatu atau masalah yang terjadi kau jangan sungkan-sungkan untuk bercerita dengan ku, aku akan senantiasa mencari jalan keluarnya. Oh iya, bagaimana dengan Maura?"
Alesha terdiam beberapa detik. Tapi pertanyaan itu langsung Sandra jawab, "Aku sejak dulu sudah tahu sikapnya, ia hanyalah ibu tiri Rafael dan juga Christian."
"Ibu--- tiri?" tanya Alesha, ia sangat terkejut.
"Benar, Maura hanyalah ibu tiri dari Rafael dan juga Christian. Sejak Ibu mereka meninggal dunia karena terkena serangan jantung, beberapa tahun kemudian Ayah mereka menikah lagi dengan pelayan toko kue, yaitu Maura."
Alesha hanya bisa menelan ludahnya saja, ia tidak bisa berkata apapun lagi.ia sempat tidak percaya karena sikap Maura serta anak-anaknya sama. Mereka sama-sama jahat.
TBC
Don't forget for vote and comment.
![](https://img.wattpad.com/cover/133055360-288-k712533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Jerk
عاطفية(18+) Alesha Geraldyn, Hidupnya menjadi tersiksa setelah sadar dari koma selama hampir sembilan bulan. Hidupnya tak seperti dulu, gadis bar-bar yang manja dan hanya bisa berfoya-foya menghabiskan uang orangtuannya. Tragedi kecelakaan membuat diriny...