Happy Reading :)
FlashBack On
"Kau mau membeli apa untuk ulang tahun Akira? " tanya Rafael kepada Clara yang saat ini mereka sedang berbelanja bersama di swalayan.
"Hmm.. Akira sangat suka dengan mobil mobilan remot kontrol terbaru, aku mau beli itu saja untuknya."
"Paling kalau kau membelikan mainan itu, nanti dirusak oleh adiknya yang sangat nakal itu."
Clara langsung tertawa. "Maksud mu Alesha?"
"Siapa lagi." ucap Rafael lalu wajahnya berubah jadi kesal setelah mengingat kejadian seminggu yang lalu.
"Kau ingat tidak Clara? Saat kita mengerjakan tugas di rumah Akira, si Alesha itu menaruh permen karet di kursi yang aku duduki, dan menjadi bahan tertawaan kita semua."
Clara langsung tertawa kencang mengingat kejadian itu. Kejadian dimana Alesha kesal kepada Rafael karena berbicara terlalu keras sampai suara Rafael masuk kedalam kamarnya, sampai-sampai ia menjahili Rafael dengan cara meletakan permen karet yang habis ia kunyah ke kursi pria tersebut.
"Sudah kau tidak perlu membayangkan apalagi mengingat kejadian itu lagi."
***
Saat malam hari, pesta dimulai dengan sangat ramai. Pesta itu digelar di pinggir kolam renang rumah Akira dengan nuansa gelap serta lampu lampu cantik yang menghiasinya.
Dan Akira pun mengundang Band terkenal pada masa itu untuk menghiasi acara ulang tahunnya.
Clara datang dengan gaun putihnya, ia sangat cantik jika dipandang. Tidak lama kemudian Rafael pun datang dengan tuksedo kebesarannya, ia sangat tampan untuk dilihat.
"Clara.. Kau sangat cantik." ucap Rafael dengan hati yang sangat tulus, ia melihat Clara dari atas ke bawah, sungguh pemandangan yang sangat indah.
"Terimakasih Rafael, kau juga sangat tampan."
Rafael hanya tersenyum manis. Tiba-tiba ada gadis yang menghampirinya, ia teroleng dan menabrak Rafael akhirnya minuman yang dibawanya jatuh membasahi tuksedo Rafael.
"Alesha..!! Aku sungguh benci padamu, aku bersumpah tidak akan mau lagi bertemu dengan mu." gumamnya sambil membersihkan tuksedo itu dengan tisu dibantu dengan Clara yang membersihkanya.
Alesha hanya mengangkat alisnya, ia tidak perduli akan hal itu, dan pergi ke arah kakanya yang sedang memotong kue.
"Sudah sudah, namanya juga anak kecil. Kau tidak boleh marah padanya Rafa."
"Aku bersumpah Clara, aku tidak akan mau jika bertemu dia lagi."
"Iya iya, aku mengerti."
***
"Hallo semuanya, selamat malam." Akira mulai berbicara untuk menyambut para tamunya dari teman teman sekolahnya bahkan teman teman kuliahnya.
"Terimakasih yang sudah datang di pesta kecil-kecilan ini, dan terimakasih untuk papa dan mama ku yang juga hadir dipesta ini, dan juga adik ku yang sangat nakal tapi juga sangat mengerti kakanya." ucapan Akira membuat Alesha tersenyum.
"Dan satu lagi, Clara..." ia memanggil Clara dan gadis itu pun menghampiri Akira.
"Aku dan Clara..... Resmi berpacaran, kita adalah sepasang kekasih. Bukankan begitu Clara?" tanya Akira, Clara hanya menganggukkan kepalanya.
Rafael yang melihatnya, tiba-tiba menunjukan rasa kekecewaan dalam dirinya. Mungkin sudah lama terjadi, tapi ia baru menyadarinya. Ia sadar kalau wanita yang dicintainya, tidak mencintainya.
"Kenapa? Kaka sakit hati?" tanya Alesha yang tiba-tiba berada disampingnya.
"Bukan urusan mu." jawab Rafael ketus.
"Sudahlah mending kaka cari yang lain aja, yang lebih seksi dan juga lebih gaul. Ka Clara itu udah cinta banget sama kaka aku, begitu pula sebaliknya."
"Diam kamu!" Rafael langsung membentak Alesha, beberapa tamu melihat kejadian itu.
Alesha menghembuskan napas pelan lalu mengepungkan asap rokok di udara.
"Dasar gadis bar-bar." Ucap Rafael di depan Alesha. Pandangan Rafael ke sosok dua orang tersebut tidak berubah, ia melihat Akiran dan juga Clara sedang bersuapan makanan dan bermesraan."Kalau kaka mau pulang, mending dianter deh sama supir aku, takutnya karena sakit hati, mobilnya langsung masuk ke jurang deh. Hahaha..."
Sabar Rafael sabar, ingat perkataan Clara, ia masih anak kecil.
Rafael akhirnya pulang terlebih dahulu ia tidak mau menimpali perkataan Alesha dan juga ia sudah terlanjur sakit dengan pernyataan Clara.
FlashBack Off
Rafael bangun dari tidurnya setelah menatap Alesha dan mengingat kejadian tempo dulu.
"Hmm.. Maaf, aku telah membangunkan mu." ucap Alesha kepada Rafael.
Tapi Rafael tidak membalas ucapannya. Ia memilih masuk ke kamar mandi setelah itu mandi dan berhubung hari ini weekend, ia bisa bersantai-santai.
Alesha bangun dari tidurnya, ia mencari tongkat yang dipakai untuk petunjuk jalan tapi ia malah menyenggol gelas kaca yang berisi air lalu gelas itu pecah.
Setelah beberapa lama, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Akhirnya ia memutuskan untuk turun dari ranjang.
Ia meraba-raba sekitar, ia berusaha untuk tidak menginjak pecahan gelas kaca itu, tapi ternyata tidak bisa, kakinya sudah mengenai kaca itu dan mengeluarkan darah.
"Alesha!!!" panggilan keras itu berasal dari arah kamar mandi, langsung saja Rafael berlari dan menggendong Alesha keatas ranjang.
"Kau gila ya? Kau melukai kaki mu? Dari dulu sampai sekarang kau tidak bisa berubah, selalu membahayakan diri."
"Dari dulu?" Alesha bertanya.
"Ya!" bentak Rafael. Ia langsung saja mengambil kasa dan obat untuk mengobati kaki Alesha.
"Semua ini aku lakukan hanya untuk mendapat perhatian kamu."
Rafael langsung terdiam, "Aku tidak perduli." ucap Rafael kepada Alesha. Langsung saja, wanita itu langsung mengeluarkan air matanya.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Jerk
Romansa(18+) Alesha Geraldyn, Hidupnya menjadi tersiksa setelah sadar dari koma selama hampir sembilan bulan. Hidupnya tak seperti dulu, gadis bar-bar yang manja dan hanya bisa berfoya-foya menghabiskan uang orangtuannya. Tragedi kecelakaan membuat diriny...