•°•Happy Reading•°•
Pagi mulai menjelma, matahari sudah menampakkan sinarnya hingga terpancar dibalik jendela. Sinar pagi sangat baik untuk tubuh, oleh karena itu Lena mengajak Alesha untuk sekedar berjemur. Alesha terlihat cantik menggunakan dress selutut berwarna biru muda, sama seperti warna bola matanya.
Selesai berjemur, Alesha kembali ke kamarnya dengan dibantu oleh Lena, kamar yang digunakkan suaminya untuk bercumbu dengan wanita lain.
"Lena, dimana dia?" tanya Alesha yang sudah duduk dipinggir ranjang.
"Hm... Sepertinya tuan sudah pergi bekerja." tidak lain tidak bukan yang dimaksud Alesha adalah suaminya, Rafael.
"Sebaiknya kau mandi." ucap Lena, Alesha hanya mengangguk pelan, lalu Lena membantu membukapakaian Alesha dan memandikannya.
"Kau mempunyai tato di punggung mu." ucap Lena setelah ia berhasil membuka pakaian Alesha dan menyisakan pakaian dalamnya saja, ia melihat sebuah tato bergambar tiga kupu-kupu yang jelas-jelas tato itu adalah permanen.
"Tato?"
"Iya, tato bergambar tiga kupu-kupu. "
Alesha tidak bisa mengingat sama sekali kalau ia mempunyai tato di punggungnya, saat ia tersadar ia hanya mengingat ayah dan ibunya saja. Apa mungkin ia mengalami hilang ingatan? Lantas kecelakaan apa yang menimpanya?
Ia bahkan sempat menanyakan hal ini oleh ayahnya, tapi ayahnya diam dan lebih baik menutupi masalah ini, dari pada Alesha harus mengingat kejadiaan tragis itu
"Hmm.. aku tidak tahu kalau aku mempunyai tato."
Lena menyunggingkan senyumanya. "Sudah lupakan saja." ucapnya seraya melepas pakaian dalam Alesha.
Lena lalu membantu Alesha untuk memasuki kamar mandi. Lena sempat melihat jejak tindikan yang terletak di telinga Alesha, tato bergambar, bahkan payudaranya seperti mamakai silikon, besar dan kelihatan bulat. Tapi, ia tidak mau bertanya lagi tentang pribadi Alesha, mungkin itu sangat lancang.
Alesha merasakan aroma mawar yang berada di bat up sangat harum dan menyegarkan.
Lena mulai untuk memandikan Alesha, tapi suara pintu kamar mandi yang terbuka karena seseorang mendorongnya terdengar begitu kencang hingga mengejutkan Alesha dan Lena yang berada dibilik kaca.
"Tuan Rafael." ucap Lena.
"Lena tinggalkan dia, kau urus saja pakaiannya." ucap Rafael.
"Ta-tapi Tuan?" ucapan Lena hanya dibalas dengan tatapan Rafael yang begitu mengintimidasi, mau tidak mau Lena keluar dari kamar mandi dan menyiapkan pakaian untuk Alesha.
Rafael memandangi wajah Alesha yang menunjukkan ekspresi heran.
"Ra-fael, k-kau kembali?" tanya Alesha dengan terbata-bata.
"Diam! Kalau kau tidak bisa diam, batu-batu marmer ini bisa memecahkan kepalamu." ucap Rafael.
Dan kemudian tanpa diduga Rafael menggosokan sabun pada tubuh Alesha dengan lembut, ia tidak percaya Rafael akan melakukan ini. Melihat tubuh Alesha yang seputih kapas, sebagai laki-laki yang normal mungkin ia tidak bisa menelan ludahnya, ia bisa saja saat ini langsung menerkam Alesha. Namun dalam hatinya berkata, ingat pembalasan dendam mu, jangan kau lupakan itu hanya karena tergiur akan tubuh wanita ini.
Dan seketika itu, Rafael menggosokkan tubuh Alesha dengan sangat kasar, bahkan kuku-kuku jari tangannya membuat goresan panjang ditubuh Alesha hingga wanita itu mengaduhkesakitan. "Sa-kit." Lirihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married With The Jerk
Romance(18+) Alesha Geraldyn, Hidupnya menjadi tersiksa setelah sadar dari koma selama hampir sembilan bulan. Hidupnya tak seperti dulu, gadis bar-bar yang manja dan hanya bisa berfoya-foya menghabiskan uang orangtuannya. Tragedi kecelakaan membuat diriny...