Satu

6.9K 502 7
                                    


Junhoe melompat masuk ke dalam kelas dengan papan mengkilap bertuliskan XI IPA 5 di atas pintu, saat matanya menangkap sosok Jungkook, temannya di ekskul futsal baru saja memasuki kelas yang sama. Lelaki itu meninggalkan Chanwoo dan Hana yang sejak tadi berjalan dengannya begitu saja.

"Eh, Kook?" panggil Junhoe pada Jungkook yang saat ini sedang memegang selembar kertas. Lelaki itu lalu mengambil langkah cepat untuk pergi menghampiri Jungkook.

"Napa Jun?" tanya Jungkook dengan sebelah alis terangkat saat Junhoe sudah ada di hadapannya.

"Apaan tuh?" tanya Junhoe sambil menunjuk kertas yang ada di tangan Jungkook.

Jungkook merunduk, melihat sesaat kertas putih di tangannya, lalu kembali menatap Junhoe yang kini sedang menunggu jawaban atas pertanyaannya.

"Oh, ini daftar nama siswa kelas ini, gue fotocopy," jawab Jungkook sambil memperlihat isi kertas itu.

Kertas itu berisi nama 28 siswa XI IPA 5, yang dua nama diantaranya telah dicoret dengan spidol berwarna merah.

"Buat apaan?" tanya Junhoe sambil membaca satu per satu nama siswa kelas itu lagi, karena tadi, ia sudah membaca di mading.

"Liat-liat aja, kali aja ada cecan yang nyasar di sini," jawab Jungkook acuh.

Junhoe mengalihkan tatapannya dari kertas itu dan menatap Jungkook dengan sebelah alis terangkat.

"Kalo cecan, kenapa nama Hana dicoret, njir?" tanya Junhoe tak paham mengapa Jungkook menjadikan Hana sebagai salah satu yang ia coret sebagai cecan di kelas itu.

"Lo mau gue disleding Hanbin?!" tanya balik Jungkook dengan sinis. "Lagian gak kuat gue sama mulut kurang ajarnya dia." lanjutnya dengan nada ngeri, membayangkan bagaimana kata-kata laknat keluar dari mulut tak berfilter Hana.

Junhoe mengendik acuh. Lelaki itu lalu mengarahkan kembali tatapannya pada kertas hasil fotocopy Jungkook itu sesaat, sebelum akhirnya ia mengangkat muka dan menatap Jungkook lagi.

"Terus kenapa yang satu ini, lo coret juga nih?" tanya Junhoe lagi. "Namanya Roseanne, cantik. Harusnya orangnya juga cantik," lanjutnya dengan nada heran.

Jungkook mengangguk kecil lalu melangkah ke arah salah satu kursi dan duduk di sana.

"Iya, cantik," gumam lelaki itu sambil menatap Junhoe serius. "Tapi, lo gak tahu Rosie apa?!"

"Rosie?" Junhoe membeokan nama itu dengan nada polos. "Siapa lagi, njir?"

"Ya itu, si Roseanne," jawab Jungkook cepat.

"Terus?"

"Lo gak tahu Rosie?" tanya balik Jungkook membuat Junhoe menatap bingung ke arahnya.

Junhoe tidak kenal siapa itu Rosie atau Roseane yang Jungkook sebut-sebut sejak tadi. Ia sama sekali tidak tahu. Mungkin ia pernah mendengar nama itu, tapi ia lupa dan sekali lagi, ia tidak tahu.

"Rosie tuh anak dance yang pas pensi kemaren tampil sama anak kelas dua belas bareng Eunha, Jun," Jungkook yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari Junhoe, memilih untuk menjelaskan siapa Rosie secara langsung pada lelaki tinggi itu.

"Eunha siapa lagi, njir?"

Oh, astaga! Kenapa Jungkook terus menyebut nama perempuan yang semuanya Junhoe tak kenali? Sungguh, Junhoe tidak tahu Jungkook ini manusia spesies apa sehingga tahu semua siswi yang ada di sekolah ini.

"Ck, gak penting!" balas Jungkook yang juga lelah sendiri dengan Junhoe.

Jungkook bingung, sebenarnya Junhoe ini sekolahnya di mana sih, sehingga siswi yang seangkatan dengannya pun ia tak kenal.

Fake Enemy (Junhoe-Rose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang