Sepuluh

2.2K 259 1
                                    


Beberapa jam sebelum kerusuhan di Group IPA 5.

Rosie mengumpat, lalu terpaksa menghentikan langkahnya dengan malas ketika ia akan keluar kelas dan Junhoe dengan tak tahu dirinya melompat dan berdiri di hadapannya sambil memasang senyum paling menyebalkan.

"Apa?" gadis itu lalu bersuara dengan malas saat lelaki di hadapannya masih betah dengan posisinya.

"Mau ke mana?" tanya balik Junhoe dengan nada sok dimanis-maniskan, membuat Rosie mendengus.

"Lo punya telinga 'kan?" tanya Rosie tak nyambung.

"Punya, dong. Ganteng gini masa gak punya telinga," dan dengan bodohnya Junhoe membalasnya.

"Kalo punya telinga, lo pasti tahu dong tadi itu bel apaan?!"

"Bel pulang sekolah neng Ocie sayang."

"YA TERUS, NGAPAIN LO NANYA LAGI KALO LO UDAH TAHU ITU BEL PULANG?!"

Junhoe awalnya cukup kaget dengan terikan tiba-tiba Rosie. Begitu juga beberapa murid yang masih di dalam kelas. Bahkan Bobby yang baru beranjak dari duduknya, kembali terduduk dengan tidak elit karena kaget dengan teriakan Rosie.

"Ya Tuhan, kuatkanlah gue yang punya penyakit jantung ini. Semoga jantung gue gak kenapa-kenapa karna kelamaan ada di kelas ini. Tiap hari dikagetin mulu sama teriakan setan," Hana yang kebetulan ada di dekat situ, sudah berucap dengan drama sambil berjalan keluar kelas, membuat Jungkook dan Jimin yang berjalan di sisinya kompak menoyornya sebal.

"Lo juga sering teriak, nyet!"

"Dan lo yang lebih pantes jadi setannya!"

"Apa sih, badak sama temennya? Sirik aja jadi orang!!"

Tapi, Rosie dan Junhoe sama sekali tidak peduli dengan pertengkarang tak penting itu.

Karena Junhoe kini telah mengerucutkan bibirnya dan bergaya ala seorang lelaki yang tengah ngambek sama pacarnya.

"Yah, gue kan gak tahu, Ros. Siapa tahu aja lo mampir ke Phoenix dulu gitu!?"

Ucapan dengan gaya manja dan sok imut Junhoe membuat Rosie mencibir malas. Gadis itu lalu memutar kakinya dan hendak pergi meninggalkan Junhoe. Lelaki itu terlalu ribet dengan urusannya dan memperpanjang segala masalah. Membuat Rosie semakin malas meladeninya. Selain karena alasan yang ia sendiri rahasiakan.

Saat Rosie akan melaluinya, Junhoe bergerak cepat, meraih pergelangan tangan gadis itu. Membuat si gadis membatu begitu saja.

"Tadi kan gue udah bilang kalo ada yang mau ketemu sama lo," ucapan Junhoe kali ini membuat Rosie mengerjap beberapa kali.

Lalu, sambil berusaha untuk tetap terlihat tenang, gadis itu menoleh dan menatap Junhoe dengan tatapan malas andalannya.

"Dan gue udah bilang, gue gak mau kalo gue gak dikasih tahu ketemu sama siapa!"

Balasan Rosie membuat Junhoe berdecak. Lelaki itu dengan tak pedulinya menarik Rosie keluar kelas, membuat gadis itu menjerit kesal karena paksaannya.

"APA SIH LO? GUE KAN UDAH BILANG KALO GUE GAK MAU! LEPASIN AH!! WOE SETAN, LEPASIN GUE!!"

"APA SIH, LO? LO PIKIR GUE BENERAN BUNUH LO?!"

Junhoe tiba-tiba menghentikan langkahnya saat mereka tiba di luar kelas. "KITA MAU KETEMU SAMA GEA, PACARNYA JUNGKOOK!" lalu ia lanjut berteriak sambil menunjuk Jungkook yang masih bersama Hana dan Jimin di depan kelas. Membuat ketiga orang itu dan semua orang yang ada di koridor itu menatapnya kaget.

"Hah? Cewek gue kenapa?" tanya Jungkook yang kaget tiba-tiba ditunjuk dan tadi juga mendengar nama pacarnya.

Junhoe lalu mengalihkan tatapannya dari Rosie yang masih menatapnya kaget pada Jungkook. "Bilangin nih, Kook. Cewek lo mau ketemu sama dia. Dan gue dengan baik hatinya pengen nganterin dia."

Rosie terdiam lalu melempar tatapannya pada Jungkook yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Lah, bukannya nanti sore dulu, ya, Jun?"

Pertanyaan Jungkook membuat Rosie melempar tatapan bertanyannya pada Junhoe. Detik berikutnya, gadis itu menarik tangannya yang masih digenggam Junhoe dan berjalan meninggalkan lelaki itu begitu saja.

"YAH, KOK PERGI SIH? WOY, ROS, GUE BELOM SELESAI INI!"

Tapi Rosie tak peduli. Ia terus berjalan tanpa peduli dengan apa yang akan Junhoe katakan. Bodoh amatlah, pikirnya. Lagian, pacarnya Jungkook itu kan mau bertemu dengannya nanti sore. Kenapa Junhoe harus repot dari siang bolong begini?

Semenatara itu, Junhoe melempar tatapan tajamnya pada Jungkook yang terlihat santai tanpa beban.

"Kok lo kasih tahu dia sih?" tanyanya sebal.

"Ngasih tahu apa?" tanya balik Jungkook yang tak mengerti.

"Soal Gea."

Jawaban Junhoe membuat Jungkook mengerutkan kening heran. "Lah, emang bener kan? Cewek gue bilangnya nanti sore baru ketemu sama lo."

"Yah, karna lo ngomong itu makanya si Rosie pergi."

"Tinggal kejar aja, Jun. Susah amat sih, lo," sahut Jimin yang masih berada di situ bersama Hana di sampingnya.

Hana yang sejak tadi hanya diam tiba-tiba maju mendekati Junhoe. Gadis itu lalu memajukan wajahnya dan menatap Junhoe dengan ekspresi yang paling menyebalkan.

"Kayaknya, gue membaca something, deh."

Junhoe berdecak. Dengan sebal ia lalu mendorong wajah Hana sebelum melangkah meninggalkan mereka, diiringi umpatan tak jelas Hana.






<*fake enemy*>






Junhoe mempercepat langkahnya saat melihat Rosie tengah berjalan tenang ke arah gerbang dengan ponsel yang menempel di telinga kanannya. Lelaki itu bahkan berlari untuk menghampiri Rosie. Dan saat ia tiba tepat di samping gadis itu, tangannya langsung bergerak, meraih ponsel si gadis dan mematikan panggilan yang baru saja gadis itu lakukan.

"Apa lagi sih, lo!?" Rosie yang sadar jika yang mengambil ponselnya adalah Junhoe, tak dapat lagi menahan emosinya.

"Temenin gue makan dong," ucap Junhoe santai, mengabaikan pertanyaan penuh kekesalan yang baru saja Rosie ajukan.

"Gak! Gue mau pulang," jawab Rosie cepat sambil berusaha meraih kembali ponselnya.

Junhoe mengangkat tangannya, tak membiarkan Rosie mengambil ponselnya dengan mudah.

"Gue laper banget, Ros. Masa lo tega biarin gue kelaparan di sini?!"

"Bodo amat. Makan sendiri aja sana!"

"Jangan, Ros. Makan sendiri gak enak," Junhoe mulai dengan aksi merayunya.

"Ya, dienakin aja sendiri."

"Enakan sama lo, Ros."

Plak...

Junhoe meringis sambil mengelus kepalanya yang panas habis ditabok Rosie. Entah mengapa, tabokan gadis itu semakin hari semakin sakit saja. Tapi, Junhoe senang dengan hal itu. Kalau kata Hana sih, Junhoe udah gila di stadium akhir.






<*fake enemy*>






Haiiii....






YoaMaria

Fake Enemy (Junhoe-Rose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang