Lima

2.9K 341 6
                                    


"Jun, basket yuk."

Junhoe menegakan tubuhnya. Lelaki tinggi itu lalu mengalihkan tatapannya dari Sohyun dan Yoojung yang kini duduk di kursi masing-masing. Tatapan matanya lalu bergeser, menatap ke pintu kelas yang kini manampilkan Yugyeom yang tengah berdiri dengan sebuah bola orange di tangan kanannya.

"Ajak Bobby sama Chanwoo juga," ucap Yugyeom lagi.

Junhoe mengangguk saja. Detik berikutnya, ia melempar tatapannya pada Bobby dan Chanwoo yang terduduk tenang di bangku mereka yang ada di belakang sana. Dan ketika ia akan membuka mulutnya untuk memanggil kedua orang itu, tatapannya jatuh begitu saja pada Rosie yang duduk tepat di depan Bobby. Gadis itu terlihat tenang sambil merunduk dan menggerakan pensil dengan tangan kirinya. Ah, Junhoe baru tahu jika gadis itu seorang yang kidal.

"KAK JUN," Junhoe baru akan memanggil Bobby dan Chanwoo saat suara Hana tiba-tiba terdengar dari sudut kelas. Gadis itu berdiri di dekat bangku Junhoe tak jauh dari tempat sampah sambil mengacungkan sebuah kertas kusut. "LO BISA GAMBAR KOK GAK BILANG-BILANG? GUE KAN BISA JADI MODEL LO."

"Ha?"

"Eh?"

"Ha?"

Junhoe menuatkan alisnya, menatap Hana yang kini asyik menatap kertas kusut yang ada di tangannya. Sementara itu, Yoojung dan Sohyun kompak menegakan tubuh. Kedua gadis itu lalu menoleh ke belakang, menatap Hana sesaat sebelum melempar tatapan heran mereka pada Junhoe.

"Lo sejak kapan bisa gambar?"

Yoojung mengangguk kecil, mengiyakan pertanyaan Sohyun yang juga jadi kebingungannya. "Perasaan dari jaman paud, lo gambar garis aja gak pernah bener deh, Jun," lanjutnya menimpali.

Junhoe mengerjap, lalu berdecak kesal sambil mendelik kecil ke arah Yoojung sebelum ia kembali menatap Hana. Detik betikutnya, lelaki itu bergeser, menyusun langkah dan berjalan mendekati Hana yang sudah dihampiri Chanwoo lebih dulu.

"Ck, mana gue liat," ucapnya setengah kesal sambil menarik kertas itu dari tangan Chanwoo begitu saja. Membuat Hana dan Chanwoo kompak mendelik ke arahnya.

"Pelan-pelan, kek, Jun. Gue juga baru liat," protes Chanwoo sebal.

"Lo gitu banget sih, Jun?! Mana gambar muka sendiri lagi," Hana juga turut protes.

Junhoe tak peduli dengan ucapan protes kedua orang itu. Matanya kini sibuk menatap gambar wajahnya pada kertas putih itu dalam diam. Ada tulisan Koo Junhoe pada sudut kanan bawah gambar itu. Kedua alisnya lantas bertautan begitu saja.

"Padahal, kalo gue yang jadi modelnya, pasti lebih bagus hasilnya," Hana mendumel lagi, mengabaikan Bobby yang kini sudah berdiri di samping Junhoe dan ikut melihat gambar pada kertas kusut tadi.

"Lo kapan liat June gambar, sih, Na?" tanya Bobby heran. Lelaki bermata sipit itu tahu betul jika gambar itu pasti bukan hasil karya Junhoe.

"Lo dapat dari mana?" belum Hana menjawab pertanyaan Bobby, Junhoe sudah mengajukan pertanyaan lain. Lelaki itu baru saja melipat kertas kusut tadi dan memasukan ke dalam saku calana abu-abunya.

Hana lantas mengarahkan tangannya menunjuk tempat sampah di sudut kelas, membuat Junhoe mengernyit tak paham. Siapa yang menggambar wajahnya dan membuang pada tempat sampah kelasnya? Jika seperti itu, bukankah pelakunya adalah penghuni kelas itu sendiri?

"Lo ngapain bongkar tempat sampah pagi-pagi?" berbeda dengan isi kepalanya, Junhoe justru mengajukan pertanyaan lain yang membuat Hana mendelik. Jelas! Saat ini, ia tak mau rasa penasaran Hana ikut andil. Itu akan sangat mengganggunya.

"Jun?" Junhoe sontak menoleh saat suara Yugyeom kembali terdengar. Lelaki tinggi itu kini sudah berdiri di depan kelas sambil berkacak pinggang dengan sebelah tangan dan tangan lainnya masih memegang bola basketnya. "Lama amat, sih?!" lanjutnya kesal.

Fake Enemy (Junhoe-Rose)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang