Junhoe merunduk, mengikat tali sepatunya dengan benar sebelum ia beranjak dari duduknya. Kelas XI IPA 5 saat ini sedang pelajaran olahraga dan lelaki itu bersama Chanwoo dan Jungkook adalah orang pertama yang berlari ke lapangan olahraga indoor. Mengabaikan teman sekelas mereka yang masih sibuk dengan urusan tak jelas mereka di kelas.Setelah mengikat tali sepatunya dengan benar, Junhoe bangun dari duduknya dan hendak melanjutkan langkahnya untuk turun ke lapangan karena ia saat ini berada di tribun.
Bruk...
Junhoe tersentak kecil. Saat ia menggeser kaki kanannya untuk keluar dari jajaran bangku penonton dan hendak turun ke lapangan, seseorang menubruknya dari belakang.
Lelaki itu lantas menoleh, sosok mungil Yeri sedang meringis sambil mengelus keningnya langsung ditangkap matanya.
"Ngapain lo?" tanya Junhoe sambil mengangkat sebelah alisnya, membuat Yeri mendongak dan menatapnya jengkel.
"Kalo mau keluar, bilang-bilang dong, Jun! Sakit nih nabrak lo," gadis itu mengaduh kesal. Sementara Junhoe terlihat santai.
"Lo juga gak bilang-bilang kalo mau lewat," jawab lelaki itu masa bodoh.
Detik berikutnya, ia menatap ke belakang Yeri. Sosok tinggi langsing Rosie sedang berdiri dan menatapnya dengan tatapan yang tak ia mengerti. Dan entah mengapa, melihat gadis itu membuatnya teringat percakapan singkatnya beberapa hari yang lalu dengan Jungkook dan Yugyeom tentang gadis itu. Rasa penasaran itu muncul lagi. Dan sebuah ide gila tercipta saat matanya menangkap sosok Hana yang ada diurutan keempat di belakang Rosie.
"Minggir ah, gue mau lewat!" ucapan Yeri membuat Junhoe kembali tersentak. Tapi lelaki itu segera bergeser sedikit, memberi jalan untuk Yeri.
Ketika Rosie akan melewatinya, dengan gerakan cepat Junhoe berpindah ke posisinya tadi membuatnya kini berdiri hadapan gadis itu, menghalaginya begitu saja.
Junhoe berusaha menahan senyumnya saat ia mendengar Rosie berdecak. Tiga detik setelah itu, Rosie mendongak, menatapnya dengan tatapan datarnya.
"Minggir!" perintah gadis itu.
Junhoe memajukan bibir bawahnya, menatap gadis itu dengan ekspresi berpikir yang dibuat-buat.
"Buat?" tanyanya dengan nada polos, membuat gadis itu kembali berdecak kesal.
"Minggir! Gue mau lewat,"
Junhoe menautkan alisnya lalu memadang sekitar dengan santai.
"Lewat sana aja," jawabnya sambil menunjuk jalan lain, di ujung deretan bangku sebelah kanannya.
"JUN, LO NGAPAIN SIH?" Junhoe menatap ke belakang Rosie, ada Yoojung yang kini tengah menatapnya kesal setelah mengajukan pertanyaan itu.
"Berdiri, Jung. Lo gak liat?" jawab Junhoe santai, membuat bukan hanya Yoojung yang berdecak tapi, Rosie juga. Sementara itu, Jennie yang ada di antara keduanya hanya meringis tak jelas.
"Minggir! Kita mau lewat," ucap Yoojung lagi.
"Lewat sana aja, Jung!" jawab Junhoe sambil menunjuk hal yang sama yang tadi ia tunjukan pada Rosie.
Setelah itu, ia memilih menatap Hana yang ada di belakang Saeron yang kini tengah berdiri malas dan menunggu untuk kembali berjalan.
"JAUH OGEB! NGAPAIN MESTI MUTER KALO INI TINGGAL TURUN!"
Dan setelah ucapan kekesalan Yoojung itu, Hana langsung menatapnya dengan malas. Dan ketika Hana menatapnya, Junhoe langsung menggerakan matanya, mengisyaratkan sesuatu yang membuat gadis itu berdecak.
"Sae, maaf ya? Ntar kalo Rosie marah, bilang aja June yang nyuruh,"
Saeron sontak menoleh saat suara bisikan Hana terdengar pelan, namun langsung terlonjak kaget dengan tubuh terdorong ke depan begitu saja. Gadis itu kaget dan tidak siap dengan dorongan Hana pada punggungnya, membuat ia menabrak Yoojung yang ada di depannya. Begitu selanjutnya hingga Jennie menabrak Rosie yang masih berdiam di tempatnya.
Rosie terlonjak kaget saat Jennie tiba-tiba menubruknya tanpa berita. Gadis itu hampir tersungkur ke depan dan berakhir mengenaskan di lapangan kalau Junhoe tidak singap menahan lengannya. Dan selanjutnya, suara-suara tak jelas dari semua orang yang ada disitu mulai terdengar, menggantikan umpatan-umpatan Yoojung dan Jennie yang tadi kaget karena didorong tiba-tiba.
"EH, ITU APAAN?" Jaehyun bertanya heboh. Lelaki itu kini ada di sudut lapangan dengan bola basket yang ada di tangannya, menatap Junhoe dan Rosie yang masih dalam posisi nyaris romatis.
"HUHU, DRAMA GAES!"
"JUN, AWAS! PEGANG YANG BENAR! NANTI ROSIENYA JATUH!"
"JUN, LO APAIN ANAK ORANG WOI?!"
"JUNE, MENANG BANYAK, ANJIR!
"ROS, KOK LO BETAH?"
Junhoe mengumpat saat pertanyaan tak jelas dari Nayeon terdengar. Rosie segera sadar. Gadis itu lalu berdiri dengan benar, melepaskan kedua tangan Junhoe yang masih nangkring di lengannya.
Gadis itu lalu menoleh ke belakang, menatap Saeron yang kini menatapnya takut.
"Siapa yang dorong tadi?" tanyanya galak.
"Hana," Saeron merengut, sebelum ia membuka suara dan menjawab pertanyaan Rosie dengan suara yang nyaris tak terdengar.
"GUE GAK NIAT, JUNE YANG NYURUH ITU!"
Tak mau di salahkan, Hana langsung berteriak dari arah lapangan, walau ia tak mendengar jawaban pelan Saeron.
Rosie berbalik, menatap Hana yang kini sedang menatap santai dirinya yang terlihat kesal. Beberapa siswa lain hanya melihat sambil menunggu apa yang ia lakukan selanjutnya sementara yang lain heboh memanasinya."Seriusan, Rosie. Gue gak ada niat buat dorong kok. Itu Kak June yang nyuruh. Dia mau modus sama lo," Hana mengukir sebuah senyum yang membuat Rosie sontak menoleh, menatap tajam Junhoe.
Junhoe sendiri, kembali mengumpat dan menatap tajam Hana karena kalimat terakhir yang gadis itu ucapkan dengan kurang ajarnya. Sementara gadis itu, masih menatapnya dengan senyum yang sama, namun baginya itu terlihat seperti senyum mengejek.
"AH ANJIR, SAKIT!"
Junhoe sontak berteriak kesakitan, saat merasa sebuah tangan merenggut surai hitamnya dan menariknya begitu saja. Lelaki itu lalu menoleh dan ia dapat melihat Rosie yang kini kedua tanganya ada di kepalanya.
Teriakan heboh dan tawa lainnya langsung memenuhi seluruh ruang olahraga, membuat Junhoe semakin kesal dan ingin menyumbat mulut besar teman sekelasnya itu.
"LEPASIN AH, SAKIT!"
"DIEM, LO!"
"IH, GUE GAK ADA MODUSIN LO! HANA BOHONG, KURANG AJAR EMANG NIH, BOCAH!"
"APA LO BILANG? GUE KURANG AJAR?"
"BUKAN ELO, ELAH! HANA NOH!"
"UDAH DIEM!"
"CK, LAGIAN NGAPAIN SIH GUE MODUSIN, LO? NANTI DIJAMBAK, KALO GAK DITABOK! MENDING MODUSIN YERI NOH. KECIL, MUNGIL, MASIH ENAK DIPELUK, LAH ELO.....!"
"GUE BILANG DIAM, YA, DIAM!"
Entah mengapa, kalimat-kalimat yang Junhoe ucapkan itu justru membuat Rosie semakin kesal dan semakin menjambaknya tanpa ampun.
<*fake enemy*>
YoaMaria
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Enemy (Junhoe-Rose)
FanfictioniKON School Life (New Version) Junhoe kerjaannya ribut mulu. Dan Rosie adalah yang paling gak suka kalo dia mulai ribut. Tapi, kok lama-lama mereka jadi keliatan manis ya? Harap meninggalkan jejak untuk menghargai setiap karya yang ditulis. YoaMaria