Suasana sekolah saat Rosie datang pagi ini masih cukup sepi. Jam masih menunjukan pukul setengah enam, jadi itu hal biasa. Tidak banyak orang yang sudah datang. Bahkan saat ia melewati kelas XI IPA 1, ia hanya melihat Adeo, Epen dan Gea yang sedang berdiri bersandar di pembatas koridor sambil menatap lapangan upacara yang kosong.Ia lalu berjalan melalui mereka, mengabaikan percakapan mereka yang jelas ia dengar tengah membicarakan tentang gambarnya yang diposting Jennie kemarin. Huh, sial! Kalau bukan karena Junhoe, Rosie yakin jika tidak ada satu orang pun yang tahu jika itu adalah gambarnya.
Tapi, ia masih penasaran. Bagaimana Junhoe tahu jika itu adalah gambarnya?
Melewati IPA 4, gadis itu lalu berbelok dan memasuki kelasnya, IPA 5 dalam diam. Matanya menyipit saat menangkap sosok Jungkook yang sudah ada di kelas dan terlihat sedang menidurkan kepalanya di meja. Suatu pemadangan langkah, karena Jungkook tak pernah jadi yang pertama di kelas.
"Tumben datang pagi," celetuk Rosie sambil meletakan tasnya di atas meja yang kebetulan bersebrangan dengan meja Jungkook.
Jungkook mengangkat muka lalu menoleh dan menatap Rosie dengan ekspresi bantal yang kentara. Lelaki itu lalu menopang dagu sambil bersusah payah membuka matanya yang terasa sangat berat.
"Cewek gue datang pagi," jawab Jungkook malas.
Rosie mengangguk saja sambil duduk di kursinya. "Masih gak percaya gue, kalo lo punya pacar," ucapnya sambil mengeluarkan sebuah buku catatan dari dalam tasnya.
"Hm, tahu gue!" balas Jungkook tanpa minat.
Rosie selanjutnya tak peduli lagi pada Jungkook. Gadis itu lebih memilih untuk membuka buku catatannya dan mulai belajar.
"Eh Ci, itu bener gambar lo ya?" tanya Jungkook tiba-tiba, membuat Rosie yang akan mulai membaca mengerjap kaget sendiri.
"Gambar apa?" tanya Rosie balik, berusaha agar tak terlihat kaget di depan Jungkook.
"Itu, yang posting Jennie."
Rosie mengumpat dalam diam. Kenapa masih ada anak kelas yang juga ingin membahas itu? Padahal kan, semalam ia sudah mengatakan iya di group chat kelas mereka. Tapi, ia akhirnya berdehem saja sebagai jawaban atas pertanyaan Jungkook.
"Gue kan udah bilang di group semalam."
"Gue gak muncul di group semalam," Rosie tak terlalu peduli. Gadis itu sudah malas membahas tentang gambar kemarin. Jadi, katakan pada Jungkook untuk berhenti sebelum ia mengamuk.
"Ci," Jungkook bersuara lagi.
Rosie yang sudah sibuk dengan catatannya mendongak dan melempar tatapan malasnya pada teman kelasnya sejak kelas sepuluh itu.
"Apaan sih lo?"
Jungkook mengatup bibir lalu menggeleng takut saat nada pertanyaan itu justru terdengar tajam. Lelaki itu berniat untuk keluar kelas karena kantuknya sudah hilang. Namun, belum juga ia beranjak, sosok Junhoe dan Sohyun terlihat muncul dari pintu kelas.
Junhoe terlihat melebarkan matanya saat melihat apa yang ada di dalam kelas. Dan entah mengapa, lelaki itu terlihat mendelik ke arah Jungkook yang kini sudah bangun dari duduknya dan sedang berjalan ke arahnya-ke arah pintu.
"Lo ngapain berdua doang sama Rosie di kelas?" tanya lelaki itu bahkan saat Jungkook belum tiba di hadapannya.
"Kepo lu," jawab Jungkook masa bodoh.
"Gue laporin Gea, tahu rasa lo."
"Elaah, bilang aja lo cembokur, Jun!" Jungkook masih masa bodoh. Lelaki itu lalu berjalan ke luar kelas begitu saja, mengabaikan Sohyun yang biasanya ia ganggu.
Sohyun yang berdiri di belakang Junhoe sontak menyenggol lengan Junhoe saat Jungkook sudah ke luar kelas.
Junhoe menoleh, menatap sahabatnya itu dengan sebelah alis terangkat."Siap-siap dimutilasi lo!" ucap Sohyun tanpa nada, namun Junhoe tahu jika itu untuk mengejeknya.
Junhoe mengumpat, lalu berjalan ke bangkunya yang ada di sudut kelas, melalui Rosie yang terlihat acuh dengan kehadirannya.
<*fake enemy*>
Lupakan tentang masalah gambar Rosie yang diunggah Jennie ke instagramnya karena Rosie tak mau mencari tahu dari mana Junhoe tahu jika itu gambarnya dan Junhoe tak mau membahas itu ketika tahu Rosie tak lagi peduli dengan masalah itu.
Kini, waktu telah berlalu dan ada hal lain yang harus diurus.
Rosie saat ini sedang duduk di kantin bersama Lisa dan Sohyun. Ia dan Lisa memang diminta Sohyun untuk bertemu dengan si wakil ketua kelas untuk masalah lomba tari nasional nanti. Dan mereka telah menyetujuinya sambil memikirkan dua partner lain lagi untuk lomba itu.
Sementara itu Junhoe kini sedang duduk di taman sekolah bersama seorang gadis berambut panjang. Mereka terlihat sedang membicarakan sesuatu dengan serius.
"Jadi, lo gak tahu, Jun?" Gea, gadis berambut panjang itu mengajukan pertanyaan sambil menatap tak percaya Junhoe.
"Gak tahu, Ge! Kan dari tadi gue udah bilang," jawab Junhoe yang sudah lelah sendiri.
Gea menghela nafas lelah, lalu membarikan tatapan sendu yang membuat Junhoe kesal karena suka tak tega jika diberikan tatapan seperti itu.
"Terus gue mesti nanya sama siapa dong?" Gea bertanya lagi, membuat Junhoe membuang rasa tak teganya dan menggantinya dengan dengusan nafas kesal.
"Mana gue tahu!" jawabnya malas.
Gea merengut sesaat. Namun beberapa detik kemudian, gadis itu kembali memberi tatapan berbinarnya pada Junhoe.
"Di kelas lo, siapa aja yang anak dance?" tanyanya semangat.
"Gak tahu!"
"Bohong ih! Kata Jungkook lo sering gangguin anak dance."
"Ck, Lisa sama Rosie!" jawab Junhoe pelan dan nyaris tak terdengar karena ia sudah mulai malas dengan wawancara dadakan Gea.
"Siapa?"
"Lisa sama....!"
Junhoe menghentikan kalimat jawabannya saat merasa seperti mendapat pencerahan dan ide. Lelaki itu lalu teringat lagi akan isi percakapan di group kelas semalam. Di sana Hanbin rusuh dan tidak tahu bagaimana mengatakan pada anak kelas tentang lomba tari yang pesertanya dari kelas mereka, lalu Sohyun muncul dan meminta Lisa dan Rosie menemuinya hari ini, yang secara tak langsung mengatakan jika dua gadis itu adalah peserta lombanya.
"Lisa sama siapa?" tanya Gea yang masih tak tahu siapa seorang lagi itu.
Junhoe menoleh lalu menatap Gea dengan tatapan berbinar, membuat gadis itu menautkan alisnya heran.
"Nanti gue yang bilang sama orangnya," ucap Junhoe semangat.
"Ha?" tanya Gea tak paham.
"Atur aja di mana tempatnya, nanti gue yang bakal sama dia ke elo."
Dan jauh bermeter-meter dari taman itu, di koridor lantai dua, di mana banyak siswa yang sedang berlalu lalang, ada sosok Rosie yang tengah melihat mereka dengan tatapan tak terbaca.
<*fake enemy*>
Haiiiii...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
YoaMaria
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Enemy (Junhoe-Rose)
Fiksi PenggemariKON School Life (New Version) Junhoe kerjaannya ribut mulu. Dan Rosie adalah yang paling gak suka kalo dia mulai ribut. Tapi, kok lama-lama mereka jadi keliatan manis ya? Harap meninggalkan jejak untuk menghargai setiap karya yang ditulis. YoaMaria