AUTHOR
"Jangan jauh dariku Flower, kau dengar itu kan?" kata Dijhe dengan lirih hampir berbisik, Rose hanya mengangguk kecil, Dijhe menempelkan jidatnya pada jidat Rose sambil berpandangan mata.
Dijhe memajukan wajahnya dan mengecup bibir Rose dengan lembut, Dijhe memejamkan mata bahkan Rose pun juga sama, beberapa detik mulut Dijhe terbuka dan melumat bibir Rose dengan sangat lembut, Rose juga menanggapi lumatan itu hingga yang awalnya kecupan berubah menjadi lumatan panas dan lembut.
Mereka melepas ciuman panas itu, tetapi jidat mereka masih saling menempel, tangan kanan Dijhe membelai kepala Rose dengan lembut, perlakuan Dijhe yang lembut membuat Rose mabuk kepayang,
"Aku ingin melakukan yang lebih Flower, tapi aku menyadari ini belum saatnya" kata Dijhe dengan suara kecil dan serak, Rose mengangguk tanda mengerti.
"Aku juga mengerti itu Dijhe" jawab Rose lirih.
"Sekarang tidurlah di sampingku Rose" kata Dijhe, lalu mereka tidur dengan posisi berpelukan. Hati mereka berdetak kencang tidak seperti biasanya.
***
"Kau membuat apa?" tanya Dijhe yang mendekati Rose yang sedang sibuk di dapur, lalu Dijhe duduk di kursi bar yang ada di sana bertopang dagu pada tangan kanannya dan melihat Rose.
"Kau tidak mendengarku?" tanya Dijhe lagi.
"Aku membu.."
"Mmm.. Kue coklat" jawaban Rose terpotong saat Dijhe mengambil kue yang hendak di siapkan ke piring oleh Rose. Dijhe langsung memakan kue itu.
"Ini enak Flower, kenapa kau tidak membuka usaha saja, contohnya toko kue" kata Dijhe membuat Rose berpikir sekarang, sedangkan Dijhe yang tetap memakan kue coklat itu.
"Bagiamana dengan kedaimu di New York?" tanya Rose mengalihkan pembicaraan.
"Baik-baik saja seperti biasa" jawab Dijhe seadanya.
"Bagaimana caramu selama ini mengatasi semua usahamu sedangkan kamu bekerja di kedaimu sendiri sekaligus tidak memperlihatkan identitasmu, menurutku itu sangatlah sulit, maksudku.. Apakah kau tidak sibuk dengan usahamu?"
"Aku memikiki orang kepercayaan untuk membantuku mengolah semua usahaku Flower" jawab Dijhe
"Oh ya.. Kita hari ini akan jalan-jalan, kau mau kemana?" tanya Dijhe yang mulutnya di penuhi dengan kue coklat, Rose melihat Dijhe dengan senyuman lebar.
"Aku mau ke Piazza Novona,kudengar disana pemandangannya membuat nyaman jika sore hari, bahkan banyak para turis yang datang kesana" jelas Rose dengan antusias membuat Dijhe terkekeh.
"Baiklah. Jika kau mau kesana, kita akan kesana nanti sore"
***
"Woww... Ini indah, benar kata orang banyak, disini membuat kita nyaman" kata Rose pada Dijhe. Saat ini mereka sedang di Piazza Novona. Seperti kemauan Rose. Mereka benar-benar nyaman di sana.
"Flower lihat kemari" kata Dijhe yang sedang mengarahkan kamera ponselnya pada mereka berdua.
Lalu mereka berfoto berulang kali, Dijhe bahkan diam-diam mengambil gambar Rose saat dia berada di dekat air mancur, foto itu terlihat indah.
Dijhe benar-benar tidak mau menyia-nyiakan moment mereka.
"Rose mari kita makan" ajak Dijhe, karena mereka sudah berada disana untuk bersantai 3 jam.
Dijhe mengajak Rose ke sebuah Restaurant mewah yang dekat dengan tempat itu.
"Apa kau suka makanannnya Flower?" tanya Dijhe yang melihat Rose melahap makanannya.
Rose mengangguk antusias masih memakan makanannya.
"Ini enak" kata Rose. Dijhe terkekeh melihat wajah Rose dengan pipi kanan dan kiri mengembung karena mulutnya penuh dengan makanan."Habiskan makananmu jika kurang kau bisa pesan lagi dan pesan untuk dibawa pulang jika kau mau, aku akan ke toilet sebentar" kata Dijhe pada Rose.
***
Sedangkan di New York. Gerard yang tampak gusar di dalam ruangan kerja kantornya menunggu Jimmy yang masih dalam pencarian Rose.Ceklek..
Tampak Leo muncul di sana dan masuk.
"Bagaimana dengan Ros?" tanya Leo tanpa basa-basi.
Ceklek..
Pintu terbuka kembali membuat arah mata Gerard dan Leo tertuju pada Jimmy di sana.
"Saya telah menemukan keberadaan nona Ros tuan, dia berada di Italy bersama Dijhe sahabat nona Ros selama ini, dan mereka berada di satu Apartement milik Dijhe" jelas Jimmy.
Mata Leo melotot mendengar Rose pergi hingga sampai ke Italy.
"Dia pergi sampai kesana hanya untuk menjauhimu Ger. Apa yang kau lakukan hingga dia pergi sejauh itu? Kurasa kau sudah punya segalanya" kata Leo heran.
"Bawa Ros pulang jangan tunggu lama lagi, seret dia jika perlu dan hajar Dijhe" perintah Gerard dengan tegas pada Jimmy.
"Baik tuan" kata Jimmy membungkuk dan berlalu.
Hati Gerard benar-benar terbakar saat ini mendengar Rose satu atap bersama Dijhe.
"Aku sarankan bertingkah lembutlah pada Ros, dia tidak akan mau jika kau terus saja bertingkah kasar dan egois, takhlukkan hatinya dengan kelembutan kali ini agar dia merasa nyaman saat bersamamu, dengan begitu dia tidak akan lari darimu" kata Leo.
"Kau kemari hanya untuk itu?" jawab Gerard dengan matanya yang melihat tajam ke arah Leo.
"Kukira begitu" jawab Leo yang tak di jawab oleh Gerard.
JIMMY
"APA?! Bagaimnaa bisa?!!! TANGKAP ROS DAN HABISI MEREKA!!!" Bentakku marah pada anak buah tuan Gerard yaitu bawahanku.
Aku benar-benar gila, BAgaimana bisa? Nona Rose di bawa oleh orang-orang suruhan tuan Edgardo, aku ingat dengan ancaman tuan Edgardo saat dia di hajar oleh tuan Gerard, dia akan mengambil nona Rose.Sedangkan anak buahku di hajar oleh orang-orangnya tuan Edgardo. Sialan!! Aku tidak mau mati di tangan tuan Gerard.
Aku tau siapa dia. Oh Tuhan... Kali ini aku tidak suka dengan tuan Edgardo. Kenapa harus nona Rose? Dia selalu membawa pulang wanita dengan wajah yang berbeda dengan tubuh yang indah. Apa semua itu masih kurang?
Ada apa dengan keluarga ini? Bagaimana tidak? Mereka berdua saudara sedarah yang di penuhi dengan kekayaan mereka dan di kelilingi banyak wanita kalangan teratas. Bahkan banyak wanita di kalangan artis yang mendekati mereka.
Tapi kenapa harus nona Rose yang jadi bahan mereka? Apa tidak ada yang lain? Aku merasa kasihan dengan nona Rose, dia wanita yang baik.
Ahh.. Persetan dengan mereka, mengapa kehidupan mereka seperti sandiwara di acara televisi? Bagaimana ini? Bagaimana dengan kehidupanku juga jika nona Rose sampai tidak berada di tangan tuan Gerard? Sialan.. Aku akan mati mendahului nenekku di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Too Protective (TAHAP REVISI)
RomanceKonten dewasa!!! WARNING buat yang masih umur 21 kebawah!!! Bagaimana rasanya jika kalian memiliki dua kakak laki-laki tiri yang tinggal seatap tanpa kedua orangtua kalian? Gerard yang jatuh hati pada adik tiri perempuannya bernama Rose yang sempur...