ROSE
Harum maskulin menyengat di hidungku, dan mataku terasa tersorot cahaya serta belaian tangan besar di rambutku dengan lembut.
"Bangunlah bidadariku" suara samar-samar terdengar dengan lembut di telingaku. Aku mencoba membuka mataku dan melihat sosok Gerard dengan kemeja putih yang tidur memiring dengan tangan kanannya menopang kepala.
"Hey bidadari.. Cepat bangun dan mandi ikutlah denganku" katanya dengan lembut. Aku mencoba memalingkan wajahku dari wajah Gerard, karena aku masih marah padanya atas perbuatannya semalam.
Tapi tiba-tiba tubuhku di angkat olehnya ala bridal style.
"Apa yang kau lakukan" bentakku padanya.
"Kau harus mandi dan segera ikut denganku" ujar Gerard padaku. Lalu Gerard menurunkanku di dalam bath up dan berdiri.
"Aku tunggu di bawah" katanya lalu pergi meninggalkanku. Aku merasa seluruh hidupku hanya seperti boneka yang selalu menurut pada Gerard.
Sudah satu jam aku berada di kamar mandi masih dalam keadaan berendam air hangat. Sengaja aku memperlama ritual mandiku karena aku ingin memperlihatkan pada Gerard bahwa aku bukan bonekanya.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu kamar mandi membuatku kaget, aku tak menghiraukannya karena aku yakin itu Gerard. Tapi lama-lama ketukan pintu itu menjadi gedoran. Ya.. Setelah kepergian Gerard aku sengaja mengunci pintu karena aku tidak mau di ganggu dengan iblis.
Gedoran itu terus saja menggangguku, terdengar umpatan kasar dari suara Gerard. Dengan terpaksa aku menyudahi ritual berendamku. Aku berusaha bangkit dan berjalan untuk yang kedua kalinya ini menuju ke arah shower. Tadi aku mengunci pintu dengan cara berjalanku yang bisa di katakan seperti orang berpenyakitan karena aku menahan rasa sakit dan perih di area kewanitaanku.
Aku masih bertahan di ruang shower yang bagiku terasa sangat nyaman dan ingin bertahan lebih lama lagi disini.
BRAKKKKK....
Aku tersentak kaget dan melotot saat kulihat pintu kamar mandi terbuka, oh bukan.. Lebih tepatnya Gerard mendobrak pintu itu hingga rusak.
"Apa yang kau lakukan bodoh!!!" bentakku padanya tapi dia berjalan cepat ke arahku dan langsung membopongku ala bridal syle tanpa sepatah katapun dan membawaku keluar dari kamar mandi.
Lalu menaruhku di depan kaca besar yang ada di kamar ini hingga aku berdiri dan melihat seluruh tubuhku yang di penuhi dengan bercak kemerahan di sekujur tubuhku, bahkan ada yang membiru. Itu semua tanda yang di berikan Gerard padaku.
Aku langsung menutupi kedua payudaraku karena malu dengan posisi seperti ini.
Kulihat Gerard yang berada di belakangku dari pantulan kaca besar ini. Sorot matanya yang tajam seperti mata burung elang itu terus menerus melihat seluruh tubuhku melalui pantulan kaca.
"Kau lihat tubuhmu bukan? Ros.. Jika kau tak mematuhi perkataanku maka akan lebih parah dari sekarang ini" katanya yang tajam dan penuh dengan penekanan itu membuatku merinding.
"Sekarang pakai bajumu dan ikut aku. Kutunggu dibawah" katanya lagi lalu berlalu. Mau tidak mau aku mengikuti perintahnya.Setelah semua selesai aku turun dengan langkah gontai. Rasanya ingin sekali kembali tidur di ranjang. Aku melihat Gerard yang duduk di sofa besar itu. Setelah dia melihatku dengan cepat dia beranjak dari sofa dan membopongku.
"Turunkan aku! Aku bisa berjalan sendiri!" dia tak membalas teriakanku tetapi dia tetap membopongku hingga ke jok mobil penumpang yang berada di depan.
***
Disinilah aku terkekang dalan ruangan kantor Gerard lagi, dia tak membiarkanku untuk jauh darinya, Kulihat dia sangat serius, aku yang terduduk di sofa empuk melihatnya dengan detail mulai dari hidungnya yang mancung matanya yang tajam bibir yang tipis hingga badannya yang kekar, bagiku sungguh sempurna ciptaan Tuhan. Oh astaga... Apa yang kupikirkan. Aku segera menepis semua pikiran itu.
Dia hanyalah iblis bagiku. Jika dia bukan iblis maka aku tidak di kekangnya.
Tok tok tok
"Masuk" perintah Gerard yang sedang berkutat pada pekerjaannya.
Kulihat Jimmy masuk dan menghadap Gerard serta membungkuk hormat sesaat."Ada informasi baru tuan, tuan George akan mengadakan pesta ulang tahun perusahaannya, acara di adakan di mansion, dan anda harus datang ke acara itu bersama nona Ros"
Aku mendengar setiap perkataan Jimmy."Baiklah Jimmy, aku akan datang besuk bersama Ros" jawab Gerard. Akankah aku mengikuti acara itu? Aku tahu apa soal pesta? Hey... Aku pastikan akan ada banyak orang kalangan atas di sana. Sedangkan aku? Oh Tuhan.. Apa yang akan aku lakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Too Protective (TAHAP REVISI)
RomanceKonten dewasa!!! WARNING buat yang masih umur 21 kebawah!!! Bagaimana rasanya jika kalian memiliki dua kakak laki-laki tiri yang tinggal seatap tanpa kedua orangtua kalian? Gerard yang jatuh hati pada adik tiri perempuannya bernama Rose yang sempur...