-ROSE-
Aku sedang makan bersama Gerard setelah aku bergegas mandi secepat kilat.
"Kita akan bulan madu kemana Ger" tanyaku.
"Kau tidak perlu tahu, aku sudah menyiapkan"
Tiba-tiba Jimmy datang di ruang makan berdiri di samping kami.
"Semuanya sudah siap tuan, dari pesawat pribadi dan saya sudah mendapatkan Apartement yang berada di pinggir pantai, semua kebutuhan sudah ada disana" lapor Jimmy pada Gerard.
Apartement di pinggir pantai? Hanya berbulan madu saja dia membeli Apartement dan.. APA?!!! Pesawat pribadi? PRIBADI?!!!
Jadi keluarga ini memiliki pesawat pribadi?"Keluarga kita punya pesawat pribadi?" Tanyaku hati-hati.
"Tepatnya aku" jawab Gerard acuh masih tetap menikmati makan siangnya.
"Milikmu sendiri?" Tanyaku yang masih tak percaya.
"Kemana saja kau selama ini sampai-sampai kau tidak tau keluarga kita sendiri?" Sindir Gerard.
"Wajar bukan kalau aku tidak tau sedetail itu, karena dulu sebelum masuk mansion neraka ini aku sibuk dengan teman-temanku bersenang-senang dan bekerja" balasku dengan sindirannya juga. Gerard hanya melirikku.
"Aha.. rasakan!" Batinku
Drrttt...drrrttt...
"Halo ayah"
"..."
"Apa?!!!" Aku sedikit kaget dengan pekikan Gerard barusaja.
"..."
"Baiklah ayah"
Lalu Gerard menutup sambungannya dan melihatku lirih.
"Ros.." panggilnya lirih, aku tetap memasang wajah penasaranku padanya.
"Maafkan aku, bulan madu kita di tunda dulu" katanya dengan lembut.
"Kk..kenapa?"
"Ada masalah di perusahaanku, ayah tak sengaja mengetahui orang keuanganku bekerja dengan tidak jujur, aku harus segera menangani semua sebelum semua bertambah runyam" jelasnya dengan hati-hati.
Aku hanya diam kecewa."Maafkan aku sayang" katanya lagi dengan lirih dan membelai puncak kepalaku. Huff.. apa boleh buat.
"Baiklah Ger, aku mengerti.. selesaikanlah pekerjaanmu, tak usah pikirkan bulan madu, jika ada waktu luang saja kita pergi berlibur. Tak usah kau paksakan" kataku dengan pengertian. Ya.. aku harus pengertian, pekerjaannya juga sangat penting, ratusan orang bekerja di sana bergantung pada perusahaan Gerard. Aku tak boleh egois hanya untuk kesenanganku saja meskipun aku kecewa.
Seulas senyum nampak di bibirnya padaku. Lalu dia mengecupku dengan penuh kelembutan. Oh ya Tuhan.. aku merasa tenang dan nyaman sekarang. Apa aku mulai mencintainya? Tingkahnya membuatku tak habis pikir, terkadang dingin terkadang lembut.
***
-AUTHOR-
Seperti biasa setiap sore Rose selalu berada di taman mansion ini. Dari mansion Mary datang membawa nampan yang berisi biskuit dan coklat panas mendekati Rose.
"Hey Mary.. trimakasih" kata Rose di balas dengan seulas senyuman Mary. Rose tidak menyuruh Mary, tapi Mary yang selalu berinisiatif membawa biskuit dan coklat panas.
"Duduklah disini Mary" kata Rose lagi.
"Apa anda kecewa nona" tanya Mary yang tengah duduk di sebelah Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Too Protective (TAHAP REVISI)
RomanceKonten dewasa!!! WARNING buat yang masih umur 21 kebawah!!! Bagaimana rasanya jika kalian memiliki dua kakak laki-laki tiri yang tinggal seatap tanpa kedua orangtua kalian? Gerard yang jatuh hati pada adik tiri perempuannya bernama Rose yang sempur...