PART 14

83.4K 1.5K 35
                                    


Sudah hampir satu jam aku berada di ruangan kusus rias butik mewah ini.
Aku melihat sosok diriku yang terpantul di kaca.

"Kau sungguh manis dan cantik nona" kata wanita tersebut dengan wajah senyum lebarnya.

"Terimakasih" kataku dengan lembut. "Apa kau mengenal Gerard?" Sambungku, karena aku melihat wanita paru baya yang mendandaniku ini terlihat akrab dengan Gerard.

Wanita itu tersenyum "tentu.. aku mengenalnya. Leo.. sahabat Gerard adalah anakku" jawab wanita ini.

"Leo?"

Ceklek

Kami berdua menghadap ke arah pintu.
Dia menatapku dengan mulut sedikit terbuka dan memandangiku dari atas hingga ke bawah.

"Kau sungguh cantik" kata Gerard. Aku sedikit malu mendengarnya.

"Mmmm.. tidak juga" kataku menutupi malu.

Author

Banyak orang kalangan atas yang sedang mendatangi acara pesta perayaan perusahaan George saat ini.
Bahkan kalangan artis pun juga banyak sekali yang hadir.
Dari yang muda hingga dewasa pria maupun wanita semua terlihat mewah dari penampilan mereka.

George yang sibuk bercengkerama dengan para tamu yang hadir.
Sama halnya seperti George, Edgardo pun juga sedang sibuk bercengkerama bersama teman-temannya yang hadir. Tetapi banyak sekali wanita yang berusaha mendekati Edgardo.

Sedangkan Gerard dan Rose baru saja turun dari mobil mewah Gerard. diikuti para empat pengawal termasuk Jimmy yang memakai mobil sendiri di belakang mobil Gerard.

Gerard segera turun dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Rose. Rose hanya diam tak bergeming.

"Jika kau tak mau menerima uluran tanganku kau ak.."

"Oke baiklah aku menerima" kata Rose memotong ancaman Gerard.

"Kau lihat? Aku tidak menolak tangan busukmu" kata Rose lagi dengan sarkatis dengan menerima uluran Gerard.

Mereka berjalan seperti bak Raja dan Ratu yang melewati karpet merah.
Rose kagum akan hal itu semua. Mansion berubah seperti bak istana.
Dan Rose sedikit malu karena di depan pintu mansion banyak wartawan yang datang.

Dengan penjagaan ketat tentunya mereka hanya bisa mengambil gambar Gerard dan Rose.
Banyak yang mengira bahwa Rose adalah pasangan Gerard.
Mereka memasuki mansion dan membuat seisi mansion ternganga.
Semua mengagumi mereka berdua.
Gerard yang di juluki pria dingin dan tampan dan terlihat gadis berwajah polos dan cantik bak ratu.
Banyak tamu yang berbisik bahwa mereka serasi, tampan, cantik, dan membuat para wanita muda iri melihat Rose yang berada di sebelah Gerard. Tetapi mereka tak berani mendekati Gerard. Pasalnya Gerard yang sangat sulit untuk di dekati wanita manapun.

"Hey Gerard.. Ros benar-benar cantik" kata Leo tiba-tiba di sebelah mereka.
Leo mendapatkan tatapan tajam dari Gerard. Leo terkekeh melihat itu.

"Kau tau? Kalian menjadi pusat perhatian para tamu" kata Leo lagi.

"Aku ingin keluar Ger" kata Rose tiba-tiba yang mengacuhkan perkataan Leo.
Gerard dan Leo menatap bingung pada Rose.
Lalu pandangan Gerard beralih ke depan lagi. Berusaha diam agar Rose tidak merengek lagi.

"Ger.. aku ingin keluar dari mansion" Rose tetap merengek lagi dengan raut wajah cemberut.

"Ada apa denganmu Ros? Kita baru saja tiba" kata Gerard sedikit frustasi dengan Rose.

"Aku tidak suka mendatangi acara seperti ini" jelas Rose.

"Ros... tenangkan dirimu, terlihatlah tenang. Agar kau tidak melakukan kesalahan di depan banyak orang" kata Leo menjelaskan dan menenangkan.
Leo dan Gerard paham dengan rengekan Rose. Karena Rose tidak pernah menghadiri acara seperti ini membuat Rose gugup tidak betah.
Acara pun di mulai dengan pembawa acara dan George pun naik ke atas panggung dan menyambut para tamu yang hadir.

"Dan terakhir saya akan mengumumkan satu hal. Bahwa sebenarnya saya memiliki satu anak bernama Rose dari mantan istri saya yang bernama Camelia"

Semua orang kaget dengan pengakuan dari George, mereka juga berpikir bagaimana cara George menyembunyikan anak tirinya selama ini dari semua wartawan dan rekan kerja termasuk musuh-musuh George yang tentunya dari orang-orang besar. Termasuk Rose dan Edgardo, mereka berdua juga kaget pernyataan George. Tapi tidak dengan Gerard, Gerard sudah menduga hal ini akan terjadi. Gerard tau bahwa ayahnya tidak ingin antara Gerard ataupun Edgardo memperebutkan Rose menjadi istri mereka. Tapi Gerard sudah menyiapkan kejutan untuk ayahnya. Apapun akan di lakukan Gerard meskipun ayahnya akan menanggung malu.

"Ayo Ros.. kemarilah perkenalkan dirimu" kata George menyuruh Rose.

Rose yang berkeringat dingin di sekujur tubuhnya. Gerard tau akan hal itu, dengan cepat Gerard menggandeng tangan Rose menuju ke tempat George.
Gerard memberi isyarat pada Rose agar memperkenalkan diri.
George tidak memikirkan hal-hal aneh yang di rencanakan oleh Gerard, dia hanya berpikir bahwa Gerard menemani Rose naik ke atas panggung hanya untuk memberi ketenangan pada putrinya, karena George tahu bahwa Rose sedang gugup.

"Nama saya Rose Cliffort umur saya 25 tahun saya anak dari mantan istri George yang bernama Camelia"
Jelas Rose dengan sedikit gugup.
Mendengar nama Cliffort George tersenyum senang karena anak perempuannya masih mau mengakui.
Semua orang bingung, karena mereka pikir Rose adalah kekasih Gerard. Tak sedikit wanita yang iri sejak tadi berubah menjadi senang karena Gerard bukan milik Rose.

Lalu Gerard maju selangkah berada tepat di sebelah Rose dan menggandeng tangan kiri Rose.

"Dan Ros akan segera menikah denganku" pernyataan Gerard ini semakin membuat seluruh isi mansion kaget.

Mereka tidak menyangka akan ada hal seperti ini. Mereka mendapat banyak informasi disini.
Mereka semua berbisik-bisik dengan satu sama lain. Penjaga yang mendapat isyarat dari ketua pengawal mansion, para penjaga dengan cekatan segera memaksa para wartawan untuk keluar dari ambang pintu dan menutup pintu besar di mansion itu.

***

Di sebuah ruangan kerja Gerard yang terdapat di Apartementnya.
Gerard bersama Jimmy dan Mary ketua pelayan di mansion.

"Sebarkan undangan pernikahanku dengan Ros secepatnya, dan kerahkan semua anak buahmu" perintah Gerard pada Jimmy.

"Dan Mary.. kerahkan semua bawahanmu dan urus mansion dengan benar dan baik. Kau bisa kuandalkan bukan?" Kata Gerard pada Mary memastikan.

"Serahkan semua kepada saya tuan Gerard" kata Mary percaya diri.

"Baiklah Jimmy antar Mary kembali ke mansion" perintah Gerard pada Jimmy.

Mereka semua keluar dan Gerard menuju kamarnya. Melihat sosok Rose meringkuk di ranjang yang besar yang tidak di balut dengan selimut.

Gerard mendekatinya dan duduk di sebelah Rose dengan perlahan. Membelai rambut Rose dengan sangat lembut.
Gerard mengingat kejadian kemarin di hari perayaan perusahaan keluarga. Gerard merasa kasihan pada Rose.
"Kau pasti sangat lelah Ros" kata Gerard dengan lirih dan sangat lembut.

"Tetaplah tidur dengan nyenyak dan tenangkan pikiranmu" kata Gerard lagi sambil mencium kening Ros dan menyelimuti tubuh Rose.

My Brother Is Too Protective (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang