AUTHOR
Gerard berjalan menuju keluar Apartementnya di depan pintu itu tiga orang penjaga suruhannya dan salah satunya Jimmy orang kepercayaan Gerard atau tangan kanan Gerard, ya.. Waktu Gerard keluar membawa Rose dari mansion hingga ke Apartement dia diikuti oleh 3 pengawalnya yang memakai mobil lain dari belakang mobil Gerard, tapi Rose tidak menyadari hal itu.
Lalu Jimmy mengikuti Gerard, dan yang lainnya masih berjaga-jaga di depan Apartement itu.
Sesampai di loby ada 4 anak buah yang sedang menunggu Gerard, mereka membungkuk hormat pada Gerard, Gerard masuk di jok mobil penumpang dengan Gary, dan salah satu keempat pelayan tadi mengemudi mobil Gerard.
Mobil Gerard berjalan diikuti satu mobil orang suruhan tadi. Begitulah hidup keluarga Cliffort, mereka selalu di kawal oleh orang-orang suruhan mereka.
Drrrttt..drrttt..
Gerard menempelkan ponsel ke telinganya.
"Ya Leo?" sapa Gerard, Leo adalah sahabat Gerard sejak kecil.
"Halo Ger.. Aku sudah berada di ruang kantormu" kata Leo di seberang sana.
Mobil melaju dengan cepat, sesampai di depan mansion dengan sigap anak buahnya membuka pintu mobil Gerard.
Gerard turun dan berjalan dengan cepat masuk ke mansion melewati para pelayan yang membungkuk hormat padanya.
"Dimana Edgardo?" tanya Gerard pada pelayan yang terus berjalan masuk.
"Taun muda Edgardo berada di kamarnya tuan" Gerard menuju ke kamar Edgardo.
Dia membuka pintu dan melihat Edgardo memainkan ponselnya terduduk di ranjangnya.
Gerard berjalan menuju Edgardo, dengan cepat Gerard menarik kerah baju Edgardo dan menonjok pipi kirinya lagi hingga Edgardo terpelanting ke ranjangnya, Edgardo yang merasa pusing berusaha berdiri dan menonjok Gerard untuk membalas, satu pukulan melayang ke pipi Gerard.
Gerard menarik kerah Edgardo lalu menonjoknya lagi di pipi kanannya.
"Aku benar- benar muak dengan tingkahlakumu Ed" kata Gerard dengan penuh amarah.
Gerard menonjok Edgardo berulangkali hingga Edgardo tak sempat membalas Gerard lagi.
"Tuan.. Kurasa sudah cukup" kata Jimmy yang berusaha menarik tubuh Gerard yang masih menonjok Edgardo terlentang di lantai.
Gerard yang merasa perkataan Jimmy benar lalu berhenti menghajar Edgardo.
"Ingat!!! Jangan pernah kau menyentuhnya lagi!!!" kata Gerard tegas penuh ancaman pada Edgardo.
"Dan ingat baik-baik Ger... Aku akan berjuang untuk mendapatkan Ros" kata Edgardo sambil menyeka darah segar yang bercucuran di sekitar kening dan bibirnya.
Gerard diam sejenak dengan tatapan tajamnya dan berlalu dari mansion menuju kantornya.
Gerard berjalan keluar dari mansion diikuti dengan Jimmy.
"Tambah anak buahmu untuk berjaga-jaga di Apartement" kata Gerard pada Jimmy.
Gerard merasa khawatir dengan perkataan Edgardo, dia takut Rose diambil oleh adiknya sendiri dan dia sangat takut jika Edgardo berbuat macam-macam lagi padanya.
***
Sesampai di ruang kerja kantor Gerard, dia melihat Leo sudah dudukan di sofa tamu yang berada di dalam ruangan itu sambil membuka-buka buku yang berisi gambar beberapa model terkenal.
Lalu Gerard duduk di sofa depan Leo.
Leo yang melihat Gerard sangat berantakan dan penuh keringat hanya menggelengkan kepala, pasalnya Leo sudah tau persis bagaimana Gerard."Ada perlu apa?" tanya Gerard. Tapi Leo tak membalas tapi hanya menggeleng tersenyum
"Siapa yang baru kau hajar hah?" tanya Leo dengan kekehan kecil dan Gerard tak membalas pertanyaan Leo.
"Kudengar kau membawa Ros kembali ke mansion lagi?" tanya Leo lagi.Gerard hanya diam dan menghela nafas.
"Aku hanya memberitahumu bahwa tidak sedikit yang tau kau membawa Ros kembali ke mansion, dan kau tahu bukan bagaimana para kalangan artis wanita yang berusaha mendekatimu? Termasuk...-"
"Scarla" kata Gerard yang memotong pembicaraan Leo.
"Tepat sekali" kata Leo menunjuk Gerard tanda bahwa Gerard benar.
"jangan lupakan acara di club besuk, oh ya.. apa kau lapar? Aku yakin kau belum makan siang hari ini, mengingat kau sangat berantakan" kata Leo lagi mengejek dengan kekehannya.Gerard langsung melempar bantal kecil yang ada di sofa pada wajah Leo.
Rose
Aku keluar dari kamar, entah dimana Gerard, sejak dia menggendongku keluar dari mobil ala bridal style menuju ke kamar Apartementnya.
Aku tidak akan mau berada di dalam keluarga ini. Aku ingin bebas dari mereka seperti sebelumnya.
Ah yahh.. Aku ingat tadi aku sempat memberi pesan pada Dijhe untuk bertemu denganku, aku akan pergi ke kedai, aku yakin dia ada disana bekerja. Aku akan menemuinya sebentar.
Aku berjalan keluar tapi aku kaget saat beberapa orang berjaz mengahalangiku, ada 4 orang yang ada di sini.
"Maaf nona, anda tidak boleh keluar" kata salah satu orang ini, aku tersenyum miring mengingat bahwa mereka pasti orang suruhan Gerard.
"Bisakah kalian menyingkir dari hadapanku? Kalian menghalangiku" kataku ketus pada mereka, dan berusaha berjalan menyingkirkan tubuh mereka, tapi ternyata nihil.. Mereka seperti patung yang berat yang tak beralih dari tempat mereka berdiri, lengan mereka kekar dan keras.
Mereka yang kuat atau aku yang lemah? Ahh.. Persetan, aku berusaha lagi untuk menyingkirkan mereka tapi mereka memasukkanku lagi ke dalam Apartement.
"Hei.. Hentikan jangan sentuh aku" teriakku memberontak melepaskan cengkeraman tangan dari dua orang di lenganku.
Sebelum mereka menutup pintu aku menghentikannya.
"Bisakah aku meminjam ponselmu? Aku ingin berbicara pada Gerard" kataku dengan cepat pada salah satu dari mereka, mereka hanya diam saling berpandangan."Kumohon, ini sangat penting dan mendadak yang harus kukatakan padanya sekarang" bohongku pada mereka sambil memelas.
Akhirnya salah satu dari mereka mengambil ponsel dan melihat ponselnya sendiri lalu diberikan ponsel itu padaku, ternyata dia sudah menghubungkan teleponnya pada Gerard, secepat mungkin aku mematikan panggilan itu.
"Akan kututup pintunya karena ini hal penting" bohongku pada mereka.
Aku mengetikkan nomor Dijhe dan menempelkan ponselnya pada telingaku.
Tutt.. Tuuuut...
"Halo, siapa ini? Cepat katakan karena aku sedang bekerja" kata Dijhe di seberang sana, dia benar-benar sibuk.
"Halo Dijhe aku Ros"
"Ros? Dimana kau? Aku sudah membalas pesan darimu" kata Dijhe.
"Tolong bantu aku keluar dari Apartement Gerard Jhe,kumohon.. aku tidak bisa keluar, di depan pintu ada 4 pengawal yang menjagaku"
"Oke Ros baiklah tunggu 20 menit lagi pengawalku akan menjemputmu"
"Apa????" aku memekik kaget padanya. "Jangan bercanda Jhe, aku sungguh-sungguh, keluarkan aku dengan alasan apapun itu caramu" kataku sedikit marah.
"Tunggulah disana Ros, akan ada beberapa orang yang menjemputmu, kirim pesan dimana lokasi Apartement itu" kata Dijhe langsung mematikan sambungannya.
Aku menunggu waktu yang di katakan oleh Dijhe sambil memikirkan apa maksudnya menunggu orang yang menjemputku? Kukira dia yang akan datang kemari, Dia hanya pelayan kedai sama sepertiku, mana mungkin dia mempunyai anak buah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is Too Protective (TAHAP REVISI)
عاطفيةKonten dewasa!!! WARNING buat yang masih umur 21 kebawah!!! Bagaimana rasanya jika kalian memiliki dua kakak laki-laki tiri yang tinggal seatap tanpa kedua orangtua kalian? Gerard yang jatuh hati pada adik tiri perempuannya bernama Rose yang sempur...