"Sin! Sin!" Dia kemana sih. Disetiap ruangan aku memanggilnya, dimana serigala itu. Kakiku berlari keseluruh koridor dan mulutku memanggil nama serigala itu. Dimana dia?
Kepalaku ingin pecah, dimana??? Aku takut mereka melukai Sin. Mereka membunuh para penjaga perbatasan dengan sangat keji. Bagaimana keadaan Sin saat ini? Atap! Kakiku melangkah menaiki tangga dan kubuka pintu menuju atap. Kulihat seekor serigala sedang bermain bersama seekor kucing.
"Sin..." Air mataku mengalir seketika.
"Luna!" Sin dan Lui menyapaku ramah.
Tanganku bergetar ingin kupeluk mereka. Kuraup tubuh Sin dan memeluknya erat. Kutumpahkan seluruh ketakutan dan kebahagianku. Syukurlah dia selamat! Syukurlah dia tak berada dihutan.
"Terimaksih... Hisk... Terimakasih... Hisk..." Kupeluk Sin semakin erat.
Aku tak mau kehilangan teman-temanku. Aku tak mau kehilangan mereka yang berharga untukku. Aku akan menjaganya! Apapun yang terjadi aku akan menjaga dan melindungi mereka.
🍃🍃🍃
"Apa yang kau lihat?" Tanya Kakek Kim.
"Dia, dia memakai jubah hitam. Wajahnya tertutup oleh tudung dan dia menggunakan pisau." Kataku jujur.
Sekarang aku berada di rapat para master. Sebagai orang yang secara tiba-tiba mendapat ilham dan menemukan para serigala terbunuh. Aku harus menjadi saksi, sebenarnya saat itu mungkin saja ilham itu tersesat dan justru masuk kepadaku. Eantahlah, yang penting di rapat ini aku akan disidang oleh para master. Bisa juga aku dihukum atau diberi hadiah. Kumohon hadiah berupa makanan atau pakaian. Aku sangat membutuhkannya!
"Para Pemburu sudah mulai bergerak, mereka telah membunuh hampir semua penjaga perbatasan. Master Jo, kumohon buat pasukan penjagaan untuk menjaga perbatasan!" Usul pria bertubuh tegap dengan kaca-mata di wajahnya.
"Aku juga berpendapat hal yang sama, kita juga harus membuat sihir perlindungan. Mereka juga pasti telah masuk dan menyusup kedalam academy ini, master." Master lain ikut berbicara.
Ini terdengar sangat serius, para pemburu? Apa mereka orang-orang yang telah mencelakai para serigala penjaga? Bisa saja, mereka kuyakin adalah orang-orang yang menyukai academy ini yang kategorinya academy mata-mata. Lulusan disini juga banyak yang direkrut para badan intelegent negara.
"Mr. Lee dan Mr. Park kuserahkan keamanan academy ini pada kalian. Semua master malam ini kita akan membuat kubah perlindungan!" Perintah Kakek Jo tegas.
Semua master mengangguk dan setuju. Wah, aku harus menonton mereka membuat kubah perlindungan. Bayangkan melihat para master mengeluarkan kekuatan mereka. Keren!
"Luna! Kau akan dilatih oleh Ms. Han selama kau disini." Ucap Kakek Jo setelahnya.
Mataku membulat, aku akan dilatih Ms. Han. Apa!!! Aku akan dilatih!!!
🍃🍃🍃
"Apa kata mereka?" Tanya Kai disampingku.
Kepalaku menoleh dan tersenyum bahagia. Aku melompat-lompat kecil bak anak kecil. Hatiku dalam tahap senang yang tak tertahankan. Aku akan dilatih Ms. Han. Yey, aku bisa memiliki waktu bersenang-senang.
"Aku akan dilatih Ms. Han, yey!!! Du... Du... Du..." Aku menari-nari hula-hula bak orang gila.
Mengasikan, aku ingin berteriak sekeras-kerasnya. Memberitahu dunia bahwa Luna Kim akan dilatih oleh master. Hah... Hore!!! Aku akan memberitahu Sin dan Lui. Mereka akan terkejut mendengar berita menakjubkan ini.
"Benarkah?" Suara Kai tak terpaya.
"Aku serius, aku akan dilatih Ms. Han! Hah..." Kataku mengebu-ngebu.
"Itu bagus! Kau senang sekali ya?" Tanyanya.
Kepalaku mengangguk, bukankah ini mengagumkan. Seorang manusia biasa sepertiku akan dilatih oleh seorang master yang kuat di academu ini. Ini juga membuka peluangku agar tak diganggu Alex dan Abby lagi. Setidaknya aku bisa membela diriku sendiri.
🍃🍃🍃
"Wow... Kau dilatih Ms. Han?" Sin terperangah mendengarnya.
"Kau beruntung dilatihnya, dia termasuk master terkuat. Daya tahan tubuhnya bagus dan kepintaannya diatas rata-rata. Ms. Han juga amat sabar dan baik." Jelas Kai.
Aku juga berpikir demikian, Ms. Han diluar sangat lembut didalam begitu keras dan kuat. Jika aku sudah dewasa, aku akan jadi sepertinya. Layaknya wanita dewasa yang tangguh. Orang-orang akan memandangku gadis kuat bukannya gadis lemah!
"Apa kau mendengar para pemburu, Luna?" Lui melompat kebahu Kai.
"Ya, mereka membahas itu, lalu pasukan penjaga, kubah perlindungan. Hal seperti itu, ada apa?" Tanyaku balik.
"Hm, dulu kejadian ini juga sempat terjadi. Tapi, kami berhasil mengalahkan mereka. Kurasa mereka sudah punya alat yang dapat mendeteksi keberadaan kita." Kai nampak mengingat-ingat.
"Mereka bertambah kuat dari dulu, kita terlalu meremehkan para pemburu." Kali ini Sin ikut bicara.
"Apa kau sedih teman-temanmu mati?" Tanyaku penasaran.
Sejak kuceritakan para serigala penjaga mati. Sin tidak menangis atau terpukul. Dia biasa-biasa saja, seakan semuanya kejadian biasa untuknya. Aku heran serigala bukannya berbentuk koloni. Aneh juga Sin tidak merasa kehilangan.
"Mereka bukan serigala! Mereka adalah bayanganku yang dibuat serupa denganku. Mereka tidak bisa mati kecuali aku mati atau jiwa mereka dihisap." Jelas Sin.
Bayangan? Lalu kenapa ada darah di tubuh serigala-serigala itu. Aku tak mengerti, jika mereka mati Sin juga mati terlebih dulu. Pilihan kedua, jiwa mereka dihisap. Tentu saja, para pemburu itu sudah tahu mereka cuma bayangan dan hanya diisi jiwa-jiwa kosong. Mereka tahu dan menghisap jiwa para serigala itu. Dengan begitu membunuh bayangan Sin jauh lebih mudah.
"Jadi, mereka tahu kelemahan para penjaga bukan? Kurasa ada penyusup yang menyamar. Entah sebagai murid, master, atau pekerja. Siapa yang tahu itu, Sin?" Tanyaku.
"Hm, hanya para master. Selebihnya rahasia academy." Jawab Sin mengukuhkan pendapatku.
Menarik, musuh dalam selimut rupanya. Namun, siapa yang harus dicurigai? Aku tak dekat dengan para master karena aku bukan murid. Yang jelas ada orang lain yang berniat menghancurkan Balck Academy ini dari dalam.
🍃🍃🍃
Boom...
Suara ledakan mengema ke segala penjuru. Ledakannya indah mirip kembang api yang berukuran jumbo. Mataku menatap ke langit, cahayanya mengkrubungi bak kubah. Inikah yang namanya kubah perlindungan?
Lui dan Sin berada didekatku, kami melihat kejadian ini bersama. Kami saling menguatkan satu sama lain. Yang kuinginkan semuanya berakhir bahagia. Tak ada yang terluka lagi, cukup para penjaga bayangan itu saja.
🍃🍃🍃
Salam ThunderCalp!🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
The Number : The Black Academy ( END )
FantasySemuanya membohongiku, seakan-akan aku makhluk terbodoh di dunia ini. Semuanya membenciku, seakan-akan aku makhluk terhina di dunia ini. Tidak! Bahkan aku tak berasal di dunia itu. Kenapa mereka menganggapku seperti itu? Apakah kau tahu jawabannya? ...