Aqilla segera pulang setelah mengerjakan tugas kuliahnya bersama kedua sahabatnya Rere dan Dinda. Tugas yang ia kerjakan dengan sahabatnya belum selesai karena sedikit rumit.
Aqilla mendapat telpon berulang kali agar segera pulang, ia melirik jam yang terdapat di pergelangan tangan kirinya menunjukan pukul 19.00.
"Baru jam segini udah di suruh pulang, ada apa yaa?.." batinnya.
Katanya ada perihal penting mau nggak mau Aqilla segera pulang. Ia pun pamit kepada kedua sahabatnya itu untuk segera pulang duluan.
"Rere, Dinda aku pulang duluan yaa papaku nyuruh aku pulang nie!" Kata Aqilla yang sudah menggendong tas selempangnya.
"Buru-buru banget masih sore!" Ucap Dinda gadis yang menggunakan kacamata itu.
"Nggak asik," timpal Rere.
"Tau nie katanya penting, sorry banget ya aku duluan kita lanjutin besok aja, oke!"
"Baiklah," ucap Dinda dan Rere berbarengan. Aqilla pun melenggang pergi meninggalkan mereka.
Aqilla melajukan kendaraannya dengan kecepatan di atas standar karena tidak begitu macet. Dalam perjalanan Aqilla memikirkan perihal penting apa yang akan papanya sampaikan. Ada rasa cemas takut terjadi apa-apa dirumah.
Tak butuh waktu lama Aqilla sampai dan segera masuk ke dalam rumah. Ketika membuka pintu dirinya tersentak kaget melihat kedua orang tuannya sudah duduk di ruang tamu. Aqilla pun memberi salam dan menyalami kedua orang tuannya -Farid dan Airin-.
Pria parubaya itu pun menyuruh anak bungsunya segera duduk dan mendengar apa yang ingin ia sampaikan. Aqilla sedikit tak nyaman sikap kedua orang tuannya hari ini. Aqilla meneguk salavinya mendapat tatapan tajam dari papanya. Aqilla pun melirik mamanya yang berada di sebelah kanannya yang hanya diam mematung.
Tak lama Farid angkat bicara dengan memberi ceramah-ceramahan kecil yang membuat Aqilla jengah.
"Ada apa cie aku nggak ngerti, biasanya aku pulang malam juga nggak masalah, lagi juga aku nggak macam-macam di luar sana," ucap Aqilla.
"Papa mau kamu merubah sikapmu!" Perintah Farid.
Aqilla mengelah napas "memangnya aku kenapa? Apa aku terlalu boros? Apa aku nakal? Aku selalu menuruti nasehat kalian, aku juga selalu menjaga nama baik keluarga" ucapnya kesal.
Farid menahan amarahnya, karena ia tahu putri bungsunya cepat emosional mungkin sifatnya menurun padanya.
"Papa cuma ingin kamu sedikit dewasa, jangan sering pulang malam karena sebentar lagi kamu akan menjadi milik orang lain".
Aqilla megerutkan dahinya "milik orang lain? Maksud papa apa aku nggak mengerti?" Tanyanya bingung.
"Karena sebentar lagi kamu akan menikah".
Aqilla membelalakan matanya sontak kaget "APA MENIKAH?"
"Yaa," jawab farid singkat.
Aqilla tertawa kecil sesekali menepuk tangannya pelan "pasti papa becanda kan, papa nggak usah ngerjain aku dahh ulang tahunku masih lama ko".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Romance#Beberapa bab private acak# Bertemu denganmu mungkin takdirku walaupun lewat jalur seseorang. Aku memilihmu bukan karena ketertarikan fisik yang kau miliki. Aku memilihmu karena aku merasa kau pantas untukku dan membahagiakamu adalah tujuanku. -Far...