Love Destiny 15

4.5K 232 1
                                    

Ketika takdir cinta mengatakan kau adalah miliknya dan dia adalah milikmu sejauh kau menolaknya maka cinta itu akan tetap ada. Karena setiap orang juga tak tahu siapa cinta sejatinya. Sama halnya dengan Aqilla, sekeras apapun ia menolak perjodohan orang tuanya pernikahan itu akan tetap terjadi. Bahkan dengan kesabaran Farqah, ia bisa meluluhkan hati Aqilla. Cinta itu tak berwujud hanya dengan perasaan dan rasa yang mau membuka hati dengan ikhlas maka cinta itu akan menjadi nyata.

"Sayang! Kau ingin kado apa dariku?" Tanya Farqah.

Aqilla menggeleng pelan, "Tidak ada!" Jawab Aqilla singkat.

"Kau tak menginginkannya?" Tanya Farqah kembali.

Aqilla yang sedari tadi menyenderkan tubuhnya di sisi bidang Farqah, menegakkan tubuhnya sembari menatap Farqah. "Tidak!"

Farqah mengernyit, "kenapa?"

Aqilla tersenyum tangannya terulur ke sisi wajah Farqah, "Kau siuman dari komamu! Kau selalu ada disisiku! Itu kado terindah yang Tuhan berikan padaku!" Papar Aqilla.

Farqah tersenyum, "kemarilah!" Perintah Farqah.

Aqilla menyenderkan kembali tubuhnya, "kau juga wanita terindah yang Tuhan berikan kepadaku! Aku beruntung memilikimu!" Ucap Farqah dengan mengecup puncak kepala Aqilla. "I love u," bisikan Farqah membuat Aqilla tersenyum dengan jantung melompat-lompat tak karuan.

Toni orang kepercayaan Farqah yang berada di depan mereka ikut tersenyum menatap pantulan cermin yang berada disisi atas kepalanya. Melihat tuannya hidup bahagia bersama istrinya.

Siang ini Farqah dan Aqilla berada di dalam mobil, mereka dalam perjalanan pulang. Sepasang suami istri itu duduk di belakang bagian penumpang, sedangkan yang membawa mobil adalah Toni. Dokter mengatakan jika Farqah sudah diizinkan pulang dan tak ada yang perlu di khawatirkan. Kondisi Farqah juga berangsur membaik dan cidera yang di alaminya tak ada masalah.

Selama seminggu Farqah menjalani pemulihan setelah ia sadar dari komanya. Dengan penuh kesabaran serta kelembutan Aqilla merawat suaminya. Setiap hari Aqilla selalu menemani Farqah di rumah sakit.

Tak lama mobil hitam yang mereka tumpangi telah sampai. Farqah turun dari mobil di bantu oleh Aqilla. Walaupun Farqah sudah dinyatakan sembuh dari sakitnya tetapi tubuhnya masih lemas, ia di anjurkan harus istirahat total beberapa hari kedepan.

"Istirahatlah!" perintah Aqilla setelah membantu Farqah berbaring di tempat tidur mereka. Saat Aqilla hendak bangun dari duduknya pergerakannya terhenti, pergelangan tangannya tercekal. Farqah menggeleng seraya memasang muka melas mengisyaratkan agar Aqilla tidak meninggalkannya. Semenjak Farqah bangun dari komanya, semenjak cinta mereka menyatu, suaminya menjadi manja tapi Aqilla suka akan hal itu.

Aqilla tersenyum, "ada apa?" Tanyanya.

"Tetap disini temani aku! Aku takkan istirahat kalau kau tak ada di sampingku!" Jawab Farqah.

"Oh yaa.. kalau aku tak mau bagaimana?" Tanya Aqilla menantang

"Aku akan membuatmu menjadi mau!" Jawab Farqah dengan menarik pinggang Aqilla.

Aqilla tersentak kaget hampir saja dirinya akan mencium Farqah. Untuk salah satu tangannya sigap menahan tubuhnya.

"Baiklah aku akan menemanimu!" Ucap Aqilla, Farqah mengangguk seraya tersenyum senang.

Dengan begini aku selalu lebih dekat denganmu, walaupun mencari keuntungan dari situasi seperti ini, batin Farqah dengan tawanya dalam hatinya.

.

.

Malam harinya mereka akan malam malam bersama di ruang makan. Farqah juga lebih terlihat segar. Aqilla tidak tahu saja sebenernya Farqah sudah baik-baik saja dari sebelumnya, hanya saja ia melakukan siasat itu untuk mendapat perhatian lebih dari Aqilla karena Farqah tak bisa jauh dari istrinya. Dasar Farqah! Untung Aqilla sayang.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang