Love Destiny 13

4.3K 185 5
                                    

Jika ia ditakdirkan untukmu dan kau ditakdirkan untuknya
Seberat apapun ujiannya cinta itu akan tetap bersatu
Karena cinta tahu siapa pemiliknya

♡ Rirhie16 ♡

*******

Aqilla melangkah gontai menuju taman kampusnya. Wanita cantik itu seperti biasa ia akan menyendiri disana. Ini menjadi kebiasaan barunya selama sebulan belakangan ini. Di saat pagi taman ini tidak begitu ramai hanya beberapa orang saja. Aqilla sengaja berangkat lebih awal, ia ingin menenangkan hatinya di tempat ini.

Aqilla duduk dengan tatapan kosong air matanya tak terasa membasahi pipi mulusnya. Ia menyeka air matanya dengan senyum getir untuk menguatkan hatinya. Pikirannya terpenuhi oleh suaminya, dimana selama sebulan ini Farqah tak kunjung sadar dari komanya. Selama berhari-hari dirinya tenggelam dalam kesedihan.

Selama Farqah koma ia selalu setia disampingnya, setelah pulang kuliah Aqilla langsung pergi ke rumah sakit untuk menemani serta merawatnya. Berbeda untuk hari ini kesedihannya bertambah. Lamunan Aqilla membuyar mendengar deringan ponselnya yang berada di dalam tasnya. Ternyata kedua orang tuannya yang menelpon memberikan ucapan serta doa untuknya.

Dimana hari ini adalah hari ulang tahunnya, setiap orang pasti akan merasa bahagia di hari jadinya akan tetapi berbeda dengannya. Bagaimana tidak orang terkasihnya sedang berbaring di rumah sakit antara hidup dan mati. Lagi-lagi Aqilla menangis mengingat hal itu. Setelah puas dengan lamunannya Aqilla hendak beranjak dari taman. Tanpa sepengetahuannya, Dinda dan Rere menghampirinya dengan membawakan cake berukuran sedang itu yang di penuhi dengan lilin-lilin kecil. Ini adalah kebiasaan mereka selalu memberikan kejutan kecil.

"Happy britday Aqilla!! Happy britday sahabatku !!" Ucap Dinda dan Rere bergantian.

Aqilla menatapnya penuh haru, disaat seperti ini kedua orang tuanya dan sahabatnya yang selalu menemani kesedihannya. "Ohh,, so sweet sekali kalian ini!!" Kata Aqilla dan memeluk kedua sahabatnya itu.

"Tiup dulu lilinnya!" Kata Dinda yang menyodorkan kuenya tepat di depan Aqilla.

Rere mencegahnya, "ett!! Tunggu dulu! make wish dulu!!" Perintahnya.

Setelah permohonannya Aqilla langsung meniup tiap-tiap lilin yang berada di atas kue itu tanpa tersisa. Aqilla berteriak saat Dinda dan Rere menyoretkan wajahnya dengan olesan kue itu. Dinda dan Rere tertawa melihat Aqilla terkejut dengan kesal. Aqilla juga tak mau kalah ia berlari membalas mencoreti kedua sahabatnya itu dengan tertawa bersama. Tertawa yang tak pernah terlihat belakangan ini.

"Aduh udah ah cape! Lari-lariannya," Ucap Dinda dengan napas terengah-engah. Mereka pun menghentikan larinya dan duduk bersama di taman itu.

"Aqilla tadi kamu meminta permohonan apa?" Tanya Dinda penasaran.

Rere menarik rambut Dinda pelan, Dinda meringis seakan-akan seperti abis di jambak. "selalu saja wanita ini tingkat kekepoannya meningkat!!" Ucap Rere dan Dinda mencibikkan bibirnya kesal.

Bukan cuma mengkhayal mendapatkan pria seperti di novel-novel. Dinda juga termasuk wanita yang penasaran dalam segala hal termasuk pada sahabatnya sendiri. Tetapi dia memiliki hati yang baik.

Aqilla tersenyum melihat sahabatnya itu, "aku hanya menginginkan kesembuhan Farqah! Hanya itu yang aku inginkan sekarang!" Aqilla mengerjap-ngerjap matanya agar tidak menangis di depan kedua sahabatnya itu.

Dinda dan Rere memeluk dirinya, "Kamu nggak bakal sendirian ada kita disini yang selalu menemanimu dalam kesedihan!" ucap Rere. "Iya kita akan selalu mensportmu Aqilla. Kita juga selalu berdoa untuk kesembuhan Farqah!!" Lanjut Dinda.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang