Pria tampan itu senang sekali menggoda istrinya. Ia gemas melihat raut wajah istrinya yang merubah menjadi kesal. Rasanya ingin mencubit-cubit sayang ke pipi mulusnya.
Aqilla belum peka juga maksud wanita yang di bilang oleh Farqah. Ya memang Aqilla lebih cepat sekali emosi dari pada memikirkan apa maksud dari ucapan suaminya itu.
Aqilla memicingkan mata hitamnya dengan tangan terlipat di depan dadanya seakan mengintimidasi suaminya itu. Farqah tetap dengan senyum mautnya membuat Aqilla semakin kesal.
"Ohh jadi kau akan pergi dengan wanita lain! Bagus sekali!" ucap Aqilla yang berdiri tepat di depan Farqah.
"Aku tidak mengatakan seperti itu!" Balas Farqah tak mau kalah.
Aqilla mengangkat kedua alisnya, "lalu siapa wanita yang akan pergi bersamamu?" Tanya Aqilla. "Bahkan kamu akan mengajaknya berlibur! Sungguh ter-la-lu".
Farqah menarik tangan Aqilla hingga istrinya duduk di sebelahnya. Farqah juga memegang dagu Aqilla hingga menghadapnya. Kini wajah mereka saling berhadapan hanya menyisahkan beberapa senti saja. Aqilla diam, emosinya yang mulai meledak menjadi hilang ntah kemana. Apalagi ketika dirinya mendapat tatapan dari suaminya. Tatapan yang sulit di artikan. Tatapannya seperti menghipnotis dirinya.
Jantung Aqilla berdejug kencang saat Farqah lebih mendekat. Farqah bisa mencium aroma sampho istrinya. Farqah membisikan sesuatu di telingan Aqilla membuat dirinya merindingi geli.
"Kamu mau tahu siapa wanita itu?" Farqah menjeda ucapannya, "yaitu dirimu!"
Aqilla sontak kaget atas ucapan Farqah. Ia kira Farqah akan menghianatinya ternyata pikirannya salah. Farqah kembali menatap Aqilla, tatapannya kembali tajam seolah-olah menginginkan sesuatu. Aqilla bertambah gugup ketika tatapan Farqah turun ke arah bibirnya. Saat Farqah lebih mendekat Aqilla dengan cepat mencubit perut suaminya membuat Farqah meringis kesakitan. Aqilla merasa tak bersalah ia malah menertawakan Farqah yang lucu karena kesakitan.
"Rasakan!! Lagi senang sekali kamu menggodaku!" Tawa Aqilla lepas.
Farqah memandang Aqilla dengan mengadu kesakitan, cubitannya lumayan pedas. "Kamu menertawakanku hah!!" Ucap Farqah sedangkan Aqilla memasang wajah menantang.
"Ohh kamu berani yaa! Lihat bakal aku balas yaa!!," ucap Farqah yang mengelitik perut istrinya.
Aqilla merasa kegelian ia lantas berlari menghindarinya, namun suaminya itu mengejarnya. Mereka berlari dan tertawa di dalam kamar yang luas itu. Hingga akhirnya mereka merasakan letih dan merebahkan di atas ranjang milik mereka.
"Kamu ternyata lincah juga yaa! Tapi aku bisa menangkapmu!" Ucap Farqah dengan napas yang masih terengah-engah.
"Ya baiklah aku mengaku kalah!" Ucap Aqilla.
Farqah memiringkan tubuhnya dengan satu tangan menopang kepalanya, "jadi kamu akan ikut bersamaku kan?" Tanyanya.
"Tergantung!" Jawab Aqilla.
"Oh jadi kamu tidak mau! Baiklah akan aku buat kamu menjadi mau!!" Ucap Farqah tersenyum licik.
Farqah menatapnya dengan kilatan tajam. Wajahnya tepat berada di atas wajah istrinya dengan kedua tangan mengunci pergelangannya. Aqilla menelan salivanya saat jarak mereka semakin menipis.
"Ba,,ba,, baiklah aku akan ikut!!" Ucap Aqilla terbatah-batah, Farqah tersenyum kemenangan. Farqah tak melepasnya begitu saja, ia masih menatap istrinya dengan posisi yang sama. Farqah semakin mendekat, Aqilla gugup lidahnya kaku untuk mengatakan sesuatu. Saat Farqah hampir menyentuh bibir istrinya, suara ponsel memekik kuping mereka. Aqilla lantas mendorong Farqah dari atas tubuhnya dan mencari ponsel miliknya yang berbunyi. Ternyata mamanya yang menelponnya. Farqah mengendus kesal dengan menenggelamkan kepalanya di atas kasur. Gagal lagi pikirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/134009268-288-k374926.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Romance#Beberapa bab private acak# Bertemu denganmu mungkin takdirku walaupun lewat jalur seseorang. Aku memilihmu bukan karena ketertarikan fisik yang kau miliki. Aku memilihmu karena aku merasa kau pantas untukku dan membahagiakamu adalah tujuanku. -Far...