Love Destiny 16

4.5K 197 5
                                    

Inilah impian para wanita di luar sana. Memiliki pria yang sangat mencintainya. Siapa coba yang tidak menginginkannya? Farqah Ghifari Pengusahan sukses nan tampan dengan sejuta kharismanya. Banyak sekali wanita di luar sana yang ingin memilikinya. Sudah tampan, tajir, sukses dan penyayang pula. Nikmat mana lagi yang kau dustakan!! Emmm, beruntung sekali menjadi Aqilla.

Wanita yang baru genap berumur 21 tahun itu sedang berkutak-katik di dapur dengan Bi'inah. Sejak pagi ia sudah menyibukan diri di ruangan yang tidak terlalu luas itu. Pagi ini ia sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya. Terdengar suara panggilan untuknya, suara samar-samar yang berasal dari lantai dua. Siapa lagi kalau bukan suaminya. Aqilla menghentikan aktivitasnya dan beranjak dari dapur menuju kamarnya.

Farqah bangun dari tidurnya, ia menggerakan satu tangannya perlahan dengan mata masih terpejam. Ia mencari seseorang yang membuat dirinya tak bisa jauh darinya yaitu istri tercinta. Namun yang ia cari tidak ada, lalu ia membuka matanya ternyata benar istrinya sudah tidak ada di sampingnya.

Farqah bangun dan duduk dari tidurnya seraya mengucek-ucek kedua matanya. Ia menerawang seisi kamar dengan menyebutkan kata 'sayang' untuk memanggil istrinya. Lagi-lagi ia tak menemukan istrinya.

Aqilla memang tidak ada di kamar. Farqah mengeser tubuhnya hingga ke tepi ranjang. Di lihatlah jam yang ada di atas meja nakas.

Hemm, Kenapa dia tak membangunkanku! Batin Farqah.

Farqah bangun dan berdiri seutuhnya, ia mengerang dengan kedua tangan melebar. Saat Farqah akan ke kamar mandi suara pintu terbuka. Farqah menghentikan langkahnya dan melihat siapa yang datang. Ohh ternyata wanita yang ia cari. Seutas senyum di wajah tampannya.

"Selamat pagi istriku!" Sapa Farqah.

Aqilla mendekat dengan membalas senyumannya, "selamat pagi suamiku!" Balasnya. "Ada apa kamu memanggilku?" Tanyanya.

"Kamu tidak membangunkanku!" Jawab Farqah.

Aqilla menatapnya bingung, "Memang ada apa? Apa kau ingin berangkat bekerja?" Tanyanya.

"Iya sayang!" Jawab Farqah mengelus pipi kanan Aqilla.

Aqilla menurunkan tangan Farqah yang berada di pipinya dan menggengganya. "Aku sengaja tidak membangunkanmu! Kau kan baru sembuh! Bahkan Dokter memintamu untuk istirahat total".

Farqah menggeleng, "Tidak sayang! Aku sudah baik-baik saja. Karena besok aku ada urusan, jadi hari ini aku mau ke kantor!" Ucap Farqah berlalu ke arah kamar mandi.

Aqilla mengernyit, "urusan apa?" Tanyanya bingung.

Farqah menoleh dan berdiri di ambang pintu kamar mandi, "nanti kau bakal tahu!" Ucapnya seraya tersenyum. "Oh yaa, siapkan pakaianku yaa! Aku sudah telat nie!" Perintahnya.

Aqilla belum menjawab, suaminya sudah menutup pintu saja. Aqilla menggelengkan kepalanya lalu beranjak mengambil pakaian untuk suaminya bekerja.

Saat Farqah pergi ke kantor Aqilla juga bersiap-siap untuk ke kampus. Sudah seminggu ini ia absen. Bukan karena malas tapi ia mengurus suaminya di rumah sakit. Farqah tak mau sedikit pun Aqilla pergi darinya. Apa bener kalau pria sudah sayang pasti akan manja. Aqilla suka itu, ia suka suaminya tergantung padanya yang berarti tak bisa jauh darinya.

Baru menginjakan kaki di kampus Aqilla di kagetkan oleh kedua sahabatnya Dinda dan Rere yang memeluknya dari arah belakang. Serasa setahun mereka tak bertemu padahal hanya seminggu. Mereka pun sama-sama pergi ke ruangan kelas.

"Emm kenapa wajah sahabatku ceria sekali pagi ini?" Tanya Rere penasaran.

"Ya iyalah kan ayang Farqah udah pulang dari rumah sakit!" Cerocos Dinda, Aqilla hanya tersenyum malu. Kedua sahabatnya memang sudah tahu tentang kepulangan Farqah, Aqilla yang memberitahu mereka.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang