Semilir angin pantai menyapu wajah cantiknya. Rambut yang tergerai indah menari-nari bebas mengikuti gerakan angin. Dinginnya malam menyentuh bebas mengenai kulit mulusnya. Wanita itu masih diam mematung menatap apa yang ada di depannya. Dengan rasa penasaran jenjang kakinya mulai melangkah. Mata hitamnya menangkap sosok pria disana itu adalah Farqah suaminya.
Farqah sedang berdiri menunggu kekasih halalnya. Tak lama yang ia nantikan datang juga. Wanitannya mulai mendekatinya. Ia juga melangkahkan untuk menjemputnya.
Mereka saling berhadapan dengan menatap satu sama lainnya. Farqah memberi sebuket bunga mawar kesukaan istrinya. Aqilla menerima dengan senang hati. Farqah mengajak Aqilla ke tempat yang sudah ia siapkan sejak tadi. Semua persiapan memang sudah dipikirkan matang-matang sebelum mereka pergi berlibur, termasuk acara makan malam romantis ini.
Aqilla menatapnya masih tak percaya, prianya bisa romantis juga. Ia pikir suaminya hanya senang menggodannya saja.
Farqah menekan kembali ponselnya mengisyaratkan seseorang untuk datang. Ponsel yang sudah di modifikasi untuk memberitahu seseorang. Tak lama yang datang adalah seorang pelayan membawakan makan serta minuman.
"Sayang ada apa denganmu?" Tanya Farqah yang melihat istrinya hanya diam tanpa ekspresi.
"Ini sungguh mengejutkan untukku!" Jawab Aqilla.
"Oh yaa! Lihat ini!" Ucap Farqah dengan menunjuk ke arah langit. Tak lama kembang api bermunculan di atas sana. Aqilla melihatnya dengan senyum mengembang, ia suka sekali dengan kembang api. Aqilla menatap Farqah lalu menatap kembali langit yang penuh dengan warna-warna indah. Ia merasa bahagia hari ini.
"Apa kamu menyukainya?" Tanya Farqah.
Aqilla mengaguk cepat, "sangat menyukainya," jawabnya dengan masih menatap ke arah langit.
Mereka pun makan bersama. Sesekali Farqah memberikan suapan ke Aqilla begitu juga sebaliknya.
"Kamu tadi pergi tak bilang padaku! Membuat diriku takut!" Ucap Aqilla yang mengingat saat ia baru bangun tidur.
"Apa kau takut kehilanganku?" Tanya Farqah membuat pipi Aqilla merah merona karena malu. "Aku sengaja! Aku ingin membuat suprise untukmu! Aku ingin malam ini kamu hanya untukku! Aku ingin selalu membahagiakanmu!!" Ucapnya lanjut.
Tak lama Farqah mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya. Sebuah kotak berukuran sedang berwarna biru tua. Aqilla megernyit tak mengerti. Ia menutup mulutnya saat Farqah membukanya. Sebuah kalung bertuliskan 'AF' yang berarti Aqilla Farqah. Kalungnya begitu cantik karena terdapat beberapa berlian menghiasinya. Farqah bangun dari duduknya dan menghampiri istrinya untuk membantunya memakaikan kalung itu. Aqilla tampak begitu cantik dengan kalung itu.
Aqilla menatap kalungnya lalu menatap Farqah, "kalung ini-!"
"Untukmu!" potong Farqah.
"Kalung ini indah sekali, pasti mahal!!" Pekik Aqilla.
Farqah menggeleng, "tidak sayang!! Kalung itu tidak ada apa-apanya di bandingkan dirimu!! Aku hanya memberikan hadiah kecil untukmu!!
Hadiah ulang tahun yang baru aku sempat berikan, walaupun aku tahu kau tak menginginkan hadiah apapun dariku!" Ucap Farqah.Aqilla menatapnya dengan mata berkaca-kaca, "Terima kasih," hanya itu yang ia bisa katakan.
Farqah memegang pundak istrinya untuk berdiri. Kini mereka saling berhadapan. "Sama-sama! Hadiah ini tidak ada apa-apanya selain perhatian serta kasih sayangmu untukku! Kalung ini simbol cinta kita selain cincin pernikahan," Farqah mencium punggung tangan Aqilla dan berkata, "Aku mencintaimu Aqilla!!"
"Aku juga mencintaimu Farqah!!" Balas Aqilla. Farqah merasa senang atas ucapan istrinya. Farqah memegangi sebagian pipi Aqilla dengan ibu jari mengusap bibir istrinya. Farqah terus menatapnya. Aqilla mengedipkan perlahan seraya memberikan tanda untuk Farqah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Romance#Beberapa bab private acak# Bertemu denganmu mungkin takdirku walaupun lewat jalur seseorang. Aku memilihmu bukan karena ketertarikan fisik yang kau miliki. Aku memilihmu karena aku merasa kau pantas untukku dan membahagiakamu adalah tujuanku. -Far...