Maafkan aku.. karena terlambat untuk menyadari hadirmu. Tuhan tak salah mengirimmu untukku. Aku bersyukur memilikimu karena kau takdir cintaku. Aku mencintaimu Farqah!! Sekarang dan selamanya!!!
♡ Aqilla Rafania ♡
*******
Apa benar dia hilang ingatanya? Pertanyaan itu yang terukir di benak Aqilla. Pria yang di hadapannya sama sekali tak mengenalinya. Tatapannya benar-benar dingin tak ada senyum manis seperti biasanya. Melihat dirinya seperti orang asing baginya. Tak ada raut kerinduan terpatri di wajah tampannya. Aqilla mencoba sabar ia akan memberi penjelasan agar Farqah mengerti.
Aqilla menghela napas lalu menghembuskannya perlahan, "Farqah!" Sapanya dengan memegangan satu tangan Farqah. "Coba kau ingat-ingat kembali! Kita adalah pasangan suami istri! Kau menikahiku dua bulan yang lalu di depan papaku!" Jelas Aqilla.
"Aku sama sekali tidak mengingatnya!" Balas Farqah. "Pergilah!! Aku ingin sendri!! Aku juga tidak ingin orang asing masuk ke ruanganku!!" Lanjutnya dengan menghempaskan genggaman tangan Aqilla.
Seketika hati Aqilla tersentak, tubuhnya membeku dan lidahnya kaku untuk mengatakan sesuatu. Ternyata kerinduaannya belum terbalaskan. Walaupun suaminya sudah sadar dari komanya akan tetapi ia tak mengenali siapa dirinya. Air mata Aqilla pun melolos seketika itu juga.
"Kenapa kau masih diam! pergilah!!" Usir Farqah.
Separah itukah ia tak mengingat aku! Cara bicaranya, tatapannya bukan suamiku yang aku kenal, batin Aqilla.
Aqilla menggeleng tak mau menyerah, "Tidak! Aku tidak ingin pergi! Aku ingin tetap disini! Aku ingin menemanimu! Tak ingatkah kau pernah mengatakan padaku kau mencintaiku dan akan membahagiakanku!!"
Farqah menatapnya malas, "Oh,,yaa! apa aku mengatakan itu semua?" Tanya Farqah, Aqilla mengangguk dengan cepat.
"Apa kau juga sama mencintaiku? Apa sebelumnya kita menikah dengan rasa cinta satu sama lain?" Tanya Farqah kembali.
Aqilla menelan ludahnya dengan susah payah, bagaimana ia menjelaskan tentang awal pernikahannya. Pernikahan yang di bangun tanpa ada rasa cinta darinya. Pernikahan yang pernah ia tentang karena perjodohan orang tuanya. Pernikahan yang ia jalani dengan keterpaksaan. Tapi berbeda dengan sekarang. Hatinya yang dulu beku sekarang mulai mencair. Dulu benci akan hadirnya sekarang merindukan sosoknya yang hangat.
"Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku!" Farqah menatapnya penuh serius.
Aqilla mengerjap-ngerjap matanya membuang lamunannya, "emm,,, kita,,, menikah,,,!!!"
Farqah mengangkat satu alis tebalnya, "kita apa?" Kata Farqah dan menjeda ucapannya. "Jangan-jangan kau itu berbohong mengaku sebagai istriku! Tidak masuk akal!"
Aqilla menggeleng cepat, "sungguh aku tidak berbohong! Aku sungguh istrimu!"
"Lantas apa? Bahkan kau tidak menjawab atas pertanyaanku! Untuk apa aku menikah tanpa ada rasa cinta!" kata Farqah memandang tak percaya. "Lebih baik kau keluar dari ruanganku!! Aku ingin istirahat!!" Perintahnya yang memandang arah pintu.
Aqilla meneteskan air matanya kembali hatinya merasa teriris. Bagaimana tidak, sebulan ini ia selalu menunggu dengan penuh kesabaran menanti suaminya sadar dari komanya. Setelah bangun apa yang ia dapat suaminya tak mengenalinya bahkan mengusirnya agar jauh darinya.
"Tidak! Aku tidak mau pergi dari sini!!" Aqilla menghapus air matanya kasar dan memundurkan tubuhnya selangkah seraya memandang Farqah. "Selama sebulan ini aku selalu menunggumu! Menunggu matamu terbuka dan menatapku penuh kelembutan! Merindukanmu! Merindukan senyummu untukku! Awal menikah aku memang tak mencintaimu bahkan aku tak menginginkan pernikahan itu!! Tapi kini berbeda, sekarang hatiku mulai goyah yang dulu sekeras batu kini selembut salju saat kau bilang cinta padaku, saat kau mau menerimaku, saat kau sabar menghadapiku!! Hati ini hanya tertuju padamu," papar Aqilla yang menunjuk satu tangan ke arah Farqah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny
Romance#Beberapa bab private acak# Bertemu denganmu mungkin takdirku walaupun lewat jalur seseorang. Aku memilihmu bukan karena ketertarikan fisik yang kau miliki. Aku memilihmu karena aku merasa kau pantas untukku dan membahagiakamu adalah tujuanku. -Far...