Love Destiny 11

4.8K 205 3
                                    

Sore ini sepasang suami istri sedang berada di dalam mobil. Mereka akan pergi berkunjung ke kediaman Farid dan Airin orangtua Aqilla. Seperti biasa jika Farqah dan Aqilla libur dari rutinitas kesehariannya mereka akan menghabiskan liburnya di rumah orangtua Aqilla. Farqah juga memaklumi istrinya yang belum bisa jauh dari orangtuanya.

Dalam perjalanan mereka berbincang-bincang sesekali mereka tertawa bersama. Tak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Terlihat wajahnya Aqilla tak sabaran sampai ke rumah orangtuanya. Farqah tersenyum bahagia.

Tak lama mobil sport hitam Farqah sampai di pelataran rumah Farid. Terlihat dari dalam kaca mobil Farid dan Airin sudah berdiri siap menyambut mereka. Farqah dan Aqilla langsung turun dan menghampri kedua sepasang parubaya itu.

"Assalamualaikum, mah pah!" Kata Farqah dan Aqilla dan menyalami kedua orangtuanya.

"Walaikumsalam," jawan Farid dan Airin berbarengan.

"Ayo,, masuk!" Ajak Farid.

Mereka semua masuk ke dalam rumah. Aqilla yang lebih dulu dengan memeluk mamanya menyamping dan disusul papanya serta suaminya. Aqilla membantu mamanya membuat makan malam di dapur, walaupun Aqilla tidak begitu lihay memasak tapi ia selalu mencoba untuk bisa. Terkadang di rumah jika ia tidak ada kegiatan membuat kue atau makanan bersama Bi'inah.

Farid dan Farqah yang lagi asyik mengngobrol di halaman belakang mendengar teriakan memanggil mereka. Suaranya terdengar menggelegar siapa lagi kalau bukan suara Aqilla.
Mereka di panggil untuk makan malam bersama.

"Pah,, Farqah! Ayo kita makan malam dulu!" Kata Aqilla yang melihat papanya serta suaminya yang datang ke ruang makan.

"Emm,, keliatannya enak nih!" Kata Farid.

"Iya dong pah kan aku yang masak! Bukan sie.. aku cuman bantuin aja!" Kata Aqilla cengengesannya.

Mereka makan malam bersama, Aqilla menyendokkan nasi serta lauk untuk Farqah. Farid dan Airin saling memandang dan tersenyum bahagia melihat kemesraan putri serta menantunya itu.

"Aqilla kapan nih kamu akan memberi papa cucu?" Tanya Farid di sela-sela makannya membuat Aqilla tersedak saat makan.

Farqah dengan sigap memberikan air minum kepada istrinya. "Pelan-pelan makannya!" Ucap Farqah.

Aqilla memandang kedua orangtuanya. "Iya, kalian kan sudah satu bulan lebih menikah! apa belum ada tanda-tanda Aqilla hamil?" Tanya Airin.

Aqilla meneguk salivanya, ia binggung akan pertanyaan papa serta mamanya. Bagaimana dirinya bisa hamil selama ini saja mereka tak pernah berhubungan suami istri. Walaupun tidur sekamar mereka tak pernah melakukan itu.

"Eemm,, aku..!" Suara Aqilla menggantung saat Farqah memegang telapak tangannya di bawah meja makan.

Aqilla menengokkan kepalanya ke arah Farqah, "Kami belum memeriksakannya, kami pikir itu terlalu cepat. Kalau nanti Aqilla hamil pasti aku akan beritahu kabar baik itu kepada mama serta papa. Doa'kan saja semoga Aqilla cepat hamil aku juga berharap seperti itu!" kata Farqah.

Bukan hanya papa dan mama saja, lelaki yang menjadi suamiku juga menginginkan anak dariku, bahkan aku masih bingung dengan perasaanku terhadapnya, batin Aqilla.

"Berarti kalian harus berusaha lebih keras lagi!" kata Farid membuat semua tertawa kecuali Aqilla yang masih termenung.

"Sayang jangan lama-lama ya memberikan mama cucu, mama ingin menggendong cucu pertama mama!" Kata Airin dalam harapannya dibalas senyum getir dari Aqilla.

Malam ini Aqilla dan Farqah akan menginap di kediaman orangtua Aqilla. Airin yang meminta mereka untuk menginap lagi pula besok adalah hari minggu. Karena diluar hujan sangat lebat Aqilla juga enggan untuk pulang. Farqah pun menyetujui permintaan mama mertuannya.

Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang