五 : Go

121 6 0

oleh iamfeyber

oleh iamfeyber

♫☼☼☼☼☼♫

"Hufft." Gue menghembuskan nafas gue keatas, membuat beberapa helai rambut pada poni gue beterbangan. Di hadapan gue, Bu Dona melipat kedua tangannya di depan dada, memandang tajam pada gue dan juga si biang kerok 'Ryu'.

"Jadi, masalah apalagi kali ini?" tanyanya dengan nada bosan.

Gue sontak menunjuk Ryu. "Ryu, bu."

"Lah? Enak aja. Lo kali!" sergah Ryu--lagi-lagi-- tak mau kalah.

"Lo duluan yang cari gara-gara 'kan?" tuduh gue.

"Ngomong itu dijaga. Jangan asal main tuduh aja."

"GUE NGGAK MAIN TUDUH!!!" sengit gue.

"ENGGAK MAIN TU--"

"STOOOOPPPPP!!!!" teriak Bu Dona seraya menggebrak meja dengan kekuatan maha dahsyat. "KALIAN INI! BERHENTI BERKELAHI DIDEPAN SAYA!!! KALIAN SAYA HUKUM! PEL DAN BERSIHKAN AULA SEKARANG JUGA! CEPATTT!!!" gelegarnya membuat telinga gue berdenging ngilu.

♫☼☼☼☼☼♫

"Ini semua gara-gara lo, Ryu! Kalau aja lo mau aja mengalah dari gue barang sekali aja, kita berdua nggak bakalan berakhir ditempat ini." Gue mengomel sambil memaju-mundurkan gagang pel yang entah mengapa terasa lebih berat.

Mungkin karena ada titisan iblis disebelah.

"Kenapa mesti gue yang ngalah? Kenapa bukan lo aja?" tanya Ryu dengan tampang polos yang di mata gue kayak daging minta digilas.

"Masih nanya? Karena lo cowok, lah. Gue kan cewek!" tukas gue.

Ryu berjengit, jijik. "Lo cewek? Enggak ada cewek yang barbarnya kayak lo."

"Sembarangan! Lo memang selalu cari gara-gara sama gue, ya." Gue mendelik, "Gini aja, untuk menimalisir undangan kita ke BK, gue punya ide untuk itu."

"Ide?" Ryu mengernyitkan keningnya tak yakin.

"Ya, ide. Gue nyaranin kita membuat sebuah perjanjian."

"Perjanjian?" tanya Ryu.

"Ya. Perjanjian," balas gue seraya tersenyum miring.

♫☼☼☼☼☼♫

Double update ya hari ini. Kemarin, fey kira chapter sebelumnya sudah di publish, ternyata pas fey check tadi pagi, statusnya masih draft. Jadi, fey publish lagi bersamaan dengan chapter untuk hari ini. Maafkeun.

Happy Reading😊😊😊

Sincerely,

Fey

[06.01.2018]