二 十 六 : Ni Juu Roku [ に じゅう ろく ]

71 3 0
                                    


• • • • •

Pertengkaran dan kesalahpahaman adalah suatu hal yang lumrah dan sering terjadi antar sahabat. Begitu pun dengan gue dan Gege. Gue akui, ini bukan kali pertama gue bertengkar atau adu mulut dengan Gege. Tapi, pertengkaran besar kayak tadi, adalah hal baru bagi kami berdua. Itulah sebabnya, sampai sekarang, gue masih memikirkan hal yang terjadi tadi pagi.

"Hufftt." Gue mendesah. Entah sudah yang ke-berapa kalinya gue menghela nafas lelah dalam kurun waktu seharian ini. Kepala gue rasanya udah mau pecah, saking mumetnya. Pokoknya, gue mesti nyelesaiin masalah ini secepatnya. Gue tipe orang yang nggak bisa mengulur-ulur masalah. Gue pasti bakalan terus mikirin hal itu, bahkan ketika masalah itu ngebuat gue nggak bisa tidur sama sekali.

"Woi, ngapain lu, bol? Dari tadi gue perhatiin, lo ngebuang karbon dioksida melulu. Pake mulut lagi! Nggak sehat tau, bol. Yang organ pernafasan itu hidung, bukan mulut!" Sapaan bernada sindiran itu keluar dengan lancang dari mulut seseorang yang menjadi sumber permasalahan antara gue dengan Gege.

"Lo lagi... Lo lagi~" gue mendengus, "kalau aja lo mau ikut casting film horor, gue yakin, lo bakalan bisa nyaingin jailangkung. Datang tak diundang, pulang tak diantar," sambung gue dengan nada suara datar; sedatar perut cewek-cewek korea.

Ryu tertawa. Tawa yang berhasil memancing perhatian seluruh makhluk yang menyaksikannya di koridor kelas XI. "Gue juga nyaranin lo daftar jadi komika, Fey. Lo lucu. Sumpah!" sahutnya sambil mengangkat dua jari tangannya membentuk huruf V.

Gue memperhatikan keadaan sekeliling yang makin ramai melihat ke arah kami, seolah kami adalah kutub-kutub magnet. Gue memaklumi. Sadar kalau magnet yang asli, ada tepat di sebelah kanan gue. "Lo ngejauh deh, Ryu. Gue nggak mau kena masalah lagi karena lo," ujar gue seraya mendorong tubuhnya menjauh sejauh-jauhnya dari gue. Gue risih! Dan gue nggak mau kalau Gege malah lebih salah paham sama gue. Demi Tuhan! Gege itu sahabat gue!

Bukannya menjauh, si Ryu-Ryu kamvrett van keras kepala ini, malah nggak bergerak dari tempatnya sama sekali. Dia malah menatap gue datar; seolah-olah, hal yang gue omongin tadi adalah hal tabu.

"Bukannya gue udah pernah bilang, lo nggak boleh ngejauh dan ngindarin gue lagi?!"

• • • • •

P.s : sadar nggak part ini agak panjang?

Love,

Fey

Her Theory : Best Enemy [Saikō no Teki
] ✔✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang